Harapan untuk Konferensi

Penulis

Minggu, 19 April 2015 22:10 WIB

PERINGATAN 60 tahun Konferensi Asia-Afrika sepatutnya diselenggarakan bukan sekadar buat mengenang peristiwa masa silam. Hajatan internasional pertama oleh pemerintah Joko Widodo ini juga perlu fokus membahas solusi dua persoalan: ancaman terorisme global dan konflik regional yang banyak melibatkan negara pesertanya.

Enam puluh tahun silam, peserta konferensi merupakan pemimpin negeri yang rata-rata baru bebas dari penjajahan. Perang belum lama selesai, lalu dunia seperti dibelah dalam peta geopolitik "Blok Barat" dan "Blok Timur". Perang Dingin berkecamuk sehingga membuat hubungan diplomatik internasional panas. Presiden Sukarno dan sejumlah pemimpin negara lain menggagas kekuatan baru: "Non-Blok". Merekalah yang berkumpul di Bandung pada 18-24 April 1955.

Kini, apa yang bisa diharapkan dari pertemuan generasi baru pemimpin negara-negara Asia-Afrika ketika konstelasi global tak lagi jelas? Perang Dingin Blok Barat versus Blok Timur tak ada lagi. Namun konflik regional, justru di antara sesama negara Asia-Afrika, makin meningkat. Cina, salah satu dedengkot pertemuan 60 tahun silam, sekarang terlibat perseteruan sengit dengan tetangga-tetangganya berebut wilayah di Laut Cina Selatan. Cina bersengketa dengan negara peserta Konferensi, yakni Filipina dan Vietnam.

Suriah dan Yaman, juga peserta Konferensi 1955, kini dilanda perang saudara yang melibatkan negara lain. Arab Saudi bahkan berkolaborasi dengan Israel menggempur wilayah Yaman. Peta geopolitik dunia tak lagi bipolar seperti dulu. Di sinilah tantangan Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi 2015. Apalagi konflik-konflik itu juga bersisian dengan persoalan lain: ancaman terorisme global.

Kementerian Luar Negeri telah menyiapkan tiga naskah untuk Konferensi yang sedikit-banyak memperhatikan persoalan-persoalan itu. Naskah pertama bertajuk "Bandung Message 2015: Strengthening South-South Cooperation to Promote World Peace and Prosperity". Tuan rumah menawarkan konsep untuk mendorong kerja sama di bidang ketahanan pangan, energi, dan sumber daya alam. Di dalamnya ada gagasan kerja sama di sektor kelautan.

Advertising
Advertising

Dokumen lainnya adalah "Reinvigorating the New Asian-African Strategic Partnership". Naskah ini juga menekankan upaya memperkuat kerja sama ekonomi dan pembangunan antarkawasan. Dalam dokumen ini juga disinggung upaya kerja sama politik untuk mengatasi bahaya terorisme, juga kesepakatan untuk memperkuat upaya pencapaian perdamaian dan keamanan internasional.

Pada urusan terakhir itu pula Indonesia menilai perlu membuat naskah khusus untuk mendukung Palestina. Naskah "Declaration on Palestine" mengingatkan bahwa Palestina merupakan satu-satunya wilayah yang belum merdeka sejak Konferensi 60 tahun silam.

Pemimpin negara peserta Konferensi perlu mengambil kesepakatan yang lebih tegas, terutama menghadapi persoalan Cina dan tetangga-tetangganya, Suriah, Yaman, juga Palestina. "Semangat Bandung" perlu digelorakan dengan lebih nyata.

Tanpa itu, peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika tak lebih dari sekadar seremonial: ketika para pemimpin bergantian pidato, bersalam-salaman, lalu berfoto bersama.

Berita terkait

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

1 menit lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

Justin Hubner ditunjuk Shin Tae-yong menjadi kapten dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

3 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

5 menit lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

7 menit lalu

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

Terletak di jantung Gurun Namib yang terpencil, Big Daddy Dune menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia untuk berkunjung ke Namibia.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

7 menit lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

17 menit lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

19 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

22 menit lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

24 menit lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

31 menit lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya