Pembekuan untuk Perbaikan

Penulis

Selasa, 21 April 2015 23:44 WIB

Pembekuan kegiatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) seperti pil pahit. Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi itu memunculkan ketakutan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional, FIFA, bakal menjatuhkan sanksi kepada Indonesia berupa larangan bertanding di kancah internasional.

Sanksi dari FIFA, kalaupun ada, semestinya digunakan untuk membenahi organisasi PSSI berikut klub-klub dan kompetisi di dalam negeri. Sejumlah negara pernah terkena hukuman serupa. Namun, bukannya mati, kualitas sepak bola nasional mereka malah menjadi lebih baik. Misalnya saja Irak, Iran, Kuwait, dan Kamerun.

Selama ini sepak bola kita berada di "zaman kegelapan". Kini peringkat PSSI melorot tiga tangga menjadi urutan ke-159 dunia, di bawah Timor Leste yang berada di peringkat ke-152. Akibat turun peringkat, pada babak kualifikasi pra-Piala Dunia 2018 zona Asia yang dimulai tahun ini, Indonesia akan berada di pot 4 bersama tim-tim kuat Asia.

Kemerosotan prestasi itu merupakan buah dari konflik berkepanjangan di tubuh PSSI. Sejak 2011 terjadi pertentangan antara pendukung Liga Primer Indonesia (LPI) yang dimotori taipan Arifin Panigoro dan penyokong Liga Super Indonesia (LSI) yang ditopang pengusaha Nirwan Bakrie. Kelompok LSI "memenangi" sengketa itu dan sekarang menguasai PSSI dan PT Liga Indonesia.

Perseteruan mengular hingga sekarang dan berujung pada penggunaan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan oleh Menteri Olahraga untuk membekukan PSSI. Hukuman dijatuhkan lantaran teguran agar PSSI melaksanakan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk tak meloloskan klub Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dalam verifikasi kompetisi Liga Indonesia 2015 tak diindahkan.

Advertising
Advertising

Sinyalemen adanya mafia judi dan pengaturan skor membayangi kegiatan liga. Kementerian Olahraga juga mendapati PSSI tak sepenuhnya melaksanakan aturan FIFA dan sejumlah klub tak membayar pajak.

Niat memperbaiki PSSI dengan cara mengambil alih kepengurusan melalui kongres pernah dilakukan empat tahun silam, tapi melempem setelah pemerintah tak lagi bersemangat menjadi benteng pengurus baru. Sekarang, pemerintah menempuh cara lain, yakni membekukan PSSI dan tak mengakui Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar pada 18 April lalu.

Jika benar FIFA menjatuhkan sanksi, sebaiknya diterima dengan pikiran positif sebagai jeda sejenak untuk perbaikan internal. Satu tahun juga bukan waktu yang lama. Apalagi, belum tentu FIFA menjatuhkan hukuman.

Menteri Imam Nahrawi harus mampu meyakinkan FIFA bahwa perbaikan terhadap PSSI tak bisa dipisahkan dari upaya peningkatan kualitas sepak bola dunia. Nigeria pernah dihukum FIFA pada 4 Oktober 2010, kemudian sanksi dicabut empat hari kemudian karena penjelasan yang masuk akal dari pemerintahnya. Indonesia, dengan begitu banyak penggila sepak bola, tentu tak akan dinafikan oleh FIFA. Maka tak perlu takut oleh momok sanksi FIFA demi perbaikan dan kepentingan sepak bola nasional.

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

10 menit lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

11 menit lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

12 menit lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Mengenal Sistem Pembobotan Nilai UTBK 2024

19 menit lalu

Mengenal Sistem Pembobotan Nilai UTBK 2024

Salah satu hal yang perlu diketahui peserta adalah sistem pembobotan nilai UTBK 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

25 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

25 menit lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Palembang Bank SumselBabel Buat Kejutan, Kalahkan Jakarta STIN BIN 3-2

33 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Palembang Bank SumselBabel Buat Kejutan, Kalahkan Jakarta STIN BIN 3-2

Tim bola voli putra Palembang Bank SumselBabel membuat kejutan dengan mengalahkan tim bertabur bintang Jakarta STIN BIN di Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-36: Arsenal dan Manchester City Menang, Persaingan Juara Tetap Ketat

43 menit lalu

Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-36: Arsenal dan Manchester City Menang, Persaingan Juara Tetap Ketat

Dua klub papan atas Liga Inggris, Manchester City dan Arsenal, tetap bersaing ketat dalam perebutan gelar juara. Simak rekap hasil dan klasemennya.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Juarai Liga Spanyol 2023/2024, Ini 5 Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Mereka

55 menit lalu

Real Madrid Juarai Liga Spanyol 2023/2024, Ini 5 Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Mereka

Real Madrid berhasil merebut gelar juara Liga Spanyol (La Liga) ke-36, Sabtu, 4 Mei 2024. Ini lima faktor kunci penentu keberhasilan mereka.

Baca Selengkapnya

Hasil Sprint Race Formula 1 Miami 2024: Max Verstappen Juara, Leclerc Kedua

1 jam lalu

Hasil Sprint Race Formula 1 Miami 2024: Max Verstappen Juara, Leclerc Kedua

Pembalap Red Bull, Max Verstappen, menjadi yang tercepat dalam sesi sprint race Formula 1 Miami 2024.

Baca Selengkapnya