Setelah Bhatoegana Bersuara

Penulis

Selasa, 12 Mei 2015 00:17 WIB

Kasus Sutan Bhatoegana merupakan kesempatan bagus bagi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membongkar suap yang dinikmati puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Duit dari pejabat pemerintah diduga tak hanya mengalir ke Ketua Komisi Energi DPR periode 2009-2014 itu, tapi juga mengucur ke rekannya di pimpinan komisi dan para anggota.

Penyidik KPK perlu mengungkap tuntas suap di sektor energi yang dikenal sebagai "lahan basah" untuk mengeruk fulus. Kasus Sutan merupakan pengembangan dari perkara Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, yang telah divonis 7 tahun penjara. Dalam kasus Rudi, peran Sutan Bhatoegana sudah mencuat, dan akhirnya politikus Partai Demokrat ini pun diseret ke pengadilan.

Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pekan lalu, terungkap Sutan mendapat mobil Toyota Alphard bukan dari hasil pembelian sendiri. Seorang karyawan sebuah dealer mobil bersaksi, Alphard tipe G berwarna hitam milik Sutan itu dibayar oleh Direktur PT Dara Transindo Eltra, Yan Achmad Suep. PT Dara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keagenan untuk fasilitas pengeboran minyak dan gas bumi.

Terungkap pula dalam dakwaan yang dibacakan pada sidang sebelumnya, Sutan menerima duit dari Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Waryono Karno pada 2013. Jumlahnya cukup besar, US$ 140 ribu atau sekitar Rp 1,8 miliar (dengan kurs sekarang). Duit ini juga mengalir ke rekan Sutan di pimpinan Komisi Energi, sekretariat, dan 43 anggota komisi. Jatah buat seorang anggota pimpinan Rp 98 juta dan anggota komisi Rp 32,7 juta.

Wajar bila Sutan, lewat kuasa hukumnya, mendesak agar anggota DPR yang menerima aliran duit itu juga diusut KPK. Mereka seharusnya dijerat dengan dakwaan yang sama. Apalagi motif kejahatan ini pun terang-benderang. Kata jaksa, suap itu bertujuan mempengaruhi para anggota DPR dalam pembahasan dan penetapan asumsi dasar minyak dan gas pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013.

Advertising
Advertising

Meski sudah terlambat untuk dijadikan justice collaboratorpada masa pemeriksaan, Sutan tak kunjung bersedia membuka kotak Pandora yang berisi puluhan nama yang terlibatpengakuan terdakwa seharusnya ditanggapi serius oleh KPK. Apalagi fakta persidangan itu juga diperkuat fakta dalam dakwaan Waryono Karno, yang diadili karena menyuap Sutan. Di sana juga dibeberkan dengan gamblang aliran duit ke Komisi Energi DPR. Uang senilai sekitar Rp 1,8 miliar itu dimasukkan ke tiga amplop putih, masing-masing diberi kode A untuk 43 anggota, kode P untuk pimpinan, dan kode S untuk sekretariat komisi.

Inilah saatnya KPK mengembalikan kekuatan setelah otoritasnya tergerus akibat pertikaiannya dengan polisi, yang belakangan bahkan dibiarkan oleh pemerintah Joko Widodo. Tunjukkan bahwa, tanpa dukungan penuh Presiden pun, KPK bisa bergerak sesuai dengan cita-cita dan keinginan rakyat untuk memiliki pemerintahan yang bersih.

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

47 menit lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

1 jam lalu

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

Dalam konser itu North West Heaher bergabung denagnHeadley, pemenang Oscar Lebo M, serta Jennifer Hudson

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

2 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

2 jam lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

2 jam lalu

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

Zaenal menyebut bahwa kenaikan UKT itu juga sudah diatur pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 368 tahun 2024 tentang uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

2 jam lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

2 jam lalu

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

Menurut Tantowi Yahya, atas usul Ikke Nurjanah, donasi dari hasil lelang lukisan itu dipakai untuk membantu pengobatan Hamdan ATT yang terkena stroke.

Baca Selengkapnya

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

2 jam lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

3 jam lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

3 jam lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.

Baca Selengkapnya