Membongkar Korupsi Rp 8,5 Triliun

Penulis

Minggu, 17 Mei 2015 21:43 WIB

Pengusutan kasus dugaan korupsi yang melibatkan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), BP Migas, dan Kementerian Energi semestinya ditangani Satuan Tugas Antikorupsi. Selain menimbulkan kerugian negara yang diduga sangat besar, kasus ini diperkirakan melibatkan sejumlah menteri, pejabat BP Migas, dan pengusaha Honggo Wendratmo, pemilik TPPI.

Saat ini, kasus TPPI ditangani Badan Reserse Markas Besar Kepolisian. Dua unsur Satuan Tugas, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan Agung, perlu dilibatkan agar penanganan kasus ini benar-benar komprehensif dan tuntas. Komisi Pemberantasan Korupsi diketahui pernah menyelidiki kasus ini meski belum sampai masuk ke penyidikan. Kasus ini bisa menjadi ujian pertama bagi Satuan Tugas tersebut.

Seorang pemimpin Badan Pemeriksa Keuangan mengungkapkan, kerugian negara yang timbul dari kasus ini bisa sampai Rp 14,2 triliun. Sejauh ini, yang sudah terungkap dalam audit BPK adalah kerugian negara yang mencapai Rp 8,5 triliun. Sebuah angka yang amat mencengangkan. Dengan melibatkan KPK dan Kejaksaan Agung, Polisi pasti akan mendapatkan bantuan tenaga dan keahlian yang lebih dari cukup.

Penanganan secara keroyokan sangat diperlukan karena kerugian negara ini menyebar di BP Migas serta dua perusahaan negara, PT Pertamina dan PT PLN. Dua mantan menteri energi, Purnomo Yusgiantoro dan Darwin Zahedy Saleh, diduga mengetahui kasus ini. Selain itu, kasus dugaan korupsi ini bisa menyenggol Kementerian Keuangan dan PT PPA (kini digabung dalam PT Sarana Multi Infrastruktur) sebagai salah satu pemegang saham TPPI.

Kasus ini sangat rumit. Proses transaksi minyak yang dilakukan TPPI, yang diduga menilap uang negara, bersinggungan rapat dengan upaya penyelamatan perusahaan ini. Trans-Pacific dilanda masalah utang sebesar US$ 400 juta ketika Indonesia dilanda krisis moneter pada 1997-1998. Akibatnya, TPPI diambil alih Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Berbagai skema penyelamatan dirilis, tapi TPPI tetap tak mampu menyelesaikan utangnya. Saat ini, Trans-Pacific masih memiliki utang dalam bentuk obligasi yang diterbitkan Menteri Keuangan senilai Rp 2,8 triliun, utang berjaminan sebesar US$ 375 juta (Rp 4,8 triliun) kepada Pertamina, dan US$ 160 juta (Rp 2,1 triliun) kepada SKK migas. Juga utang tidak berjaminan sebesar US$ 230 juta (Rp 2,99 triliun) kepada Pertamina dan sejumlah pihak lain.

Advertising
Advertising

Polisi sudah selangkah lebih maju dengan menjadikan Honggo sebagai salah satu tersangka. Selama ini Honggo dikenal sebagai pengusaha "kuat". Ketika banyak pengusaha kakap Indonesia-salah satunya Sudono Salim-kehilangan perusahaan akibat utangnya diambil alih BPPN, Honggo hingga kini tetap bertahan dan masih terlibat dalam berbagai skema penyelamatan TPPI.

Dengan melibatkan Satuan Tugas Antikorupsi, polisi berpeluang mendapatkan tangkapan kakap lain, termasuk para beking Honggo. Bukannya ragu akan kemampuan polisi, tapi upaya ini harus dilakukan bersama-sama agar penyelesaian kasus ini benar-benar tuntas. ***

Berita terkait

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

11 menit lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

14 menit lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

23 menit lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

29 menit lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

38 menit lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

40 menit lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

53 menit lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

54 menit lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya