Kartini Penyelamat Gunung Kendeng

Penulis

Senin, 20 April 2015 01:46 WIB

Firdaus Cahyadi, Aktivis Lingkungan


Kartini yang lahir dari bangsawan Jawa pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah, melalui surat-suratnya, mengkritik kondisi sosial yang terjadi pada saat itu. Ia memberontak terhadap kondisi sosial yang merugikan perempuan pada waktu itu. Tak mengherankan jika hingga kini ia dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan di Indonesia. Namun sayangnya Kartini meninggal pada usia 25 tahun di Rembang, Jawa Tengah.


Kini, di Rembang, tempat Kartini mengembuskan napas terakhirnya, telah lahir Kartini-Kartini baru. Mereka adalah ibu-ibu perkasa yang ingin menyelamatkan pegunungan karst Kendeng, Jawa Tengah. Pada Maret 2015, sudah 273 hari para ibu Rembang itu melakukan aksi perlawanan terhadap rencana pembangunan pabrik semen.


Salah satu Kartini baru itu bernama Sukinah. Tak hanya melakukan aksi protes dari dalam tenda, Ibu Sukinah bersama ibu-ibu Rembang lainnya rela menempuh jarak ratusan kilometer untuk melanjutkan perlawanannya ke Jakarta. Di kota yang menjadi pusat pemerintahan republik ini, para Kartini baru itu mendatangi kantor-kantor pemerintahan untuk mengadukan upaya perusakan karst di Kendeng, Jawa Tengah.


Kenapa ibu-ibu Rembang itu berkeras menyelamatkan Gunung Kendeng dari rencana pembangunan pabrik Semen? Gunung Kendeng adalah pegunungan karst yang melintasi empat kabupaten di Jawa Tengah. Pemerintah sendiri melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional mengungkapkan bahwa kawasan yang memiliki bentang alam karst merupakan kawasan lindung geologi.


Advertising
Advertising

Bukan hanya itu, Gunung Kendeng juga memiliki kekayaan berupa keanekaragaman hayati. Terdapat 24 jenis flora dan 50-an lebih jenis fauna. Dan yang lebih penting lagi adalah terdapat sekitar 200 mata air di dalam Gunung Kendeng yang menghidupi masyarakat sekitarnya.


Air adalah hak asasi manusia. Perjuangan ibu-ibu Rembang yang menolak pembangunan pabrik semen di atas sumber air adalah bagian dari perjuangan hak asasi manusia. Mereka berjuang bukan hanya untuk kehidupan mereka saat ini, tapi juga untuk anak-cucunya kelak.


Seperti pada saat Kartini memperjuangkan hak-hak kaum perempuan, perjuangan Kartini-Kartini baru dari Rembang itu untuk menyelamatkan Gunung Kendeng pun mendapat banyak hambatan. Pemerintah, yang selalu mengumbar jargon akan melindungi kepentingan warganya, pun tampak bimbang dalam memutuskan kasus ini. Pemerintah seperti bingung untuk memilih melindungi hak-hak warga Rembang atau kepentingan perusahaan semen.


Perguruan tinggi yang berisi para pakar pun tidak sepenuhnya mendukung perjuangan para Kartini baru ini. Sebagian pakar dari perguruan tinggi ternama justru secara terang-terangan berpihak kepada kepentingan pabrik semen ketimbang menyelamatkan sumber-sumber kehidupan warga Rembang yang sedang diperjuangkan para Kartini baru itu.


Perjuangan mereka untuk menyelamatkan Gunung Kendeng adalah perjuangan kita semua. Kini memang kepentingan korporasi sedang mengancam sumber-sumber kehidupan warga Rembang, tapi bukan tidak mungkin ke depan kepentingan korporasi itu juga akan mengancam sumber-sumber kehidupan kita sebagai warga negara. Untuk itu, tampaknya tak ada alasan untuk tidak mendukung gerakan Kartini baru dari Rembang tersebut dalam menyelamatkan sumber-sumber kehidupannya. *

Berita terkait

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

8 Juni 2022

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

8 Juni 2022

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.

Baca Selengkapnya

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

6 Juni 2022

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

6 Juni 2022

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

25 Februari 2016

Polda Jatim Selidiki Kolam Renang yang Ditutup karena Bikini

Polda Jatim menanyakan menanyakan kenapa kolam Gua Pote ditutup.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton, Nomor Kontak Panitia Tak Aktif

Polisi memastikan berita acara itu hoax.

Baca Selengkapnya

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

21 Desember 2015

Pesta Seks di Ritz-Carlton? Polda Metro Jaya: Itu Hoax

Informasi soal pesta seks di Ritz-Carlton beredar melalui media sosial.

Baca Selengkapnya

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Delapan Sekolah Cabut Laporan Soal Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum damai, yakni SMA Muhammadiyah Rawamangun dan SMA Alkamal.

Baca Selengkapnya

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

1 Juli 2015

Baru Delapan Sekolah Cabut Laporan Pesta Bikini  

Ada dua sekolah lagi yang belum mencabut laporannya.

Baca Selengkapnya

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

5 Mei 2015

Pesta Bikini SMA, Polisi Periksa Kepala Sekolah  

Kasus pencemaran nama baik dalam iklan pesta bikini bisa diselesaikan secara damai.

Baca Selengkapnya