Kacaunya Banyak Proyek Jakarta

Penulis

Jumat, 29 Mei 2015 00:20 WIB

Keputusan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghentikan renovasi seluruh terminal di Ibu Kota menunjukkan ketegasan sekaligus kegagalannya mengendalikan birokrasi. Terminal Rawamangun di Jakarta Timur tak bisa dimasuki bus setelah direnovasi akibat kesalahan perencanaan dan tak ketatnya pengawasan oleh Dinas Perhubungan.

Tak masuk akal jika Dinas tak mengetahui kesalahan desain sejak awal karena menyerahkan sepenuhnya kepada konsultan arsitektur. Dalam proyek-proyek pemerintah, biasanya, sekelompok panitia lelang menentukan desain sehingga diketahui perkiraan biayanya. Dari situlah para kontraktor mengajukan harga, lalu pemerintah memilih yang paling masuk akal.

Melesetnya perencanaan dengan hasil sebuah kesalahan semestinya tak perlu terjadi. Dengan anggaran Rp 47 miliar, renovasi seharusnya bukan proyek abal-abal. Gubernur Basuki pantas geram dan mensomasi konsultan serta kontraktor yang mengerjakan renovasi Rawamangun.

Masih ada proyek lainnya yang senasib. Ada proyek Balai Betawi Setu Babakan yang mangkrak, pembangunan rumah susun yang tak sesuai dengan spek, juga normalisasi sungai. Basuki curiga proyek-proyek lain sama bermasalahnya seperti Rawamangun. Dengan anggaran lebih dari Rp 60 triliun setahun, Jakarta membangun banyak proyek dalam dua tahun terakhir.

Selama ini Gubernur Basuki mengesankan diri sebagai orang yang percaya terhadap kerja perusahaan swasta. Ia selalu ingin melelang semua pengelolaan aset publik, seperti taman, terminal, dan gelanggang olahraga. Kegagalan swasta merenovasi Rawamangun membuat asumsi Basuki terpatahkan.

Advertising
Advertising

Masalahnya, kekacauan kerja itu disebabkan oleh ketidakbecusan birokrasi mengawasi kerja mereka. Alasan Dinas, yang menyerahkan sepenuhnya pembangunan kepada konsultan, menunjukkan buruknya manajemen. Proyek kecil saja semestinya diawasi karena ini menyangkut anggaran publik yang harus dipertanggungjawabkan.

Jika Basuki hendak memberi sanksi kepada konsultan itu, ia juga mesti memberi sanksi kepada anak buahnya karena lalai mengawasi proyek. Sebagai gubernur, Basuki terkenal galak dalam memutasi dan mendemosi para pejabat yang ia anggap tak becus bekerja. Karena itu, ketidakpedulian para birokrat ini jangan-jangan merupakan pembangkangan diam-diam pegawai Jakarta kepada Gubernur, yang tegas terhadap bawahan.

Dengan anggaran besar, seperti yang sering disampaikan Basuki, pegawai Jakarta lama berada dalam zona nyaman, tanpa sanksi, tanpa pengawasan ketat. Masuknya Basuki menjadi pucuk pimpinan di Ibu Kota membuat mereka gerah. Para pejabat terkaing-kaing mengikuti irama kerjanya yang cepat dan spartan.

Berkaca pada segala kekacauan proyek itu, kerja Gubernur Basuki akan direpotkan oleh mengurusi birokrasi, menjaga mereka bekerja sesuai dengan bebannya, dan mencegah agar tak korupsi. Basuki menjadi tak bisa fokus membangun Jakarta karena lebih banyak mengurusi birokrasi.

Berita terkait

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

7 menit lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

16 menit lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

20 menit lalu

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

Jadwal cuti bersama dan tanggal merah Mei 2024 cukup banyak. Anda bisa langsung menentukan waktu liburan dengan tepat. Ini tanggalnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

22 menit lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Janji akan Konser di Jakarta Lagi, IU: Aku Mau Naik Naga

22 menit lalu

Janji akan Konser di Jakarta Lagi, IU: Aku Mau Naik Naga

IU mengaku ingin naik naga saat menggelar konser di Jakarta lagi karena Uaena Indonesia berhasil membuatnya terkesan.

Baca Selengkapnya

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Prediksi Timnas U-23 Indonesia Hanya Menang Tipis Lawan Uzbekistan

23 menit lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Prediksi Timnas U-23 Indonesia Hanya Menang Tipis Lawan Uzbekistan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yakin Timnas U-23 Indonesia kalahkan Uzbekistan usai melihat permainan mereka saat mengalahkan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Profil Benny Sinomba Siregar

23 menit lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Profil Benny Sinomba Siregar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menunjuk Benny Sinomba Siregar jadi Plh Sekda Kota Medan. Benny adalah paman Bobby.

Baca Selengkapnya

PPP Sambangi Markas PKB, Mardiono: Mau Silaturahmi

28 menit lalu

PPP Sambangi Markas PKB, Mardiono: Mau Silaturahmi

Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyambangi markas DPP PKB hari ini. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tampak menyambutnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

29 menit lalu

Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

Polres Metro Jakarta Selatan menyimpulkan Brigadir RA tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard. Kasus dianggap selesai dan ditutup.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

34 menit lalu

Alasan Partai Gelora Minta PKS Timbang Ulang Rencana Gabung ke Kubu Prabowo

Partai Gelora meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya