Turki

Penulis

Senin, 27 Agustus 2007 00:00 WIB

MUSTAFA lahir di tahun 1881 dari kandungan seorang ibu yang saleh, Zubaidah namanya. Perempuan ini kuat wataknya; ia tak mudah menyerah kepada kehendak sang suami. Khususnya dalam hal pendidikan buat anak lelaki mereka satu-satunyaseorang anak yang tak mereka sangka kelak akan dikenang dengan kagum sebagai Atatrk, "bapak Turki [modern]", tapi juga dikutuk keras sebagai penghancur Khilafah Usmani, sebuah imperium yang dianggap sanggup menyatukan bangsa-bangsa muslim selama beradab-abad.

Mustafa Kemal memang lahir di sebuah zaman ketika pertentangan tak terelakkan, bahkan sejak hari ia harus bersekolah.

Ali Riza, sang ayah, ingin agar Mustafa masuk sekolah umum. Tapi Zubaidah tetap bersikeras. Si buyung harus hafal Quran; ia harus jadi hoja, guru agama.

Mustafa pun dikirim masuk sekolah Fatimah Mullah Kadin, pendidikan Islam yang terkemuka di Kota Salonika itu. Diterima di sekolah itu agaknya sesuatu yang istimewa. Dalam buku Atatrk: The Rebirth of a Nation, Patrick Kinross mengutip penuturan Mustafa sendiri tentang upacara di hari pertama itu.

Di pagi hari, ibunya mendandaninya dengan pakaian putih dan kalung leher bersulam emas; sorban melingkar di kepala. Ia pun dijemput seorang hoja beserta ulama lain. Mereka melangkah ke jalan dalam semacam prosesi ke sekolah. Di sekolah yang bertaut dengan sebuah masjid itu, doa bersama pun dibacakan. Lalu sang guru membimbing Mustafa masuk ke sebuah ruang. Di sana sebuah Quran sudah siap terbuka.

Advertising
Advertising

Tapi ia tak lama bersekolah di situ. Ia membangkang karena disuruh duduk bersila di lantai. Ia benci membaca dan menulis huruf Arab. Ia gelisah.

Akhirnya ayahnya memindahkan Mustafa ke sekolah umum yang diasuh Shemsi Effendi. Di situ si buyung bersemangat. Kali ini Zubaidah tak berkeberatan.

Zubaidah memang berubah, seperti Turki. Salonika, sebuah kota perdagangan di Macedonia, bertaut dengan dunia luar tiap hari. Kota pelabuhan di teluk itu beragam penduduknya: Yahudi (meskipun sebagian telah jadi muslim), Bulgaria, dan Armenia. Ada konsulat Inggris, Prancis, Jerman, Austria, Italia, Portugal.

Ketika Mustafa berumur belasan tahun, kereta api buat pertama kalinya masuk ke kota itu. Dalam bukunya, Kinross mengutip kenang-kenangan seorang penghuni: "Abad [ke-19] ini sedang mendekati akhir. Dengan diam-diam dunia Barat merayap masuk, mencoba memikat Timur dengan keajaibannya. Dipamerkannya di depan mata kami sihir ilmu pengetahuan dan mukjizat temuan dan ciptaannya. Kami menangkap selintas kecemerlangannya dan dengan malu-malu mendengarkan nyanyian merdu dewi lautnya. Ibarat orang dusun yang ikut dalam sebuah jamuan besar, kami merasa rendah diri dan tingkah kami kikuk."

Dari sini kita tahu, bukan Mustafa Kemal yang mengubah Turki, tapi Turki memang tak bisa seperti dulu lagi. Seperti kereta api yang mendengus dan berderak masuk ke Salonika, abad barudengan segala godaan dan kerisauannyatak dapat dielakkan siapa pun.

Syahdan, anak yang pernah didandani sorban itu kini lebih tertarik kepada pakaian yang lain: seragam yang dikenakan dengan bergas oleh para prajurit. Ia ikut ujian masuk sekolah menengah militer. Ia lulus. Sejarah kemudian mencatatnya sebagai seorang perwira yang tangguh, cerdas, dan bisa menggerakkan pasukannya yang terpojok hingga menang. Pertempuran tentara Turki yang dipimpinnya melawan pasukan Inggris dan sekutunya di jazirah Gallipoli di tahun 1915 adalah sejarah kemenangan Turki yang tak terlupakan.

Tapi Kemal sadar, kemenangan itu tak akan selamanya di pihak Turki. Ia tahu ada yang hilang di "imperium Usmani": di wilayahnya yang terbentang luas, pelbagai negeri, termasuk Tanah Arab, mulai resah di bawah titah Istanbul. Pada saat yang sama, kekhalifahan kian merosotsebuah proses yang telah mulai sejak hari-hari akhir Sulaiman yang Agung, setelah baginda jadi murung karena terpaksa membunuh putra-putranya sendiri yang mencoba merebut takhta. Berangsur-angsur, Khilafah Usmani jadi kekuatan yang gombyor dan lembek.

Abad ke-20 adalah abad yang kian mengingatkan bahwa mustahil ada kekuasaan yang dapat selamanya kencang dan mampu sepenuhnya mengisi ruang kehidupanapalagi mengisinya dengan kepastian. Bahkan agama tak dapat dipakai untuk menopang takhta dan kepastiannya. Sejarah dinasti Usmani menunjukkan, pada akhirnya tafsir tentang "Islam" masa itu dikaitkan dengan "Islam" para sultan yang hidup antara seraglio yang penuh perempuan simpanan dan medan perang yang penuh dengan bangkai.

Ketika wibawa mereka runtuh, guyah pula wibawa "Islam". Akhirnya manusia, apalagi Kemal, tak bisa lagi berharap banyak dari mereka yang mengklaim punya satu hal yang bisa menjawab semua hal. Orang makin sadar, demokrasi diperlukan.

Demokrasi adalah sebuah pengakuan akan pentingnya nol: dalam keadaan tak berisi, terkandung sebuah awal ikhtiar untuk memberi isi; tapi dengan nol, manusia menampik ketakaburan.

Saya kira Kemal, dalam keresahan dan ketidaksabarannya, dalam semangat dan keterbatasannya, akhirnya menyadari hal itu: ia seorang diktator yang mencoba membangun demokrasi.

Ada sebuah anekdot. Pada suatu hari, dalam usahanya memperbaiki sistem politik Turki yang macet karena sikapnya sendiri yang otoriter, Kemal bertemu dengan seorang pegawai muda Kementerian Pendidikan, Hassan Ali namanya. Sang Presiden mengundang anak muda itu duduk di dekatnya. Dengan sikap seorang guru, Kemal mengujinya soal-soal dasar matematika: Apa itu titik? Apa itu garis?

Hassan bisa menjawab dengan baik. Lalu Kemal bertanya: "Apa itu nol?"

Hassan Ali: "Definisi nol yang terbaik adalah sesuatu yang sama dengan diri saya di depan tuan, Pasha."

Kemal: "Tapi nol itu penting!"

Hassan Ali: "Begitu juga saya, Pasha."

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Main Malam Ini Pukul 20.00 WIB, Begini Cara Menonton Timnas Indonesia U-23 Lawan Guinea di FIFA+

6 menit lalu

Main Malam Ini Pukul 20.00 WIB, Begini Cara Menonton Timnas Indonesia U-23 Lawan Guinea di FIFA+

Pertandingan Timnas Indonesia U-23 kontra Guine bisa disaksikan di FIFA+. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

OIKN Sebut Akan Sosialisasi Ulang ke Warga Sepaku Sekaligus Pengecekan Sertifikat tanah

6 menit lalu

OIKN Sebut Akan Sosialisasi Ulang ke Warga Sepaku Sekaligus Pengecekan Sertifikat tanah

OIKN akan melakukan sosialisasi ulang kepada masyarakat Sepaku sekaligus mengecek sertifikat tanah.

Baca Selengkapnya

KIKA Sebut Kriminalisasi Rektor Unri sebagai Upaya Pembungkaman Suara Mahasiswa

9 menit lalu

KIKA Sebut Kriminalisasi Rektor Unri sebagai Upaya Pembungkaman Suara Mahasiswa

KIKA menyatakan bahwa tindakan represi yang dilakukan oleh Rektor Universitas Riau (Unri) merupakan upaya pembungkaman terhadap Kritik UKT yang Mahal.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

15 menit lalu

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat membantah kesaksian empat mantan anak buahnya di lembaga itu dalam persidangan.

Baca Selengkapnya

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

19 menit lalu

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?

Baca Selengkapnya

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

25 menit lalu

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

Polri menyatakan tetap akan memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kelompok yang mengupayakan kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

25 menit lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

Viral Pungli di Tempat Wisata, Sandiaga Uno Tawarkan Solusi Ini

25 menit lalu

Viral Pungli di Tempat Wisata, Sandiaga Uno Tawarkan Solusi Ini

Menteri Sandiaga Uno mengatakan pelaku pungli harus mendapatkan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Telinga Kanan Tidak Sempurna, Idgitaf Bikin Pertunjukan untuk Teman Tuli

30 menit lalu

Telinga Kanan Tidak Sempurna, Idgitaf Bikin Pertunjukan untuk Teman Tuli

Idgitaf membawakan 6 lagu, lengkap dengan bahasa isyaratnya di hadapan 100 Teman Tuli yang hadir.

Baca Selengkapnya

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

49 menit lalu

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

Pengurus Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, membela kontraktor Ahsan Hariri.

Baca Selengkapnya