Pelajaran dari Turki

Penulis

Jumat, 12 Juni 2015 01:25 WIB

Jangan terlalu agresif memamerkan ambisi terhadap kekuasaan jika tak ingin ditinggalkan para pendukung. Di Turki, Partai Keadilan dan Pembangunan (Adalet ve Kalkinma Partisi/AKP) yang populer dan ditakuti lawan-lawan politiknya tersandung dalam pemilihan legislatif akhir pekan lalu.

Adagium Lord Acton "power tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely" tampak begitu tepat buat mengiringi langkah para pemilih ke kotak suara, Ahad lalu. Partai Islam moderat yang sepanjang 12 tahun berkuasa itu akhirnya gagal meraih suara mayoritas. Dengan begitu, partai pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan ini harus menyimpan dulu impian jagoannya itu untuk mengubah sistem parlementer menjadi presidensial lewat amendemen.

Tampil sebagai anti-tesis terhadap sekularisme sempit yang dibawakan oleh Bapak Turki Modern Kemal Attaturk dan didukung habis-habisan oleh militer, partai Islam ini cepat menjadi alternatif yang populer dalam politik elektoral Turki. Ditambah kemampuan personel para pemimpin dan jaringan profesional pendukungnya, AKP menjadi partai yang membawa kemajuan ekonomi serta menumbuhkan iklim politik yang lebih demokratis.

Sejak 2002, praktis AKP tak terkalahkan. Namun pemilihan legislatif beberapa hari yang lalu menunjukkan sesuatu yang berbeda: popularitas saja rupanya tak cukup untuk mengubah sistem pemerintahan. Dalam perkembangannya, di samping kritiknya yang keras terhadap pendudukan Israel di Palestina, Erbakan mulai menggunakan tangan besi. Mula-mula ia memenjarakan para jenderal yang berpengaruh namun korup. Tapi kemudian musuh Erdogan bertambah banyak. Pada 2013, Turki tercatat sebagai negeri yang telah memenjarakan 46 wartawannya. Gayanya memerintah semakin hari semakin otoriter.

Dalam pemilihan legislatif barusan, para pendukungnya pun mulai mengalihkan suara dari AKP ke HDP (Partai Demokratik Rakyat Turki), yang di luar dugaan mendapatkan perolehan suara cukup signifikan. Sekarang, AKP tidak punya pilihan lain kecuali membentuk pemerintah koalisi-dengan segala risiko politiknya. Partai pemenang pemilu memiliki waktu 45 hari untuk membentuk pemerintahan koalisi dan, bersamaan dengan itu, ketidakpastian politik mengiringi.

Advertising
Advertising

Ketidakpastian politik adalah kondisi yang sangat tidak disukai pasar. Karena itu, dapat diprediksi bahwa pasar keuangan langsung terguncang. Pasar saham dan nilai tukar lira Turki anjlok. Guncangan pasar akan merembet ke perekonomian. Turki dapat terseret ke situasi yang tidak menguntungkan. Ekonomi yang buruk pada gilirannya akan berdampak pada kondisi politik. Kemungkinan pemilu lebih awal juga sangat terbuka, dan hal itu adalah defisit politik bagi Erdogan.

Kegagalan mewujudkan ambisi itu semestinya mendorong AKP dan Erdogan kembali mengamankan jiwa politik partai: kekuasaan untuk rakyat dan kesejahteraan. Dua hal tersebut lebih substansial dibanding isu amendemen sistem parlementer dan lebih bermakna bagi publik. Ya, popularitas saja tidak cukup bagi penguasa untuk mengubah sistem jika perubahan itu hanya bertujuan memperpanjang kekuasaan.

Berita terkait

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

3 menit lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

19 menit lalu

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

Notifikasi Google Chrome bisa mengganggu pengguna saat sedang asyik menggunakan HP atau Laptop. Ini cara menghilangkan notifikasi Chrome.

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

19 menit lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

20 menit lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

24 menit lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Menarik Love Reset, Film Jung So Min dan Kang Ha Neul yang Tayang di Vidio

25 menit lalu

3 Fakta Menarik Love Reset, Film Jung So Min dan Kang Ha Neul yang Tayang di Vidio

Setelah dirilis di bioskop akhir tahun lalu, film Love Reset yang dibintangi Jung So Min dan Kang Ha Neul tayang di Vidio mulai 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

26 menit lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Bicara Peluang Panggil Elkan Baggott untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea

30 menit lalu

Shin Tae-yong Bicara Peluang Panggil Elkan Baggott untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea

Elkan Baggott berpeluang dipanggil Shin Tae-yong untuk laga playoff Olimpiade Paris 2024 Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

31 menit lalu

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

Berikut ini beberapa rekomendasi game Google yang bisa Anda install dan mainkan. Ada banyak game seru dan menantang.

Baca Selengkapnya

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

37 menit lalu

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

Langkah selanjutnya adalah menghapus data yang tidak lagi diperlukan atau relevan dengan mengakses https://drive.google.com/#quota.

Baca Selengkapnya