Prostitusi dan Privasi

Penulis

Kamis, 30 April 2015 03:22 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ignatius Haryanto, peneliti senior di LSPP

Bagaimana kita merespons ketika media berlomba-lomba mengungkap isi akun @tataa_chubby milik Deudeuh Alfisahrin, perempuan yang ditemukan meninggal di kamar kosnya pada awal April lalu? Sejumlah pihak menuding media telah melanggar privasi ketika mengorek-ngorek isi akun tersebut, tapi di pihak lain kita juga perlu bertanya, seberapa privatkah media sosial bernama Twitter ataupun Facebook?

Kemajuan teknologi yang ada saat ini, termasuk munculnya perangkat gawai terbaru dan juga media sosial, memberi cara baru untuk memasarkan dunia prostitusi. Mungkin saja dunia prostitusi pun bertransformasi, di mana para pekerja seks komersial kini tak lagi mengandalkan "mami", atau germo untuk mendapatkan konsumen, karena mereka kini bisa memasarkan sendiri lewat jejaring media sosial yang ada. Akun @tataa_chubby hanyalah salah satu akun yang terpantau memiliki aktivitas dalam dunia prostitusi, itu pun karena adanya kasus kriminal di dalamnya.

Apakah masih ada ruang privat dalam dunia media sosial ini? Penulis katakan "tetap ada". Karena privasi di sini mungkin bisa didefinisikan sebagai "sesuatu yang tidak dibagikan atau diumumkan begitu saja kepada orang lain, atau kepada orang yang tak ia kenal". Jika kita memeriksa akun @tataa_chubby, kita akan melihat bahwa cuitan pemilik akun ini memang sudah jelas menunjukkan adanya suatu penawaran atau arah menuju ke transaksi seksual.

Yang berbeda, jika hal ini dikomunikasikan via gawai saja (misalnya SMS atau WhatsApp), interaksi ini tak akan terbaca orang lain. Tapi ketika komunikasi ini dilakukan lewat Twitter (ataupun Facebook, misalnya), orang lain yang terhubung (pun yang tak terhubung) bisa melihat percakapan tersebut. Twitter memiliki fasilitas direct message (DM) jika pesannya tak ingin dilihat orang lain, namun komunikasi keduanya tak sepenuhnya dilakukan via DM.

Jadi, sadar atau tidak, sebenarnya Dedeuh telah meninggalkan jejak kepada siapa pun yang hendak memeriksa bagaimana sejarah interaksi mereka, untuk kemudian dilihat orang banyak. Lalu, apakah mereka (baik orang biasa ataupun orang media) yang telah membaca sejarah interaksi antarpihak, telah melanggar privasi? Rasanya tidak, karena hal tersebut disampaikan secara terbuka. Bahwa hal ini merupakan bagian dari perilaku "mengintip" ataupun stalking, ya, memang betul.

Dalam hal media membongkar akun @tataa_chubby, apakah media dapat dikatakan melanggar privasi? Menurut saya, hal ini masih sesuatu yang bisa diterima. Akun tersebut telah menampilkan dirinya sebagai bagian dari transaksi yang dilakukan pemiliknya, dan akun tersebut dengan sadar dipergunakan untuk "memasarkan" dirinya. Soal lokasi ataupun harga, menurut akun ini adalah hal yang dianggap privat. Hal tentang privasi dalam kasus ini justru perlu dijaga, misalnya ekspos terhadap keluarga Deudeuh, baik mantan suami ataupun anaknya.

Rumusan etika terkait dengan masalah privasi memang tak pernah bisa hitam-putih, karena kasus etika yang terjadi selalu kontekstual, selalu memiliki kerumitan tersendiri dan historis yang berbeda antara kasus satu dan kasus lainnya. Bagaimanapun juga, kasus ini ketika menyeruak ke permukaan, mengajak kita kembali merenung apa saja sisi gelap yang telah hadir dari kemajuan teknologi ini?


Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

32 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

18 November 2023

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.

Baca Selengkapnya

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

10 Oktober 2023

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.

Baca Selengkapnya