Batas Waktu

Penulis

Sabtu, 2 Mei 2015 02:58 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Iwel Sastra, komedian, @iwel_mc

Tanpa disadari, sejak duduk di sekolah dasar sebenarnya kita sudah terbiasa dikejar deadline atau batas waktu. Seperti ketika mengerjakan soal ujian, kita diberi batas waktu untuk menyelesaikannya. Ketika sudah memasuki batas waktu, guru atau pengawas ujian akan mengucapkan kata-kata yang hingga sekarang pasti masih melekat dalam ingatan kita semua, yakni: "selesai tidak selesai harap dikumpulkan." Siswa yang sudah selesai menjawab semua soal tentu tenang saja. Yang belum selesai menjadi panik dan menggerutu. Yang belum selesai ini terbagi dua, ada yang belum selesai menjawab dan ada juga yang belum selesai menyalin jawaban teman. He-he-he.

Ada yang menarik dalam strategi penjualan belakangan ini yang menggunakan strategi batas waktu. Calon pembeli dipaksa untuk segera membuat keputusan membeli saat itu juga karena besok harga naik. Secara bercanda kepada rekan-rekan yang bekerja di bidang penjualan, saya menyebut ini sebagai penjualan bergaya mengancam. Istri saya pernah tergoda oleh kata-kata "besok harga naik." Dia membeli sebuah produk pada hari itu juga sebelum harganya naik. Keesokan harinya istri saya merasa menang karena harga produk tersebut memang naik. Namun istri saya terpaksa menunda rasa bahagianya karena dia membaca iklan produk itu yang menyebutkan "besok harga turun." Istri saya pun ngedumel: "naik turun, emangnya yoyo!"

Selama ini orang lebih sering diberi batas waktu oleh pekerjaan dan perusahaan. Dengan adanya batas waktu, seseorang dipaksa untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Ada baiknya jangan hanya pekerjaan atau orang lain yang memberi kita batas waktu, tapi cobalah memberi batas waktu terhadap diri sendiri. Misalnya, saat kita memiliki target dan tujuan tertentu dalam hidup. Dengan adanya batas waktu yang ditetapkan, kita lebih memanfaatkan waktu dengan efektif. Tidak menunda-nunda action saat memiliki suatu rencana. Bayangkan seorang jomblo yang tidak memberi batas waktu kapan mengakhiri masa lajang, dia akan segera berada di pelaminan bukan untuk mendapat ucapan selamat sebagai pengantin, melainkan untuk memberikan ucapan selamat kepada pengantin. He-he-he.

Untuk ruang yang lebih luas, batas waktu ini sangat penting bagi seorang pemimpin. Ini menjadi sangat penting karena berbagai harapan diletakkan di pundak pemimpin. Harapan yang diletakkan terlalu lama dan hanya selalu menjadi harapan akan melahirkan kekecewaan dan krisis kepercayaan. Seorang pemimpin harus berani memberikan batas waktu terhadap dirinya sendiri. Ketidakmampuan pemimpin dalam memimpin terlihat dari caranya menetapkan batas waktu untuk dirinya sendiri. Pemimpin harus menghindari mengulur-ngulur waktu. Layangan pun jika diulur terus lama-lama pasti lepas.

Motivator dunia Anthony Robbins menyebutkan pemimpin harus membuat terobosan. Menurut saya, dalam membuat terobosan, pemimpin harus memiliki batas waktu, yaitu secepat mungkin orang bisa merasakan terobosan tersebut dalam arti positif. Pemimpin harus bertindak cepat. Seperti yang dicontohkan oleh pendiri bangsa ini melalui naskah proklamasi yang kutipannya berbunyi: "hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya."


Berita terkait

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

27 September 2023

Harga Komoditas Naik di Sulawesi Selatan, dari Beras hingga Telur Ayam

Harga komoditas di Pasar Tradisional Kota Makassar melonjak naik.

Baca Selengkapnya

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

12 Juni 2023

Deretan Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga Jelang Idul Adha

Berdasarkan laporan perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok awal Juni 2023 ini, disebutkan ada 4 yang naik menjelang Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

11 Februari 2023

Iming-iming Jokowi Rp 15 Miliar untuk Pemda yang Bisa Tekan Inflasi 2023

Presiden Jokowiakan berikan insentif hingga Rp 15 miliar kepada pemerintah daerah yang berhasil menjaga tingkat inflasi. Ini penyebab inflasi.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

6 Februari 2023

BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Ditopang Harga Komoditas, Airlangga: Masih Landai Relatif Tinggi

Menteri Airlangga menanggapi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 yang masih ditopang oleh harga komoditas.

Baca Selengkapnya

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

1 Februari 2023

BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

Kepala BPS Margo Yuwono mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memperhatikan stok dan distribusi pangan untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

14 Januari 2023

Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.

Baca Selengkapnya

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

13 Januari 2023

Ganjar Minta Semua Pihak Tertib Pantau Harga Kebutuhan Pokok dan Lebih Rajin Turun ke Pasar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemangku kebijakan lebih disiplin memantau pergerakan harga kebutuhan pokok.

Baca Selengkapnya

Resesi Global Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

27 September 2022

Resesi Global Kian Dekat, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Ekonom senior Center Of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menjelaskan masih ada kemungkinan Indonesia terkena dampak dari resesi global.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik

23 September 2022

Harga BBM Naik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Ikut Naik

Sejumlah pedagang di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur setelah harga BBM naik, harga sejumlah jenis beras di sana ikut naik

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Masih Rendah, Peneliti Ingatkan Harga Stabil Tapi Tak Terjangkau

2 September 2022

Daya Beli Masyarakat Masih Rendah, Peneliti Ingatkan Harga Stabil Tapi Tak Terjangkau

CIPS menyebutkan tingginya harga beberapa komoditas pangan akan semakin melemahkan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya