Blunder Penunjukan Kepala BIN

Penulis

Senin, 15 Juni 2015 23:18 WIB

Keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang baru tidak bisa dibilang tepat. Purnawirawan jenderal bintang tiga itu diragukan kecakapannya dalam menangani perkembangan dunia intelijen yang sudah berkembang pesat. Penunjukan tersebut juga terkesan hanya demi membalas jasa setelah Sutiyoso bersama partai yang dipimpinnya bergabung dalam koalisi pro-pemerintah.

Sutiyoso (angkatan 1968) menggantikan Letjen (Purn) Marciano Norman (angkatan 1978) yang segera habis masa jabatannya. Alasan Presiden adalah dia merasa bisa berkomunikasi dan bekerja sama dengan Sutiyoso, sehingga berharap selalu mendapat laporan obyektif tentang kondisi negara. Tujuannya, agar tidak salah mengambil keputusan.

Sutiyoso memang berlatar belakang dunia telik sandi, dan penunjukan Kepala BIN merupakan hak prerogatif presiden. Tapi harus diingat bahwa keterlibatan Sutiyoso dalam intelijen sudah sangat lama, yakni ketika dia masih bertugas di Kopassus pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an, alias sekitar 25 tahun silam.

Usai berkarier di militer, Sutiyoso lebih banyak berkutat di birokrasi (sebagai Gubernur DKI Jakarta) dan terjun ke dunia politik. Terakhir kali ia menjabat Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Sangat diragukan Sutiyoso bisa menyesuaikan diri dengan dinamika intelijen yang sudah berubah drastis.

Berbeda dengan era Orde Baru saat intelijen digunakan untuk mengawasi rakyat negeri sendiri, di era digital ini ancaman terhadap keamanan negara sangat kompleks dan bisa berasal dari mana saja. Ancaman dari luar yang dulu bersifat fisik-militer, kini ditambah dengan ancaman nonfisik dan multi-dimensi. Peperangan tak lagi hanya akan pecah di darat-laut-udara, tapi juga bergeser ke dunia maya (cyber war).

Advertising
Advertising

Di era digital ini, kecepatan sudah menjadi panglima. Baik kecepatan menyerap lalu lintas informasi yang demikian masif di dunia maya maupun kecepatan memperbarui teknologi informasi yang melaju sangat cepat. Dan, sebaliknya, muncul kebutuhan menjaga informasi penting agar tak ditembus "lawan". Untuk menyebut satu contoh, sebuah blog intelijen telah mampu mengendus kerepotan Pentagon menghadang serangan para cracker di dunia maya. Dan dalam waktu singkat hal ini menjadi konsumsi publik.

Sangat diragukan Sutiyoso akan cukup cakap menghadapi tantangan seperti itu. Lebih dari 20 tahun meninggalkan dunia intelijen, ia mesti melakukan beragam penyesuaian agar "klik" dengan perkembangan mutakhir. Beda jika Jokowi berani mengangkat personel dari dalam BIN-yang saat ini sudah memiliki dua deputi khusus untuk menghadapi cyber war.

Sangat mungkin pilihan Jokowi menunjuk Sutiyoso hanya karena ia ingin menyenangkan semua pihak yang telah mendukungnya naik ke kursi kepresidenan. Lagi-lagi Jokowi mengingkari janjinya yang tak akan bagi-bagi jabatan.

Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

2 menit lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

3 menit lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

4 menit lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

7 menit lalu

Kapan Idul Adha 2024? Cek Tanggalnya Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

Setelah merayakan Idul Fitri, umat Islam akan merayakan Idul Adha. Kapan Idul Adha 2024 dilaksanakan? Berikut ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

8 menit lalu

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas

Baca Selengkapnya

UKT Terus Naik, BEM UI: Kampus Tak Terbuka, Mahasiswa Seolah Beli Kucing Dalam Karung

17 menit lalu

UKT Terus Naik, BEM UI: Kampus Tak Terbuka, Mahasiswa Seolah Beli Kucing Dalam Karung

UI menerbitkan sistem biaya operasional pendidikan atau BOP yang baru dalam 5 kelompok UKT. Hingga kini, SK rektor soal UKT belum terbit.

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

17 menit lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

18 menit lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

22 menit lalu

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

Ismail Haniyeh menyebut Benjamin Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dan menciptakan pembenaran agar bisa melanjutkan serangan ke Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

22 menit lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya