Virus MERS Sudah Dekat

Penulis

Selasa, 23 Juni 2015 01:39 WIB

Virus penyebab Middle East respiratory syndrome (MERS) kini hanya berjarak tiga jam perjalanan dari Jakarta. Pemerintah Thailand pekan lalu mengumumkan bahwa negara mereka terinfeksi virus penyebab penyakit pernapasan akut itu lewat seorang pendatang dari Oman. Ini merupakan kasus MERS pertama di Thailand. Dengan adanya temuan ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 1.334 kasus MERS di 26 negara. Sebanyak 471 di antaranya berujung kematian.

Pemerintah Thailand tergolong trengginas dalam mengatasi keadaan ini. Warga Oman itu dipastikan terinfeksi MERS hanya lima hari setelah ia tiba di Bangkok. Orang lain yang terindikasi mengidap MERS diisolasi hingga dipastikan terpapar virus itu. Para pendatang, terutama dari Timur Tengah-tempat virus ini berasal-diamati dengan saksama. Otoritas Thailand mengkarantina 59 orang yang pernah melakukan kontak dengan penderita MERS, termasuk sopir taksi yang membawa pasien dari bandara.

Thailand memang tak asing dengan wabah penyakit mematikan. Beberapa tahun lalu mereka pernah terpapar SARS dan flu burung. Isu MERS sendiri tak asing bagi negara itu. Sebelum ada pendatang yang dipastikan terundung MERS, sepanjang tahun ini tak kurang ada 36 kasus dugaan MERS meski belakangan dinyatakan negatif.

Thailand tampaknya belajar dari Korea Selatan-negeri dengan jumlah penderita MERS terbesar di luar negara Arab. Umumnya pasien MERS di Korea juga terinfeksi setelah pulang dari negara Arab. Di Korea, 16 dari 23 penderita meninggal. Hingga saat ini penularan MERS di Korea masih berlangsung.

Indonesia tak boleh menganggap remeh ancaman MERS. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, lalu lintas orang dari dan ke Timur Tengah sangat tinggi, terutama pada bulan puasa-yang diyakini merupakan salah satu masa terbaik untuk beribadah umrah. Kemungkinan masuknya virus dari Thailand dan Korea Selatan harus pula diwaspadai, hingga WHO menyatakan kedua negara itu bebas dari MERS.

Advertising
Advertising

Pintu masuk ke Indonesia, terutama bandara, harus diawasi dengan ketat. Di Korea Selatan, pengidap virus itu lolos karena petugas bandara abai. Mereka menganggap penderita MERS hanya sakit pneumonia biasa. Kelalaian itu tidak boleh terjadi di Indonesia. Pemerintah selayaknya segera memasang alat pemindai panas badan bagi penumpang pesawat, terutama yang datang dari negeri terpapar MERS. Ditempatkan di beberapa bandara besar, alat pindai itu kini mangkrak tanpa manfaat. Dulu alat itu dipasang ketika wabah flu burung tengah merebak.

Strategi "hangat-hangat tahi ayam" itu harus segera diakhiri. Kementerian Kesehatan selayaknya menjadi motor pencegahan. Mereka dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah, pengelola bandara, dan polisi. Pelatihan yang sungguh-sungguh harus diselenggarakan kepada petugas dan warga yang berpotensi terpapar, misalnya jemaah umrah dan mereka yang bepergian ke daerah yang terjangkit MERS. Petugas bandara yang lalai dan menganggap remeh harus diberi sanksi.

Kita tidak boleh main-main dalam menghadapi MERS. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna.

Berita terkait

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

48 menit lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

2 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

3 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

3 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

3 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

3 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

3 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

3 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya