Horor Angkutan Umum Jakarta

Penulis

Jumat, 26 Juni 2015 00:53 WIB

Pemerkosaan terhadap seorang wanita oleh sopir angkutan kota, akhir pekan lalu, sekali lagi menunjukkan buruknya penataan angkutan umum di Jakarta. Tak hanya kesemrawutan lalu lintas yang ditimbulkannya, tapi juga soal keamanan. Seringnya kejahatan di angkot menjadikan moda transportasi penting ini lahan subur kejahatan. Harus ada pembenahan serius agar kejahatan di angkutan umum tak terus terjadi.

Pemerkosaan itu terjadi tengah malam ketika NA, karyawati perusahaan swasta di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, hendak pulang ke rumahnya di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ia menghentikan angkot D01 yang sedang melintas tanpa penumpang. Di tengah jalan, sopir angkot memperkosa dia setelah mengancam akan membunuhnya. NA dilepas tak jauh dari situ, lalu dalam kondisi setengah pingsan ditolong sopir taksi yang melintas.

Kisah begini sudah berulang kali terjadi, dan polisi biasanya bertindak cepat. Pemerkosa NA ditangkap, seperti juga pelaku kasus-kasus serupa sebelumnya. Lalu, seperti rutinitas, polisi pun memperketat patroli pada malam hari. Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian juga berniat mengumpulkan pengelola angkot. Tujuannya, mengajak bersama-sama mengatasi kejahatan brutal ini.

Gerak cepat polisi itu bagus. Namun langkah yang dilakukan semestinya bukan hanya reaktif. Beberapa kasus sebelumnya membuktikan pengetatan keamanan hanya berdampak sebentar. Saat patroli kembali "normal", kejahatan serupa berulang.

Kita paham jumlah tenaga kepolisian terbatas. Saat ini rasio polisi dibanding jumlah penduduk untuk kota besar Indonesia adalah 1 berbanding 575. Angka ini jauh dari standar ideal, yakni 1 : 300. Rasio itu makin jomplang di wilayah Polda Metro, yang selain disesaki warga Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, juga dipenuhi para penglaju dari pinggiran kota.

Advertising
Advertising

Dengan tenaga terbatas, polisi semestinya bisa menetapkan prioritas pengamanan. Pola kejahatan angkutan umum nyaris serupa: terjadi pada malam hari, sebagian besar di angkot, dan korban umumnya pekerja perempuan yang pulang malam. Pola inilah yang perlu diberi perhatian khusus. Seharusnya Polda Metro rutin mengawasi area-area para karyawan pulang malam dan jalur-jalur angkot yang rawan.

Mengumpulkan pengelola angkot juga tak akan banyak membantu. Angkot bukanlah taksi yang dikelola rapi. Banyak angkot dikelola perorangan. Itu pun sebagian tanpa izin, bahkan pengemudinya adalah "sopir tembak" (sopir pengganti). Akan lebih efektif bila polisi kembali mengaktifkan razia mencopot kaca gelap angkot, yang dulu pernah gencar dilakukan namun belakangan mengendur.

Dinas Perhubungan DKI juga perlu turun tangan. Razia kelayakan angkot perlu pula dilakukan malam hari, bukan hanya saat hari terang. Aturan lebih ketat perlu juga dibuat. Salah satunya, mewajibkan angkot memiliki lampu kabin penumpang yang terang. Dengan cara ini, akan mudah terlihat bila terjadi kejahatan di dalam angkot. Polisi dan pemda DKI tak boleh membiarkan angkot berubah jadi angkutan horor bagi penumpangnya.

Berita terkait

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

20 menit lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

iPad: Game Nintendo Dimainkan dengan Emulator Delta

24 menit lalu

iPad: Game Nintendo Dimainkan dengan Emulator Delta

Setelah dirilis di App Store untuk iPhone, emulator Nintendo populer Delta akan hadir untuk versi iPad

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

28 menit lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

32 menit lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Tanggal Merah Mei 2024, Hari Libur Apa Saja?

38 menit lalu

Tanggal Merah Mei 2024, Hari Libur Apa Saja?

Pada Mei 2024, ada beberapa hari libur atau tanggal merah

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

43 menit lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

53 menit lalu

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

Sejumlah partai di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran telah menyatakan akan bergabung dengan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

56 menit lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Legislator Minta Kapal Ikan Non-Tuna di Pelabuhan Benoa Segera Direlokasi

1 jam lalu

Legislator Minta Kapal Ikan Non-Tuna di Pelabuhan Benoa Segera Direlokasi

Komisi VI DPR dukung percepatan pembangunan Bali Maritime Tourism Hub

Baca Selengkapnya