Cukup Sudah Nahas Hercules

Penulis

Rabu, 1 Juli 2015 23:18 WIB

Jatuhnya pesawat Hercules C-130B milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di Medan adalah tragedi yang menyengat. Ini musibah yang kesekian dari jenis pesawat yang sama. Nahas pada 30 Juni lalu itu menewaskan 110 penumpang dan 12 awak. Kita prihatin mendengar penjelasan yang itu-itu saja saban Hercules jatuh: segera diadakan audit, peremajaan pesawat agar musibah serupa tak terulang, dan seterusnya.

Enam tahun silam kita sudah mendengar janji serupa tatkala Hercules jatuh di Magetan, Jawa Timur--101 orang mati ketika itu. Pihak TNI AU mesti belajar lebih "realistis" menghadapi musibah seperti ini, tak perlulah berkukuh membela diri. Letnan Kolonel Sutrisno, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang--markas Hercules yang jatuh itu--menegaskan bahwa pesawat amat terawat sehingga masih layak terbang. Tapi faktanya, di Medan, keyakinan kita rontok bahwa peremajaan dan penyehatan pesawat-pesawat Hercules tua sudah tunai dilangsungkan.

Pernyataan Presiden Jokowi "akan kita audit semuanya" menegaskan lagi hal tersebut. Tanpa keseriusan pihak TNI--maupun pemerintah--seruan Presiden bisa jadi lewat begitu saja. Kita memang perlu memberi ruang, waktu, dan independensi bagi tim investigasi yang kini tengah menyelidiki pangkal soal di balik tragedi Medan. Termasuk potensi pelanggaran, kalau ada.

Misalnya, komersialisasi pesawat militer. Kita tahu, pesawat militer punya standar sekuriti tertentu. Tak bisa sembarangan memasukkan orang sipil ke dalam pesawat, alih-alih menjual "tiket" untuk kursi. Tindakan "menjual kursi"--kalau terbukti-jelas merupakan pelanggaran. Minimnya dana operasi sekalipun tak membenarkan hal itu. Maka, perlu benar diusut tuntas.

Kecelakaan beruntun Hercules--pesawat yang punya reputasi bagus--menjadi peringatan keras bagi pemerintah. Mengapa di Indonesia justru terjadi kecelakaan berulang kali. Perlu ada pilihan tegas: meng-grounded seluruh pesawat tua untuk diaudit dengan serius. Ganti suku cadang yang tua dan jangan paksa pesawat yang sudah ngos-ngosan terbang dengan risiko nyawa. Di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat tempat Hercules berasal, pesawat tua ini masih tangguh menempuh cakrawala karena mesin-mesinnya diperbarui.

Idealnya, pemerintah meninjau membeli Hercules untuk keperluan militer maupun kemanusiaan. Anggaran memang menjadi kendala selama ini. Tapi pemerintah perlu memutus simalakama ini: terus membiarkan pesawat-pesawat tua terbang dengan taruhan nyawa, sementara biayanya tinggi untuk perawatan. Atau, merencanakan pendanaan bagi pesawat baru yang lebih modern, siap bertugas mengawal dirgantara dengan tingkat keamanan yang tinggi.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

5 menit lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

6 menit lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

11 menit lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

20 menit lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

23 menit lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoar

24 menit lalu

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoar

Menteri Basuki tiba di area pembangunan reservoar IKN sekitar pukul 16.25 WITA.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

25 menit lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

Safitri Malik Soulisa Hadiri Undangan Taaruf dengan Ketua Umum DPP PKB

27 menit lalu

Safitri Malik Soulisa Hadiri Undangan Taaruf dengan Ketua Umum DPP PKB

Bakal calon Bupati Buru Selatan, Safitri Malik Soulisa, menghadiri Acara Taaruf dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusan Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) untuk Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

35 menit lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

39 menit lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya