Bagong Suyanto, Dosen Masalah Sosial Anak di FISIP Universitas Airlangga
Kisah anak yang ditelantarkan biasanya terjadi di kalangan keluarga miskin dan anak yatim-piatu. Namun yang terjadi di Cibubur belum lama ini agak berbeda. Meski secara ekonomi relatif mapan, pasangan suami-istri Utomo Perbowo dan Nurindria Sari ternyata tega menelantarkan kelima anaknya. Bahkan, tak jarang mereka melakukan tindakan child abuse. Salah seorang anak pelaku bahkan sudah ketakutan saat mendengar nama ayahnya disebut karena trauma akan tindak kekerasan yang dialaminya.
Anak yang ditelantarkan secara konseptual masuk kategori anak rawan atau anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Dalam Buku Pedoman Pembinaan Anak Terlantar, yang dikeluarkan Dinas Sosial (2001), disebutkan bahwa yang disebut anak telantar adalah anak yang karena suatu penyebab tidak dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani, maupun sosial.
Seorang anak dikatakan telantar bukan sekadar karena sudah tidak lagi memiliki salah satu atau kedua orang tuanya. Namun telantar di sini juga dalam pengertian ketika hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara wajar, memperoleh pendidikan yang layak, serta memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai tidak terpenuhi akibat kelalaian, ketidakmengertian orang tua, serta ketidakmampuan atau kesengajaan.
Seorang anak yang kelahirannya tidak dikehendaki pada umumnya sangat rawan ditelantarkan dan bahkan diperlakukan secara salah (child abuse). Pada tingkat yang ekstrem, perilaku penelantaran anak bisa mencakup tindakan orang tua membuang anaknya, entah di hutan, di selokan, di tempat sampah, dan sebagainya, baik karena ingin menutupi aib atau lantaran tidak siap melahirkan dan memelihara anaknya secara wajar.
Di lingkup keluarga yang secara ekonomi mapan tapi tak lepas dari kasus penelantaran anak, biasanya pihak orang tua mengalami gangguan kejiwaan, punya sifat kasar dan pemarah, serta seringkali memiliki kebiasaan buruk, seperti suka mengkonsumsi minuman keras atau memakai obat terlarang. Kasus penelantaran anak yang terjadi di Cibubur ini boleh jadi dipicu oleh perilaku orang tua korban yang terlibat dalam penggunaan narkotik, sehingga melalaikan tanggung jawab mereka untuk melindungi dan memenuhi apa yang menjadi hak anak-anaknya.
Di luar kasus yang terjadi di Cibubur, bukan tidak mungkin masih ada kasus-kasus penelantaran lain yang dialami anak-anak yang bernasib malang. Dalam berbagai komunitas, anak-anak memang sering menjadi korban pertama, sehingga mereka menderita dan proses tumbuh-kembangnya terhambat akibat ketidakmampuan orang tua, masyarakat, dan pemerintah untuk memberikan pelayanan sosial yang terbaik bagi anak-anak.
Dalam kasus penelantaran dan tindak kekerasan terhadap anak, yang memprihatinkan adalah kenapa masyarakat baru bertindak dan memberikan pertolongan ketika korban sudah jatuh. Padahal merehabilitasi rasa trauma dan menyelamatkan anak-anak yang sudah keburu menjadi korban sesungguhnya jauh lebih sulit ketimbang mencegah agar anak tidak keburu jatuh menjadi korban. *
Berita terkait
Angka Pengasuhan Tidak Layak Anak Masih Tinggi, Ini Saran Legislator
4 Februari 2024
Legislator menyoroti penurunan angka pengasuhan tidak layak belum merata di Indonesia, termasuk juga perkawinan anak, ini sarannya.
Baca SelengkapnyaHari Anak Sedunia 2023: Setiap Anak Berhak Hidup dalam Dunia yang Damai
20 November 2023
Peringatan Hari Anak Sedunia pada 20 November adalah panggilan untuk mempromosikan dan melindungi hak-hak anak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi
11 Oktober 2023
Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2023 - 2026 dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah pencalonannya.
Baca SelengkapnyaKPAI Kritik Hakim yang Detailkan Aktivitas Seksual AG Eks Pacar Mario Dandy
15 April 2023
KPAI minta Komisi Yudisial memriksa Hakim Sri Wahyuni Batubara yang memimpin sidang AG, eks pacar Mario Dandy
Baca SelengkapnyaPentingnya Cukup Tidur buat Tumbuh Kembang Anak
30 Maret 2023
Anak perlu cukup tidur agar hormon pertumbuhan untuk tumbuh kembang anak tak terganggu. Ketika kurang tidur, hormon pertumbuhannya turun.
Baca SelengkapnyaAlasan Orang Tua Perlu Penuhi Hak Anak
22 November 2022
Psikolog mengatakan orang tua perlu memenuhi kebutuhan dan hak anak secara psikologis dan memastikan anak sehat secara fisik dan mental.
Baca SelengkapnyaPesan Kak Seto di Hari Anak Sedunia
20 November 2022
Kak Seto mengatakan peringatan Hari Anak Sedunia mengingatkan pentingnya pemenuhan hak-hak anak.
Baca SelengkapnyaKabupaten Bogor Janji Dukung Pemenuhan Hak Anak
28 September 2022
Pemerintah Kabupaten Bogor janji untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak.
Baca SelengkapnyaAngelina Jolie Kunjungi Korban Banjir Pakistan, Berikut 5 Aksi Kemanusiaannya
23 September 2022
Angelina Jolie seorang aktris yang aktif dalamberbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ia utusan khusus UNHCR yang menangani pengungsi di dunia.
Baca SelengkapnyaKetua DPR: HAN Pengingat untuk Penuhi Hak Anak
23 Juli 2022
Pemenuhan hak anak akan menjadi jaminan bagi masa depan Indonesia.
Baca Selengkapnya