Lambannya Urusan Bongkar-Muat

Penulis

Jumat, 31 Juli 2015 00:43 WIB

Polisi akhirnya membongkar suap di Pelabuhan Tanjung Priok. Tiga pegawai dan pejabat di Kementerian Perdagangan yang diduga mempermainkan urusan bongkar-muat barang (dwelling time) ditetapkan sebagai tersangka. Walau terlambat, langkah ini bisa menjadi momentum pembenahan pelayanan di pelabuhan.

Kepolisian bergerak setelah sekitar sebulan yang lalu Presiden Joko Widodo marah saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok. Presiden kecewa lantaran proses membongkar barang impor di Indonesia masih memerlukan waktu 5,5 hari. Padahal, di negara tetangga seperti Singapura, urusan bongkar-muat barang hanya berlangsung sekitar 1 hari, dan di Malaysia 3-4 hari saja.

Ribetnya urusan di pelabuhan-melibatkan 18 instansi-merupakan penghambat layanan bongkar-muat barang. Pemerintah sudah menetapkan sistem layanan satu atap, tapi tidak berjalan. Akibatnya, pengusaha harus mengurus ke setiap instansi. Pegawai dan pejabat terkesan sengaja mengganjal pembenahan layanan di pelabuhan karena urusan ini merupakan ladang suap yang subur.

Dua tahun lalu, para pengusaha meributkan lamanya dwelling time di Tanjung Priok, yang mencapai 17 hari. Kala itu para pelaku usaha sampai harus mengirim surat protes ke Menteri Koordinator Perekonomian terkait dengan masalah tersebut karena situasi itu sangat mengganggu arus kelancaran keluar-masuk barang. Akhirnya saat itu dwelling time bisa ditekan menjadi sekitar 7 hari.

Pada Maret lalu, dalam rapat koordinasi, pemerintah menegaskan waktu bongkar-muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok akan ditekan lagi menjadi 4,7 hari, dari saat itu 5,2 hari, dalam tiga bulan. Sekarang, setelah tiga bulan, dwelling time justru menjadi 5,5 hari. Fakta inilah yang membuat Presiden Jokowi murka. Apalagi molornya waktu bongkar-muat itu mengakibatkan kerugian yang mencapai triliunan rupiah.

Buruknya angka dwelling time membuat peringkat Indonesia dalam Logistics Performance Index 2014, yang diterbitkan Bank Dunia, hanya pada posisi ke-53. Ini hanya lebih baik daripada Filipina, Myanmar, dan Laos. Dari survei itu, diketahui bahwa persoalan utama pelabuhan di Indonesia adalah infrastruktur dan layanan yang masih buruk.

Advertising
Advertising

Itu sebabnya, pembenahan layanan pelabuhan merupakan keharusan. Diperlukan kerja keras dan koordinasi yang kuat dari sejumlah instansi terkait karena urusan bongkar-muat barang merupakan persoalan lintas sektoral. Setiap pemimpin instansi harus membuang jauh-jauh ego masing-masing. Seluruh kementerian dan lembaga terkait harus berkoordinasi dengan baik.

Pengusutan suap di pelabuhan seperti yang dilakukan kepolisian amat penting agar para pegawai dan pejabat yang mempermainkan layanan menjadi jeri. Hanya, langkah tersebut mesti diikuti upaya lain, seperti membuka lebar-lebar keluhan masyarakat yang urusannya di pelabuhan dipersulit. Pemerintah juga perlu menerbitkan regulasi yang bisa membuat koordinasi di antara 18 instansi terkait di pelabuhan menjadi lebih baik.

Berita terkait

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 menit lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

1 menit lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

5 menit lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

6 menit lalu

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengevakuasi 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Profil dan Bedah Kekuatan Guinea, Lawan Timnas U-23 Indonesia dalam Playoff Perebutan Tiket Olimpiade 2024

15 menit lalu

Profil dan Bedah Kekuatan Guinea, Lawan Timnas U-23 Indonesia dalam Playoff Perebutan Tiket Olimpiade 2024

Timnas U-23 Indonesia sudah mengakhiri kiprah di Piala Asia U-23 2024. Perjuangan selanjutnya melawan Guinea dalam playoff perebutan tiket Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

16 menit lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

17 menit lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

28 menit lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

41 menit lalu

Jadwal Indonesia vs Thailand di Perempat Final Piala Uber 2024 Hari Ini, Berikut Susunan Pemain yang Dimainkan

Duel Gregoria Mariska Tunjung vs Ratchanok Intanon akan mengawali pertandingan Indonesia vs Thailand di perempat final Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

57 menit lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya