Yang Terbaik Islah

Penulis

Jumat, 7 Agustus 2015 22:33 WIB

Bagi mereka yang memandang Nahdlatul Ulama (NU) sebagai kiblat moral, kegaduhan yang terjadi pada Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur, tentu menyesakkan dada. Perkubuan dan konflik dalam muktamar tersebut jelas jauh dari nilai dasar (khitah) NU yang menjunjung tasamuh (toleran atas perbedaan pendapat) serta tawassuth (berada di tengah atau tidak ekstrem dalam menyikapi persoalan).

Demikian kerasnya gesekan itu, sampai-sampai kita melihat Ahmad Mustofa Bisri -yang kembali didaulat sebagai Ketua Rais Aam NU, tapi menolak- menyatakan rela mencium kaki muktamirin agar mereka bisa menjaga akhlak yang luhur. Kiai ini demikian prihatin melihat kelakuan para peserta muktamar yang nyaris adu jotos.

Hawa persaingan politik dalam muktamar kali ini memang sangat terasa. Kerasnya perdebatan soal mekanisme pemilihan pimpinan lewat musyawarah sekelompok elite kiai yang disebut ahlul halli wal aqdi (Ahwa) hanya gejala di permukaan. Di balik itu, terasa adanya intervensi partai yang bercampur aduk dengan aroma persaingan politik lokal dan "bau amis" tebaran uang.

Bila yang terjadi selama muktamar hanya perdebatan perihal haluan dan program organisasi, itu positif. Sekeras apa pun perdebatannya, tak akan membahayakan organisasi. Yang terjadi kini, sebagian peserta muktamar terjebak intrik dan rekayasa untuk memenangkan salah satu kubu. Ini jelas berbahaya karena akan menyisakan luka mendalam. Bukan hanya bagi mereka yang kalah, tapi juga untuk mereka yang tulus mengabdi kepada organisasi.

Patut disayangkan, konflik yang mengarah pada perpecahan kini menguat di tubuh NU. Kubu penolak hasil muktamar, yang dipimpin Hasyim Muzadi dan Salahuddin Wahid, kini siap menggugat kubu pemenang muktamar yang dipimpin Said Aqil Siroj. Bila tak hati-hati menapaki "jalan sengketa", organisasi Islam terbesar di Indonesia yang lahir di Kota Jombang ini bukan mustahil bakal "terkubur" di kota yang sama.

Berharap NU steril dari politik memang hampir mustahil. Lahir pada 31 Januari 1926, NU telah bolak-balik masuk arena perebutan kekuasaan. Nahdlatul Ulama bermetamorfosis menjadi partai politik pada 1952. Tiga tahun kemudian, NU menjadi salah satu partai pemenang pemilu. Ketika tak nyaman lagi di zona politik, pada 1984, NU memang mengumumkan kembali ke khitah dan tidak lagi menjadi organisasi politik. Tapi, itu tak lama. Pada 1998, sejumlah kiai senior kembali membidani kelahiran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada akhirnya, yang mendesak bukanlah melepaskan NU dari politik, melainkan menjaga agar "syahwat politik" pemimpin NU jangan sampai melemahkan fungsi utama organisasi. Di luar arena politik praktis, peran NU dalam pengembangan pendidikan, pembentukan karakter, dan barometer moral muslim Indonesia jauh lebih penting.

Peran NU dalam kampanye anti-korupsi di negeri ini pun tak kalah urgen. Sebagai penyebar paham keagamaan moderat, NU perlu terus berada di garis terdepan dalam membendung radikalisme dan terorisme. Dan, untuk tugas maha berat itu, perlu keluasan ilmu para pemimpin NU serta kebesaran hati mereka untuk islah (rujuk) dan bekerja sama.

Berita terkait

Pengamat Nilai Belum Ada Penantang yang Sebanding dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024

6 menit lalu

Pengamat Nilai Belum Ada Penantang yang Sebanding dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024

Pengamat menyebut posisi Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat di Pilkada Jawa Timur terlalu kuat.

Baca Selengkapnya

Sidang Praperadilan Anandira Puspita Ditunda hingga 16 Mei 2024, Polda Bali Tidak Hadir

9 menit lalu

Sidang Praperadilan Anandira Puspita Ditunda hingga 16 Mei 2024, Polda Bali Tidak Hadir

Kuasa hukum mengajukan praperadilan karena menganggap penangkapan Anandira Puspita tidak prosedural dan dipaksakan.

Baca Selengkapnya

Top Skor Proliga 2024 Bagian Putra: Rivan Nurmulki dan Farhan Halim Tempati Posisi 2 Besar

11 menit lalu

Top Skor Proliga 2024 Bagian Putra: Rivan Nurmulki dan Farhan Halim Tempati Posisi 2 Besar

Persaingan berebut posisi top skor bagian putra Proliga 2024 berlangsung menarik. Dua pemain lokal masih menempati posisi teratas.

Baca Selengkapnya

Kaesang Didaftarkan Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB, Direspons PSI dan Jokowi

12 menit lalu

Kaesang Didaftarkan Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB, Direspons PSI dan Jokowi

Relawan Pa-Gi mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang ke kantor DPC PKB Kota Bekasi. Begini respons PSI dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nama Baru di Daftar Orang Terkaya di RI, Bujet Program Makan Siang Gratis Prabowo

14 menit lalu

Terkini: Nama Baru di Daftar Orang Terkaya di RI, Bujet Program Makan Siang Gratis Prabowo

Berita terkini bisnis pada Rabu siang, 8 Mei 2024, dimulai dari nama baru yang muncul dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada bulan kelima ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Rencana Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi Maju Pilgub Keinginan Pribadi

15 menit lalu

Jokowi Sebut Rencana Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi Maju Pilgub Keinginan Pribadi

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jawa Tengah tidak ada kaitan dengan dia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

15 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

15 menit lalu

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

19 menit lalu

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

Bappenas mengatakan fokus pemerintah menjalankan program makan siang gratis ialah menurunkan tingkat kekurangan gizi pada anak.

Baca Selengkapnya

AQUA Menentang Berbagai Agresi Militer Israel

22 menit lalu

AQUA Menentang Berbagai Agresi Militer Israel

Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Edo Segara Gustanto, mengimbau masyarakat untuk selalu mendukung perusahaan-perusahaan yang turut membantu Palestina.

Baca Selengkapnya