Memanfaatkan Diaspora Indonesia

Penulis

Selasa, 11 Agustus 2015 00:36 WIB

Indonesia seharusnya bisa mengoptimalkan manfaat dari warga negaranya yang hidup di luar negeri, terutama mereka yang memang memiliki kemampuan. Saat ini diperkirakan ada lebih dari 8 juta orang Indonesia hidup di lebih dari 90 negara. Di antara mereka ada yang masih memegang kewarganegaraan Indonesia, ada yang sudah melepaskan kewarganegaraan itu, ada pula yang memiliki kewarganegaraan ganda. Kewarganegaraan ganda memang dibolehkan hingga seseorang berusia 18 tahun, saat mereka harus memilih.

Banyak di antara mereka memiliki kemampuan untuk menyumbang, baik dari sisi ekonomi maupun keahlian. Apalagi banyak dari mereka yang memang berkemauan menyumbang untuk negerinya. Bahkan dalam Kongres Jaringan Diaspora Indonesia, yang digelar di Jakarta pada 12-13 Agustus ini, mereka mengambil tema "Diaspora Bakti Bangsa". Mereka mendiskusikan apa yang bisa disumbangkan untuk bangsa.

Potensi mereka sangat besar. Kita harus merangkul, bukannya malah "menghina" karena mereka memilih hidup di negara lain demi karier. Dari sisi ekonomi, nilai remitansi diaspora Indonesia diperkirakan sekitar Rp 109 triliun. Ini belum termasuk nilai potensi investasi. Keahlian dan pengetahuan mereka pun banyak yang bisa direngkuh untuk kemajuan negeri. Misalnya orang-orang Indonesia yang sukses di Silicon Valley atau di badan-badan penelitian internasional. Dengan demikian, kita bisa membalik kekhawatiran bahwa, dengan makin banyaknya diaspora, dampak "brain-drain" justru akan berubah menjadi "brain-gain". Misalnya jika mereka diminta melakukan program mentoring bagi para pelajar/mahasiswa Indonesia.

Seperti yang dilakukan Sonita Lontoh. Dia dan teman-temannya mendirikan Silicon Valley Asia Technology Alliance, organisasi nirlaba yang berusaha meningkatkan kolaborasi komunitas bisnis dan teknologi Indonesia dengan Silicon Valley.

Kita harus mengoptimalkan jutaan diaspora untuk menjadi duta dan "penjual" Indonesia. Tugas berat ini semestinya tak hanya dilakukan para duta besar dan jajarannya. Negeri yang sangat kaya akan sumber daya alam ini harus diupayakan agar tak hanya menjadi sekadar pasar empuk bagi produk negara lain, tapi juga bisa lebih berperan dalam perekonomian global.

Indonesia bisa meniru yang dilakukan India atau Cina, yang sukses mengoptimalkan potensi diaspora mereka. Untuk mengoptimalkan potensi diaspora, India membentuk kementerian khusus. Bahkan mereka mengeluarkan kebijakan kewarganegaraan ganda untuk memberi insentif. Dengan demikian, warga India yang berada di luar negeri bisa tetap menjadi warga negara India, dengan sedikit perbedaan pada hak politik. Cina pun sukses meraup investasi dari komunitas bisnis diaspora mereka.

Advertising
Advertising

Untuk itu, marilah memanfaatkan perhelatan kongres diaspora Indonesia pekan ini dengan maksimal. Hadiri dan bincangkanlah apa saja yang bisa mereka lakukan untuk bangsa. Tentu juga sebaliknya, apa yang negara bisa perbuat untuk mereka. Insentif harus ditawarkan. *

Berita terkait

Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

3 menit lalu

Mitokondria Tak Berfungsi Bisa Picu Gangguan Mental, Begini Penjelasan Psikologinya

Banyaknya kemungkinan terjadinya disfungsi, merupakan sumber umum dari semua gangguan mental.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

3 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

4 jam lalu

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

Dalam konser itu North West Heaher bergabung denagnHeadley, pemenang Oscar Lebo M, serta Jennifer Hudson

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

4 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

4 jam lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

4 jam lalu

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

Zaenal menyebut bahwa kenaikan UKT itu juga sudah diatur pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 368 tahun 2024 tentang uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

5 jam lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

5 jam lalu

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

Menurut Tantowi Yahya, atas usul Ikke Nurjanah, donasi dari hasil lelang lukisan itu dipakai untuk membantu pengobatan Hamdan ATT yang terkena stroke.

Baca Selengkapnya

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

5 jam lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

5 jam lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya