Kereta Cepat Bukan Prioritas

Penulis

Selasa, 18 Agustus 2015 00:37 WIB

Rencana pemerintah membangun kereta cepat rute Jakarta-Bandung patut dipertanyakan. Megaproyek berbiaya sekitar US$ 5,5 miliar atau setara Rp 70 triliun ini sebetulnya tak pantas mendapat prioritas. Mengingat masih banyak daerah lain jauh lebih memerlukan infrastruktur transportasi-bahkan untuk yang paling dasar-pembangunan megaproyek kereta cepat itu terasa tidak adil.

Berjarak sekitar 150 kilometer, rute Jakarta-Bandung sudah lama terhubung oleh rel kereta dan jalan tol. Ada beragam alternatif angkutan publik untuk melayani rute ini, termasuk lewat udara. Dalam kondisi lancar, waktu tempuh menggunakan pesawat hanya 20-30 menit. Dengan moda lainnya, waktu tempuh berkisar 2-3 jam.

Tawaran Cina maupun Jepang, yang mengatakan sanggup memangkas waktu tempuh itu menjadi 30-an menit dengan kereta, memang menarik. Tahun lalu, Jepang dengan "murah hati" menghibahkan US$ 15 juta untuk membuat studi kelayakan proyek itu. Cina juga menjanjikan kerja sama dan harga yang tak kalah menggoda. Akan ada banyak kemudahan bagi penduduk kedua kota ini bila jalur kereta cepat itu jadi terwujud. Kita bisa pula bangga karena menjadi bagian dari pengguna teknologi modern itu.

Sungguhpun demikian, kebutuhan sarana angkutan umum tambahan pada trayek Jakarta-Bandung belumlah mendesak dibanding rute di daerah lain. Misalnya, kereta dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta, atau jalur yang lebih jauh seperti Jakarta-Yogyakarta-Surabaya, serta pengembangan jaringan kereta di luar Jawa.

Pertanyaan lanjutan yang bersangkut-paut dengan rencana ini adalah sejauh mana pemerintah memiliki rancang bangun atau cetak biru sistem transportasi nasional. Ketika tol Cikampek-Padalarang-Cileunyi beroperasi, PT Kereta Api Indonesia sempat merana kehilangan banyak konsumennya. Mereka terpaksa memangkas frekuensi pelayanan di jalur Jakarta-Bandung, sehingga daya guna jaringan rel serta fasilitasnya tak terpakai maksimal.

Advertising
Advertising

Masyarakat sudah lelah dengan upaya tambal-sulam dalam membenahi keruwetan transportasi dan mahalnya ongkos logistik. Proyek yang berjalan sendiri-sendiri dan rencana yang tak terintegrasi hanya akan membuat banyak investasi yang sudah tertanam menjadi sia-sia. Belum lagi menghitung pemborosan dan dampak ikutannya yang membebani ekonomi.

Kalaupun pemerintah tetap hendak meneruskan pembangunan kereta cepat itu, harus dipastikan benar negara tak perlu mengeluarkan ongkos di sana, baik secara langsung maupun lewat skema utang. Hanya dengan syarat itu, sisi kurang adil dari proyek ini bisa sedikit terimbangi. Sebab, anggaran negara hanya boleh dipergunakan dengan selalu memperhatikan aspek pemerataan dan menenggang rasa keadilan bagi setiap daerah.

Sudah saatnya pemerintah tak cuma berkutat di Jawa. Kita perlu membangun jaringan kereta di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Jangan lupakan pula perbaikan sistem transportasi publik yang aman, layak, serta murah di Nusa Tenggara dan Papua.

Berita terkait

Jadi Tuan Rumah, Jakarta Elektrik PLN Yakin Sapu Bersih 2 Laga Pekan Kedua Proliga 2024

48 detik lalu

Jadi Tuan Rumah, Jakarta Elektrik PLN Yakin Sapu Bersih 2 Laga Pekan Kedua Proliga 2024

Tim bola voli putri Jakarta Elektrik PLN percaya diri mampu menyapu bersih pertandingan pekan kedua PLN Mobile Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Malam Ini, Pemain Irak Sebut Timnas Indonesia U-23 Sangat Kuat

11 menit lalu

Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Malam Ini, Pemain Irak Sebut Timnas Indonesia U-23 Sangat Kuat

Pemain timnas Irak U-23 Muntadher Mohammed memuji timnas Indonesia U-23 menjelang laga perebutan tempat ketiga di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

15 menit lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

21 menit lalu

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic tetap waspada setelah timnya mengalahkan PSG 1-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

27 menit lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

37 menit lalu

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Borong 2 Gol, Venezia kalah 2-3 dari Catanzaro di Serie B Liga Italia

Pemain timnas Indonesia Jay Idzes mencetak dua gol saat timnya, Venezia, kalah 2-3 dari Catanzaro dalam pertandingan Serie B Liga Italia.

Baca Selengkapnya

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

45 menit lalu

Main Malam Ini, Pelatih Irak Puji Performa Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024

Pelatih timnas Irak U-23 Radhi Shenaishil memuji performa timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

54 menit lalu

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

Borussia Dortmund menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2023/24.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

57 menit lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

1 jam lalu

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.

Baca Selengkapnya