Tantangan Terbuka Rizal Ramli

Penulis

Kamis, 20 Agustus 2015 01:31 WIB

TIDAKLAH elok rasanya jika Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli melemparkan tantangan debat terbuka kepada atasannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla. Para menteri adalah pembantu presiden, yang dipilih rakyat secara langsung dalam satu paket bersama wakil presiden. Sebagai anggota kabinet, semestinya Menteri Rizal bisa menjaga emosi ketika disindir atasannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla, agar tak mengurusi perkara di luar bidang tanggung jawabnya.

Bukannya legowo disentil atasan, Menteri Rizal malah bersikap tak etis: menyerang JK yang menggagas proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Sebagai mantan Menteri Koordinator Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal semestinya paham akan tugas pokoknya. Menantang debat terbuka ihwal proyek listrik yang sejatinya sangat diperlukan rakyat banyak itu niscaya akan menjadi bumerang baginya. Apalagi ternyata Presiden Joko Widodo serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, bawahannya, berkukuh tidak akan merevisi target pembangunan pembangkit listrik tersebut.

Menunjukkan sikap frontal terhadap atasan niscaya membuat publik ragu akan solidnya kabinet baru Jokowi. Apalagi Rizal melontarkan tantangan itu pada pekan-pekan pertama masa jabatannya. Ia semestinya sadar bahwa tugasnya sebagai menteri sangat berbeda dengan ketika dirinya masih menjadi pengamat ekonomi. Betapapun kontroversial pendapatnya, tak ada urusan. Namun kini ada implikasi serius dari setiap larik statement yang ia keluarkan.

Kritik terhadap kebijakan kolega, bahkan keputusan atasan, tentu saja sangat diperlukan. Mungkin saja kekhawatiran Rizal ada benarnya. Setelah mempelajari secara saksama, mungkin ada kongkalikong di balik pengadaan proyek listrik itu. Rencana pembelian 30 pesawat boleh jadi harus dibatalkan karena hanya membikin merah buku Garuda. Bukan pula mustahil ada pejabat "bermain" dalam proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Namun seyogianya hal itu ia sampaikan di forum yang sepatutnya, misalnya sidang kabinet, baik sidang pleno maupun terbatas. Tak puas di sidang kabinet? Silakan appeal: khusus menghadap Presiden Jokowi. Jelaskan kepada Presiden apa yang sesungguhnya terjadi berikut implikasi buruknya bagi negara. Biarlah Presiden yang bertindak.

Advertising
Advertising

Baguslah kalau akhirnya Menteri Rizal ditegur Presiden Jokowi lantaran tudingannya yang prematur itu. Syukurlah kalau akhirnya keriuhan ini berakhir dengan canda-tawa ketika Rizal bersalaman dengan JK menjelang sidang kabinet. Akhir kronik ini hendaknya bukan basa-basi, melainkan didasari kesadaran menjaga soliditas berada dalam satu perahu.

Bolehlah Menteri Rizal berteriak lantang, jika ternyata tudingannya benar. Sedangkan di kabinet ia tak berkutik, atau didiamkan oleh Presiden. Sekalian saja mundur, seraya melaporkan kongkalikong itu kepada aparat hukum agar segera ditangani. Tantangan debat terbuka melawan atasan, tanpa bukti kuat, hanya membuahkan kegaduhan yang sia-sia.****

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 detik lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

5 menit lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

11 menit lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

12 menit lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

12 menit lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

20 menit lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

22 menit lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

24 menit lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

25 menit lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

30 menit lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya