Perbaikan Pelayanan Haji

Penulis

Senin, 24 Agustus 2015 01:10 WIB

Kisruh visa haji pada jemaah kloter pertama keberangkatan tahun ini menunjukkan belum beresnya manajemen pelayanan haji. Para jemaah mengeluh visanya tak kunjung terbit. Padahal hari keberangkatan sudah tiba. Pemerintah mesti turun tangan menyelesaikan lambannya proses penerbitan visa dari Kedutaan Besar Arab Saudi. Pemerintah juga harus memastikan proses selanjutnya akan berjalan lancar.

Kekacauan pelayanan itu terjadi pada Jumat pekan lalu. Sekitar 300 calon haji dari berbagai embarkasi urung terbang ke Tanah Suci gara-gara tak kunjung mendapatkan visa. Keberangkatan mereka pun harus dibatalkan.

Manajemen pengurusan visa haji tahun ini memang berbeda dengan tahun talu. Perbedaan itu menyangkut sistem pencatatannya: dari manual ke sistem elektronik. Sistem baru yang disebut e-hajj ini merupakan permintaan pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Indonesia pun berkomitmen melaksanakannya. Sejak musim haji 2015, seluruh proses dijanjikan sesuai dengan perubahan tersebut.

Ternyata Kementerian Agama belum siap. Ketidaksiapan terlihat mulai dari perangkat komputer dan perekrutan tenaga operator aplikasi baru di Internet yang tak berjalan mulus. Akibatnya, penerapan sistem elektronik haji, yang semestinya serba cepat, transparan, dan profesional, justru terhambat.

Padahal, jika sistem ini diterapkan dengan benar, jemaah akan mendapatkan pelayanan lebih baik. Dengan sistem baru yang menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia ini, petugas haji bisa melayani jemaah dengan cepat. Para jemaah pun sangat diuntungkan. Lewat e-hajj, sejak sebelum berangkat jemaah sudah mengetahui lokasi penginapan, perusahaan katering yang melayani, serta angkutan selama di Arab Saudi. Cara pengundian penginapan seperti yang selama ini diterapkan pemerintah bagi jemaah pun tidak ada lagi.

Indonesia perlu belajar dari sejumlah negara yang lebih dulu menerapkan e-hajj. India dan Malaysia, contohnya. Dalam melayani calon haji, kedua negara tersebut memperbarui pelayanan yang bisa diakses lewat Internet. Pembaruan dimulai dari cara pembayaran biaya haji, negosiasi penginapan, pengaturan jarak penginapan dengan Ka'bah, hingga proses administrasi dengan pemerintah Arab Saudi. Jemaah pun bisa memantau semua proses keberangkatannya.

Advertising
Advertising

Negara lain yang lebih lama menerapkan sistem e-hajj adalah Turki dan Iran. Pemerintah kedua negara tersebut begitu serius menangani perubahan sistem ini. Bukan hanya soal proses pendataan, urusan melayani jemaahnya di Tanah Suci pun dijalankan sungguh-sungguh. Seluruh proses pelayanan itu sangat memudahkan petugas haji kedua negara dalam melayani para jemaah. Jemaah pun sangat diuntungkan.

Kita memang baru sekarang menerapkan sistem baru itu. Namun semestinya soal mendasar seperti lambannya penerbitan visa tak boleh terjadi. Perbaikan pelayanan, antara lain dengan segera menyiapkan perangkat yang diperlukan dan merekrut petugas operator yang terampil, tak bisa ditunda lagi. Masih ada waktu, karena keberangkatan jemaah akan berlangsung hingga pertengahan September.

Berita terkait

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

4 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bupati Sukabumi Minta Semua Pihak Teruskan Pembentukan Karakter

5 menit lalu

Bupati Sukabumi Minta Semua Pihak Teruskan Pembentukan Karakter

Pembentukan karakter juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua.

Baca Selengkapnya

XDefiant, Game Shooter Saingan Call of Duty Siap Rilis Bulan Ini

7 menit lalu

XDefiant, Game Shooter Saingan Call of Duty Siap Rilis Bulan Ini

Ubisoft akan merilis musim pertama Xdefiant, game tembak menembak berkelompok, melalui Ubisoft Connect.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

10 menit lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Konser B.I di Jakarta 15 Juni 2024: Harga Tiket dan Benefitnya

11 menit lalu

Konser B.I di Jakarta 15 Juni 2024: Harga Tiket dan Benefitnya

Rapper Korea Selatan, Kim Han Bin atau B.I akan kembali konser di Jakarta. Tiket dijual dengan harga mulai Rp 1 jutaan dengan beragam benefit.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

12 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

13 menit lalu

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Proliga 2024 Sudah Lewati Pekan Kedua: Simak Rekap Hasil, Klasemen, dan Jadwal Berikutnya

19 menit lalu

Proliga 2024 Sudah Lewati Pekan Kedua: Simak Rekap Hasil, Klasemen, dan Jadwal Berikutnya

Kompetisi bola voli Proliga 2024 sudah melewati pekan kedua. Simak rekap hasil, jadwal berikut, dan klasemennya.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

20 menit lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

21 menit lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya