Transmisi Radikalisme Agama

Penulis

Senin, 1 Juni 2015 00:53 WIB

Dirga Maulana, Peneliti Junior Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta

Kasus radikalisme agama terus menjadi dilema umat manusia, tidak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia, diseminasi paham radikalisme agama tak hanya ada di institusi pendidikan, tapi juga telah tersemai di media sosial dan Internet. Kedua tempat tersebut menjadi ruang terbuka munculnya paham radikalisme agama. Kita bisa menelisik riset-riset sebelumnya bahwa, pertama, radikalisme muncul akibat pemahaman guru terhadap agama sangat eksklusif (PPIM; 2008); kedua, keberadaan rohis di sekolah-sekolah pemicu pemahaman keagamaan yang rigid dan intoleran (Ciciek; 2008); dan ketiga, anak muda kerap harmonis dengan paham radikalisme (Maarif Institute; 2011); kemudian kemunculan buku-buku ajar berkonten radikal (Tempo; 2015); dan menyeruaknya situs-situs Islam radikal di Internet.

Artinya, gejala radikalisme agama tidak bisa dinafikan keberadaannya akibat pemahaman keagamaan yang literal terhadap teks-teks suci keagamaan. Kemudian kasus media sosial atau Internet yang kerap melansir konten-konten radikal untuk menjelekkan pemerintah dan mengkafirkan orang lain yang tidak sepemahaman kini menjadi perhatian serius pemerintah untuk menangkalnya. Sebab, kita bisa mengatakan bahwa Internet merupakan "new public sphere" bagi transmisi radikalisme agama. Pasalnya, kemajuan teknologi ini memudahkan kita untuk berselancar di dunia virtual guna mendapatkan informasi dengan cepat.

Eric Schmidt dan Jared Cohen dalam bukunya, The New Digital Age (2013), menggambarkan masa depan gerakan terorisme dengan menggunakan teknologi informasi sebagai sebuah serangan teror. Internet membekali para ekstremis dengan informasi dan memberikan informasi untuk gerakan ideologis mereka. Mereka bisa masuk ke mana saja dengan menggunakan YouTube, Facebook, Twitter, dan lain-lain untuk mengajak anak-anak muda melakukan tindak kekerasan dengan dalih agama. Contoh teranyar gerakan ISIS yang melansir video-video mereka ke YouTube.

Dilansir oleh Tech in Asia, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada 2015 sekitar 72,7 juta orang dan 30 juta pengguna aktif adalah anak muda. Jika pengguna aktif Internet ini mengkonsumsi konten-konten radikal bernuansa agama, tentu bisa kita bayangkan betapa akan mereduksi nilai-nilai toleransi dan multikulturalisme. Kecemasan ini perlu diantisipasi dengan serius oleh pemerintah. Bagaimana paham-paham radikalisme semakin mengganggu sikap toleransi dan rasa multikulturalisme yang telah dibangun oleh bangsa kita sejak dulu. Pemerintah harus memiliki definisi yang jelas soal radikalisme.

Misalnya, situs web media radikal-dalam konsep Badan Nasional Penanggulangan Terorisme-adalah ingin melakukan perubahan dengan cepat menggunakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama; takfiri atau mengkafirkan orang lain; mendukung, menyebarkan, dan mengajak bergabung dengan ISIS/IS; serta memaknai jihad secara terbatas.

Definisi web radikal seperti ini sudah pas untuk operasionalisasi. Pemerintah berhak dan memiliki wewenang untuk mengoperasionalkan definisi ini sebagai cara untuk memantau situs-situs tersebut. Pak Lukman Hakim Saifuddin dan Rudiantara bisa berkolaborasi untuk menangkal transmisi radikalisme agama di Indonesia. *


Berita terkait

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

1 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

42 hari lalu

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

Narsisis spiritual akan menggunakan ajaran agama dengan maksud membuat orang memenuhi keinginannya atau menyalahkan tindakan orang lain.

Baca Selengkapnya

Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

27 Februari 2024

Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

Rencana Yaqut Cholil Qoumas menjadikan KUA sebagai sentral pelayanan keagamaan mendapat berbagai respons.

Baca Selengkapnya

Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

27 Februari 2024

Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, mengatakan rencana KUA jadi tempat pernikah semua agama harus dituangkan dalam PP atau Perpres.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

29 Januari 2024

Apa Saja Agama Tertua di Dunia? Ini Daftar dan Sejarahnya

Ada beberapa agama tertua di dunia, di antaranya adalah Buddha dan Hindu. Agama ini sudah muncul sekitar 1.500 SM. Berikut sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

20 Desember 2023

Ketua Fraksi PAN Ungkap Video Zulhas yang Bilang Orang-orang Tak Lagi Ucap Amin saat Salat Disalahartikan

Ketua Fraksi PAN menyatakan tak ada sedikit pun niat Zulhas melecehkan agama.

Baca Selengkapnya

10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

10 November 2023

10 Agama Terbesar di Dunia 2023 Berdasarkan Jumlah Pemeluknya , Islam Ke Berapa?

Berikut daftar 10 agama terbesar di dunia 2022 berdasarkan jumlah pengikutnya, pertama Kristen

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

6 November 2023

UIN Jakarta Undang 64 Peneliti Dalam & Luar Negeri Bicara Agama, Sains & Teknologi

Forum ICONIST 2023 kumpulkan penelitia dalam dan luar negeri bahas relevansi agama menghadapi kecanggihan teknologi dan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

4 November 2023

Semua Kalangan Diundang ke Aksi Bela Palestina Besok, MUI: Tidak Usah Pikir Agama

Aksi Bela Palestina untuk menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia menolak dan mengecam segala bentuk penjajahan oleh Israel.

Baca Selengkapnya