Setelah Lolosnya TKI Wilfrida

Penulis

Kamis, 27 Agustus 2015 01:27 WIB

Lolosnya tenaga kerja Indonesia (TKI) Wilfrida Soik dari hukuman mati di Malaysia menunjukkan bahwa hasil optimal bakal diperoleh jika dilakukan langkah serius dalam menangani TKI bermasalah di luar negeri. Pemerintah diminta terus melanjutkan ikhtiar serupa karena saat ini masih banyak TKI tersangkut perkara hukum di luar negeri-di antaranya terancam hukuman mati. Komitmen Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki perlindungan terhadap TKI harus konsisten diwujudkan.

Wilfrida dinyatakan tidak bersalah oleh Mahkamah Rayuan Putrajaya dalam kasus pembunuhan terhadap majikannya. Mahkamah menyebutkan pembunuhan itu terjadi karena Wilfrida mengalami gangguan kejiwaan. Putusan ini menguatkan vonis dari Mahkamah Tinggi Kota Bharu. Wilfrida saat ini dirawat di Rumah Sakit Jiwa Permai Johor Bahru sampai kelak dinyatakan sembuh total. Penilaian dokter atas kondisi kejiwaan Wilfrida akan disampaikan kepada Sultan Kelantan sebagai pertimbangan untuk memberikan pengampunan.

Sejak awal kasus Wilfrida ini masuk ranah hukum, Kementerian Luar Negeri, melalui KBRI Kuala Lumpur, menyatakan sudah memberikan pendampingan dan advokasi. Beberapa politikus pun ikut mengulurkan perhatian dan bantuan langsung, seperti yang dilakukan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto, dan Rieke Diah Pitaloka dari PDIP. Bisa jadi, gerakan itu berpengaruh terhadap putusan di Mahkamah.

Perlindungan terhadap TKI mestinya tidak kendur setelah sukses kasus pendampingan Wilfrida tersebut. Masih banyak anak bangsa yang bekerja di luar negeri dan sebagian di antaranya tersangkut perkara hukum. Diperkirakan saat ini ada lebih dari 6 juta TKI dan 92 ribu di antaranya tersangkut perkara hukum. Dari angka itu, 278 orang terancam hukuman mati. Sudah pasti Kementerian Luar Negeri memiliki sistem dan mekanisme baku untuk menangani persoalan semacam ini. Yang dibutuhkan kini adalah keseriusan dan daya tahan yang tinggi untuk menyelamatkan mereka. Presiden semestinya memberikan perhatian khusus dalam soal ini. Apalagi Presiden selalu berjanji negara harus hadir untuk melindungi TKI yang bermasalah di negeri orang.

Langkah lainnya adalah menuntaskan pekerjaan rumah di hulu yang sudah terkatung-katung selama bertahun-tahun, yakni merevisi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Konstruksi aturan ini terbukti belum mampu memberikan perlindungan yang layak bagi TKI. Di sana, para pekerja dipandang sebagai komoditas sehingga terbuka celah terjadinya perdagangan orang.

Advertising
Advertising

Saat ini revisi aturan tersebut sudah masuk prioritas Program Legislasi Nasional DPR 2015. Ini titik terang yang melegakan dan, karena itu, harus dikawal agar revisi berada di jalur yang tepat, yakni berorientasi pada perlindungan TKI. Dan bukan kepentingan pihak lain.

Berita terkait

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

46 detik lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 menit lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Sinopsis dan Filmografi Pemain Trigger Warning, Film Thriller Hollywood Garapan Mouly Surya

8 menit lalu

Sinopsis dan Filmografi Pemain Trigger Warning, Film Thriller Hollywood Garapan Mouly Surya

Trigger Warning dijadwalkan tayang pada Jumat 21 Juni 2024. Film ini merupakan garapan sutradara asal Indonesia, Mouly Surya.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

8 menit lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bayer Leverkusen Berpeluang Pecahkan Rekor Tak Terkalahkan Benfica Saat Jamu AS Roma di Liga Europa

12 menit lalu

Bayer Leverkusen Berpeluang Pecahkan Rekor Tak Terkalahkan Benfica Saat Jamu AS Roma di Liga Europa

Bayer Leverkusen akan menjamu AS Roma dengan keunggulan agregat 2-0 pada laga leg kedua semifinal Liga Europa pada Kamis waktu setempat, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

15 menit lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

19 menit lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

21 menit lalu

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

KPU membantah tudingan PPP mengenai perpindahan suara dari PPP kepada Partai Garuda di 35 daerah pemilihan (dapil) di Provinsi Banten.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Lobi Klub Elkan Baggott dan Justin Hubner Agar Bisa Bela Timnas U-23 Indonesia vs Guinea

26 menit lalu

Erick Thohir Lobi Klub Elkan Baggott dan Justin Hubner Agar Bisa Bela Timnas U-23 Indonesia vs Guinea

Ketua Umum PSSI Erick Thohir berharap Elkan Baggott dan Justin Hubner bisa bergabung agar Timnas U-23 Indonesia tampil dengan kekuatan penuh.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

31 menit lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya