Kota Ramah Warga Usia Lanjut

Penulis

Kamis, 4 Juni 2015 22:32 WIB

Nirwono Joga,Koordinator Gerakan Indonesia Menghijau

Indonesia memiliki jumlah penduduk berusia lanjut (uslan, sebagai koreksi dari singkatan lansia) sebanyak 25 juta orang dan akan terus naik seiring dengan meningkatnya taraf hidup, kualitas kesehatan, pertambahan penduduk, dan peningkatan usia harapan hidup. Kita merayakan Hari Lansia Nasional pada 29 Mei lalu sebagai wujud kepedulian dan penghormatan kepada warga berusia lanjut. Ini momentum untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan meningkatkan kesejahteraan kehidupan uslan, mengkaji dampak menuanya penduduk terhadap pembangunan, dan mengembangkan potensi warga uslan.

Dukungan pemerintah ditunjukkan dalam bentuk legalisasi UU Nomor 13/1998 tentang Kesejahteraan Lansia dan Keppres Nomor 52/2004 tentang pembentukan Komisi Nasional Perlindungan Penduduk Lanjut Usia (Komnas Lansia), serta penyusunan Rencana Aksi Nasional Lansia.

Indonesia dihadapkan pada ancaman ledakan jumlah penduduk uslan. Badan Kesehatan Dunia memperkirakan peningkatan populasi uslan di dunia mencapai 2 miliar (22 persen, 2020) dan di wilayah Asia Tenggara dari 8 persen (2012), 12 persen (2025), dan lebih dari 20 persen (2050).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2011) mencatat jumlah uslan bertambah rata-rata 450 ribu orang per tahun. Jumlah uslan terus meningkat tajam dari 2 juta orang (1970), 12,7 juta orang (1990), 14,4 juta orang (2000), 19,5 juta orang (2008), 23,99 juta orang (2012), dan 28,9 juta orang (2020).

Sedangkan data dari Kementerian Kesehatan (2011) mencatat bahwa jumlah penduduk uslan 11,3 juta orang (6,4 persen, 1990), meningkat menjadi 15,3 juta jiwa (7,4 persen, 2000), 24 juta (9,77 persen, 2010), dan diproyeksikan menjadi 28,8 juta jiwa (11,34 persen, 2020).

Selama 40 tahun (1970-2010), pertambahan jumlah uslan bertambah 10 kali lipat, sedangkan jumlah penduduk hanya bertambah dua kali lipat. Sebanyak 57 persen tinggal di pedesaan dan 54 persennya adalah wanita.

Jumlah perempuan uslan lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Penyebabnya, usia harapan hidup perempuan di Indonesia (71 tahun), sedangkan laki-laki (67 tahun). Ada 10,4 juta jiwa uslan perempuan dan 8,8 juta uslan laki-laki (Data Survei Sosial Ekonomi Nasional/Susenas, 2009).

Jumlah uslan diperkirakan mencapai 28,82 juta jiwa (11,34 persen, 2020) dan 60 juta jiwa (2050), setara dengan gabungan jumlah penduduk sekarang di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Semakin banyak perubahan pedesaan menjadi perkotaan membuat warga uslan di perkotaan turut meningkat. Peningkatan jumlah uslan akan berdampak luas bagi kota, dari politik, ekonomi, sosial-budaya, hingga lingkungan.

Dengan angka rasio ketergantungan penduduk uslan terus meningkat dari 12,2 persen (2005) menjadi 13,3 persen (2009), itu berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 13 uslan. Peningkatan jumlah penduduk uslan perlu diantisipasi dengan membangun infrastruktur dan pelayanan publik yang ramah uslan.

Badan Kesehatan Dunia mendorong pemberian layanan khusus dan posisi terhormat bagi warga uslan. Fasilitas publik dibuat ramah dan adaptif terhadap keterbatasan uslan. Keluarga dituntut untuk memahami perilaku dan perawatan uslan.

Uslan dilibatkan untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga besar, berisiko kecil, dan lokasi dekat rumah. Lingkungan sekitar diupayakan membuat uslan tetap berkarya di usia senja. Masyarakat diberdayakan membantu uslan, mengkampanyekan pentingnya kesehatan uslan, mencegah penyakit, dan mengelola penyakit degeneratif seperti penyakit sendi, tekanan darah tinggi, katarak, stroke, dan jantung (Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan, 2007).

Semakin dini masyarakat mengadopsi gaya hidup sehat sejak muda, semakin besar kesempatan mereka menikmati masa tua yang bahagia, sehat, mandiri, dan produktif sesuai dengan kapasitasnya.

Kota memberikan kemudahan uslan mengakses langsung online atau datang ke pusat kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, klinik, rumah sakit, dan apotik. Fasilitas pelayanan kesehatan menyediakan tenaga medis dan paramedis yang dilatih dasar-dasar gerontologi dan geriatri, infrastruktur ramah uslan (toilet uslan, lantai tidak licin, penerangan cukup, kursi ergonomis), kursi roda, dan klinik pemeriksaan khusus uslan sehingga tidak perlu antre lama.

Kemudahan akses uslan ke tempat ibadah dan fasilitas kegiatan ibadah bersama untuk pengajian atau kebaktian. Pemerintah kota memasukkan warga uslan dalam daftar calon penghuni taman pemakaman umum, serta bekerja sama dengan pihak rumah sakit, yayasan, dan pengelola rumah ibadah dalam mempercepat proses persiapan, pelaksanaan hingga pemakaman, jika ada uslan yang wafat.

Taman-taman kota dibuat ramah uslan untuk kegiatan relaksasi, refleksi, olahraga ringan, atau berinteraksi dengan komunitas (senam jantung, terapi kesehatan, jalan pagi, konseling).

Penuaan adalah proses alami yang pasti akan dialami oleh setiap manusia. Hidup sehat hingga uslan dapat dimulai dari lingkungan terkecil, keluarga dan rumah sehat, lingkungan sehat, serta didukung oleh sistem kota yang ramah uslan. *

Berita terkait

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

16 Desember 2023

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

RDTR bukan hanya sebagai alat perencanaan, tetapi juga sebagai wahana inovasi yang juga mempertimbangkan beberapa isu global yang dihadapi

Baca Selengkapnya

Pakar Tata Kota Sebut Tata Ruang Jakarta Jadi Pemicu Banjir

27 Oktober 2022

Pakar Tata Kota Sebut Tata Ruang Jakarta Jadi Pemicu Banjir

Nirwono Joga menyebut banjir Jakarta adalah konsekuensi logis.

Baca Selengkapnya

Hormat kepada Dosen yang Ubah Cara Pandangnya, Ridwan Kamil Kirim Batik dan Foto

28 Agustus 2021

Hormat kepada Dosen yang Ubah Cara Pandangnya, Ridwan Kamil Kirim Batik dan Foto

Ridwan Kamil mengenalkan dosen pembimbingnya saat mengambil magister di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta DKI Dinobatkan Sebagai Kota dengan Tata Ruang Kota Terburuk di Dunia

25 Agustus 2021

Fakta-fakta DKI Dinobatkan Sebagai Kota dengan Tata Ruang Kota Terburuk di Dunia

Jakarta mendapat peringkat pertama kota dengan desain perencanaan tata ruang kota terburuk di dunia. Apa kata DPRD DKI dan pakar?

Baca Selengkapnya

Efisiensikan Perencanaan Kota, Bank Dunia Beri Sejumlah Saran Ini

9 November 2019

Efisiensikan Perencanaan Kota, Bank Dunia Beri Sejumlah Saran Ini

"Saya menyarankan investasi dan perencanaan harus tersinkronisasi," ujar Senior Urban Development Specialist dari Bank Dunia, Gayatri Singh.

Baca Selengkapnya

IMB Akan Dihapus, Begini Dampaknya ke Penataan Ruang Kota

24 September 2019

IMB Akan Dihapus, Begini Dampaknya ke Penataan Ruang Kota

Pemerintah sebaiknya berfokus untuk membenahi proses pengurusan IMB, bukan malah menghapuskannya.

Baca Selengkapnya

2035, PUPR: 75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota

4 Juli 2018

2035, PUPR: 75 Persen Masyarakat Hidup Berdesak-desakan di Kota

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan jumlah penduduk yang hidup di perkotaan terus meningkat tiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

CEO Lippo Group Bicara Soal Status Tata Ruang Meikarta

21 Maret 2018

CEO Lippo Group Bicara Soal Status Tata Ruang Meikarta

Lippo Group menyebutkan semua perizinan pembangunan dan penyesuaian tata ruang atas proyek Meikarta di Cikarang, Jawa Barat, terus dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kota-Kota Ini Dipersiapkan Jadi Kota Baru, Apa Saja Fasilitasnya?

20 Maret 2018

Kota-Kota Ini Dipersiapkan Jadi Kota Baru, Apa Saja Fasilitasnya?

Pembangunan kota baru tengah menjadi permasalahan di berbagai negara. Beberapa kota ini direncanakan akan menjadi kota baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Revisi Perda Zonasi, Ingin Seperti Silicon Valley

12 Februari 2018

Sandiaga Uno Revisi Perda Zonasi, Ingin Seperti Silicon Valley

Perda 1/2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang direvisi, kata Sandiaga Uno, tidak akan menyalahi aturan.

Baca Selengkapnya