Politik Pengemis

Penulis

Senin, 8 Juni 2015 04:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - E.H. KARTANEGARA, Wartawan @ehkartanegara

Mereka berpakaian compang-camping, dekil, kotor, dan bau-sebagian membawa tongkat kayu. Berkeliaran-tepatnya, bergerilya, penuh selidik-ke sudut-sudut kampung; meminta-minta dari rumah ke rumah penduduk. Anehnya, para pengemis itu juga suka ngumpul malam hari; berpesta-entah dapat dana dari mana.

Para pengemis yang dikisahkan dalam komik populer Panji Tengkorak karya maestro Hans Jaladara itu memang bukan sembarang pengemis. Mereka, menurut Seno Gumira Ajidarma dalam Horison Esai Indonesia, Kitab 2 (2004), tak lain kamuflase orang-orang Partai Pengemis-sebuah partai dengan kerapian struktur organisasi klandestin, mirip manajemen partai modern.

Para pecandu komik yang terkenal sejak 1970-an itu sejatinya dapat membaca filsafat politik partai yang sungguhpun ditampakkan sebagai segerombolan pengemis, orientasi mereka tetaplah kekuasaan; menjadi penjajah baru, penjarah, pemburu harta. Poin itulah, menurut Seno, yang membedakan filsafat kepartaian mereka dengan filsafat kegelandangan Panji Tengkorak. "Aku seorang pengemis, mereka juga pengemis, tetapi aku bukan golongan mereka," kata Panji Tengkorak dalam serial Walet Merah.

Sekarang ini foto-foto, poster, dan bahkan baliho para peminta-minta dari golongan yang berbeda dari komik mulai bermunculan di berbagai sudut sekitar 200 kota maupun kabupaten yang akan mengikuti hajatan politik; pilkada serentak 2015. Tentu penampilan mereka dibikin jauh lebih necis, pasang senyum, seakan tidak meminta apa pun-kecuali, dalam bahasa eufemisme, sangat berharap memperoleh dukungan suara dari calon pemilih.

Memasang potret diri-disertai slogan yang entah apa maksudnya-sebagai sebuah kehadiran di panggung politik, belum pernah ada presedennya dalam sejarah politik kita. Sejarah politik kita adalah sejarah pemikiran intelektual, kaum terpelajar, kaya ide besar yang bahkan menggentarkan pemerintah kolonial.

Ada sederet nama kaum bangsawan ide (bukan bangsawan karena keturunan) yang karya-karyanya mengilhami lahirnya berbagai pemikiran politik kebangsaan melewati zamannya. Sebutlah Wahidin Soedirohoesodo, Soetomo, Tjipto Mangoenkoesoemo, Boedi Oetomo, Tjokroaminoto, Kiai Ahmad Dahlan, Kiai Wahid Hasyim, Sukarno, Hatta, Syahrir, Tan Malaka, Ki Hadjar Dewantoro, juga Kartini yang oleh sejarawan George McT Kahin disebut sebagai pelopor pembaruan pendidikan di Indonesia, dan masih ada puluhan nama cemerlang lainnya.

Percikan-percikan pemikiran yang menerangi zaman itulah yang sejak era Reformasi meredup dan digantikan oleh gambar-gambar para peminta-minta. Bagaimana bisa meyakinkan orang lain untuk mempercayai akan terjadi perubahan lebih baik di masa depan bila panggung politik kita tak hanya ganjil-tidak merangsang untuk menggeladi berbagai ide politik-melainkan tak lebih dari arena amatir orang-orang partai yang cuma mau pamer penampilan diri?

Nasihat Panji Tengkorak kepada si cantik Walet Merah yang terkecoh oleh ideologi kepengemisan para peminta-minta itu-seperti dikutip Seno: "Orang-orang asing itu memang harus dienyahkan, tetapi bukan berarti kau harus mati-matian membela mereka... Aku khawatir kau hanya diperalat." Kita bukan Panji Tengkorak atau Walet Merah, kita punya pertimbangan politis sendiri untuk menyikapinya. *


Berita terkait

Faza Meonk dan Mice Misrad Rilis Buku Komik Proposal dari Rakyat, Bahas Fenomena Politik

34 hari lalu

Faza Meonk dan Mice Misrad Rilis Buku Komik Proposal dari Rakyat, Bahas Fenomena Politik

Faza Meonk dan Mice Misrad berkolaborasi membuat buku komik, Proposal dari Rakyat, angkat fenomena politik.

Baca Selengkapnya

Film Live Action Popeye akan Dikembangkan

38 hari lalu

Film Live Action Popeye akan Dikembangkan

Kartun pelaut populer Popeye dikabarkan sedang dalam tahap pengembangan untuk diadaptasi menjadi live action

Baca Selengkapnya

Akira Toriyama Meninggal, Simak Perjalanan Karier Mangaka Dragon Ball Ini

49 hari lalu

Akira Toriyama Meninggal, Simak Perjalanan Karier Mangaka Dragon Ball Ini

Meskipun mulanya kurang antusiasme, tetapi ketika Akira Toriyama merilis Dragon Ball sekuel kedua, popularitas seri ini meningkat

Baca Selengkapnya

Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

51 hari lalu

Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

Film Siksa Kubur merupakan kartya Joko Anwar ke-10. Tema ini pernah merakyat pada era 1980-an, komiknya dulu dijual seharga Rp 200.

Baca Selengkapnya

Sesungguhnya Usia Mickey Mouse 94 Tahun, Ini Kisah Pertama Dikenalkan ke Dunia

15 Januari 2024

Sesungguhnya Usia Mickey Mouse 94 Tahun, Ini Kisah Pertama Dikenalkan ke Dunia

Pada 13 Januari 1930, komik strip Mickey Mouse pertama kali diterbitkan di surat kabar dan mengantarkan Walt Disney ke masa kejayaan.

Baca Selengkapnya

Komik Smurf Diperkenalkan Pertama Kali pada 23 Oktober 1958

23 Oktober 2023

Komik Smurf Diperkenalkan Pertama Kali pada 23 Oktober 1958

Smurf tokoh kartun yang diperkenalkan untuk rangkaian seri komik oleh kartunis Belgia Peyo atau Pierre Culliford pada 23 Oktober 1958

Baca Selengkapnya

Melihat Goresan Komik Gaul Pelajar SMA di Ajang Yogyakarta Komik Weeks 2023

11 Oktober 2023

Melihat Goresan Komik Gaul Pelajar SMA di Ajang Yogyakarta Komik Weeks 2023

Perhelatan seni Yogyakarta Komik Weeks 2023 digelar 9 hingga 18 Oktober 2023 di Galeri Sangkring Art Space Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Awal Hadirnya Webtoon atau LINE Webtoon, Komik Digital Terpopuler yang Mendunia

29 September 2023

Awal Hadirnya Webtoon atau LINE Webtoon, Komik Digital Terpopuler yang Mendunia

Tidak sedikit orang kini beralih ke komik digital, salah satunya Webtoon atau LINE Webtoon. Namun, tahukah bagaimana awal mulanya mendunia?

Baca Selengkapnya

Sering Tertukar, Kenali Perbedaan Anime dan Manga

9 September 2023

Sering Tertukar, Kenali Perbedaan Anime dan Manga

Berikut penjelasan perbedaan antara anime dan manga. Apa yang membedakannya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem

9 Agustus 2023

Serba-serbi Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem

Sampai Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem dirilis setidaknya sudah 17 adaptasi film dan serial kartun dari komik

Baca Selengkapnya