Memang Tak Perlu Kereta Cepat

Penulis

Senin, 7 September 2015 02:37 WIB

Langkah pemerintah membatalkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan keputusan tepat. Rencana pembangunan infrastruktur ini, selain tanpa perencanaan matang, melenceng dari kebutuhan utama dalam menata sistem transportasi massal.

Pemerintah harus paham bahwa salah satu esensi pembangunan kereta api cepat adalah mempersingkat mobilitas antarkota. Hal ini akan jauh lebih efektif bila proyek tersebut menghubungkan trayek jarak jauh, seperti Paris-Marseille atau Tokyo-Osaka, bukan Jakarta-Bandung, yang hanya berjarak 150 kilometer. Jarak jauh antarstasiun memungkinkan kereta api cepat mencapai akselerasi maksimum.

Namun waktu tempuh yang singkat tetap tidak akan berguna tanpa ada upaya memperbaiki lalu lintas di tengah kota. Singkatnya waktu tempuh akan sia-sia bila penumpang masih menghabiskan waktu berjam-jam dari stasiun menuju tempat tujuan. Hal ini berlaku juga bagi kereta api berkecepatan sedang, yang sekarang menjadi salah satu opsi pemerintah.

Pendek kata, proyek kereta api cepat ataupun sedang tidak akan banyak memberi manfaat bila tidak didahului oleh perbaikan transportasi menyeluruh. Tak mengherankan bila negara-negara seperti Prancis dan Spanyol telah memiliki sistem transportasi yang memadai sebelum membangun kereta api cepat. Maka, ketimbang repot-repot membangun kereta api cepat, pemerintah lebih baik berfokus merevitalisasi transportasi massal di kota-kota besar.

Tarik-ulur proyek ini juga tidak perlu terjadi bila pemerintah jeli sejak awal. Pemerintah seharusnya melihat bahwa jumlah permintaan penumpang per hari yang melintasi dua kota itu jauh di bawah hitung-hitungan kedua investor. Baik Cina maupun Jepang menawarkan tarif kereta cepat sebesar Rp 200 ribu, dengan asumsi jumlah penumpang per hari jalur Jakarta-Bandung bisa mencapai sekitar 44 ribu. Angka itu sulit digapai, mengingat jumlah permintaan penumpang di antara dua kota itu sekitar 17.500 ribu per hari. Itu sudah termasuk jumlah penumpang kereta, travel, dan bus. Tingkat keterisian kereta yang rendah akan membuat potensi keuntungan yang dijanjikan Cina ataupun Jepang meleset.

Hal lain yang harus dipertimbangkan, pembangunan kereta api cepat harus mengacu pada tata ruang dan tata guna lahan. Pembangunan infrastruktur tersebut harus mempertimbangkan daerah yang bisa dikembangkan ataupun dilindungi. Jangan sampai pembangunan kereta api cepat justru memukul perekonomian wilayah tertentu.

Advertising
Advertising

Dari sisi prioritas, banyak pembangunan infrastruktur yang jauh lebih mendesak ketimbang membangun kereta api cepat ataupun kereta berkecepatan sedang. Infrastruktur dasar, semisal jalan, jembatan, dan pelabuhan, masih menjadi kendala utama di luar Jawa.

Itu sebabnya, sikap Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, yang masih ngotot ingin melanjutkan proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung, patut dipertanyakan. Sebab, keputusan pemerintah membangun kereta api cepat ataupun sedang akan semakin memperlebar ketersediaan infrastruktur antara Jawa dan pulau lain.

Berita terkait

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

14 menit lalu

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Kaesang tidak perlu melaporkan gratifikasi. Dosen Hukum Pidana UGM bilang tidak boleh dibebaskan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

22 menit lalu

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di John Guise Stadium dihadiri sekitar 35 ribu umat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

26 menit lalu

Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

Meski hanya memiliki satu paru-paru, Paus Fransiskus sanggup melakukan perjalanan jauh ke berbagai penjuru dunia.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Langgar Kode Etik Soal Intervensi Mutasi ASN Kementan

34 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Langgar Kode Etik Soal Intervensi Mutasi ASN Kementan

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti melakukan pelanggaran kode etik soal penyalahgunaan pengaruh atau jabatan di balik mutasi ASN Kementan.

Baca Selengkapnya

Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

36 menit lalu

Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

Cak Lontong Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024. Sebelumnya, Pramono sebut ketua timnya sosok good looking.

Baca Selengkapnya

Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

41 menit lalu

Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

Ada sejumlah persiapan dan larangan saat naik gunung

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Pernah Menunjuk Faisal Basri Jadi Satgas TPPU, Bongkar Kasus Impor Emas Senilai Rp 189 Triliun

50 menit lalu

Mahfud Md Pernah Menunjuk Faisal Basri Jadi Satgas TPPU, Bongkar Kasus Impor Emas Senilai Rp 189 Triliun

Mahfud Md pernah menunjuk Faisal Basri jadi Satgas TPPU. Ini hasil temuan bersama timnya, termasuk bongkar kasus impor emas senilai Rp 189 triliun.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

56 menit lalu

Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

Jusuf Kalla menyampaikan kritik terhadap kinerja Mendikbud Nadiwm Makarim.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Terbukti Langgar Kode Etik, Berikut Sejumlah Kontroversinya Termasuk Soal Kaesang

58 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Terbukti Langgar Kode Etik, Berikut Sejumlah Kontroversinya Termasuk Soal Kaesang

Dewa KPK putuskan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti lakukan pelanggaran kode etik. Berikut sejumlah kontroversi Ghufron, termasuk soal Kaesang.

Baca Selengkapnya

Polisi Beberkan Peranan 4 Remaja dalam Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang

59 menit lalu

Polisi Beberkan Peranan 4 Remaja dalam Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang

Polrestabes Palembang beberkan peranan 4 remaja dalam pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi SMP.

Baca Selengkapnya