Realisasi Paket September Jokowi

Penulis

Jumat, 11 September 2015 23:30 WIB

Pemerintah pada pekan lalu mengumumkan paket kebijakan yang berfokus pada tiga strategi penyelamatan ekonomi. Maklumat yang penting, tapi tak cukup. Pasar memerlukan langkah nyata penerapan kebijakan tersebut.

Tiga fokus kebijakan yang disebut Paket September I itu adalah meningkatkan daya saing industri, mempercepat proyek-proyek strategis nasional, dan mendorong investasi di sektor properti. Paket tersebut disinergikan dengan lima paket kebijakan moneter Bank Indonesia yang dikeluarkan pada saat yang bersamaan. Tujuan utamanya adalah menggerakkan kembali sektor riil.

Salah satu yang ditekankan Presiden adalah perombakan 89 peraturan dari 154 regulasi yang selama ini menghambat daya saing industri. Pemerintah akan menyiapkan 17 rancangan peraturan pemerintah, 11 rancangan peraturan presiden, 2 rancangan instruksi presiden, 63 rancangan peraturan menteri, dan 5 aturan lainnya. Ini jumlah yang tak sedikit.

Tentu pemangkasan aturan yang tumpang-tindih itu amat penting. Tapi, melihat karakter birokrasi kita, pemerintah rasanya sulit mengubah banyak regulasi dalam waktu dekat. Apalagi banyak birokrat yang justru mengambil untung dari peraturan yang menghambat itu. Jelas dibutuhkan pekerjaan Spartan, simultan, dan penegakan hukum yang serius untuk mewujudkannya.

Urusan dwelling time adalah salah satu contoh tak mudahnya mengubah kultur birokrasi tersebut. Presiden Joko Widodo dua kali datang dan marah-marah di Pelabuhan Tanjung Priok akibat waktu bongkar-muat yang panjang di pelabuhan itu. Polisi bahkan memproses hukum pejabat kantor pelabuhan karena dianggap melakukan tindak pidana soal dwelling time. Tapi tetap saja waktu tunggu keluar-masuk barang tak banyak beringsut. Padahal, dari 154 regulasi itu, 122 menyangkut dwelling time.

Hal yang juga menjadi fokus dalam Paket September adalah upaya mempercepat pencairan dana desa untuk pembangunan infrastruktur dengan menyederhanakan prosedur. Jika dulu pemerintah mewajibkan desa memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, kini desa cukup mengisi formulir yang sudah disediakan untuk mencairkan dana desa sekitar Rp 300 juta. Jumlah itu sepertiga dari jumlah yang dijanjikan pemerintah, yakni Rp 1 miliar.

Advertising
Advertising

Upaya mempercepat prosedur itu patut diapresiasi. Tapi, pada saat yang sama, kemudahan itu menyimpan kerawanan. Ada lebih dari 81 ribu desa dan kelurahan di Indonesia. Bagaimana memastikan dana itu dipakai untuk membangun infrastruktur desa secara padat karya? Jelas memerlukan upaya ekstra untuk mengawasi agar dana itu tak jatuh kepada para cukong atau aparat yang bermain mata dengan kepala desa.

Dengan berbagai kelemahan itu, tak berarti paket kebijakan yang sudah digulirkan pemerintah tak layak didukung. Sudah semestinya kebijakan yang memudahkan dunia usaha dibuat--bahkan seharusnya dari dulu. Jangan sampai paket ini berjalan tak seperti yang dijanjikan. Jika kita lalai, pasar akan menghajar rupiah dan indeks harga saham sampai titik yang paling mengerikan.

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

3 menit lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2025: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

4 menit lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2025: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

4 menit lalu

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

7 menit lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

15 menit lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

18 menit lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

18 menit lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

21 menit lalu

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

Aktor Haykal Kamil berpesan kepada Timnas U-23 untuk menjaga mental mereka menjelang pertandingan Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia vs Irak

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

22 menit lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

27 menit lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

Justin Hubner ditunjuk Shin Tae-yong menjadi kapten dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya