Monumen Kasih Sayang

Penulis

Minggu, 14 Juni 2015 22:59 WIB

Muhidin M. Dahlan, kerani warungarsip

Tak ada respons publik yang begitu gempita tentang kematian tak wajar seorang bocah kecuali kematian yang dialami Arie Hanggara (Jakarta, November 1984) dan Angeline (Denpasar, Mei 2015).

Kematian bocah secara tak wajar memang bukan domain Arie-Angeline (A-A). Tiap tahun, rubrik "Hukum & Kriminal" di koran cetak maupun daring mengabarkan terbunuhnya anak-anak. Tapi tak pernah seheboh A-A.

Angeline merajai tren topik di Twitter dan tak henti-hentinya berseliweran di lini masa Facebook pada hari penemuan mayatnya, 10 Juni 2015, yang dikubur di pekarangan rumahnya. Proses pencarian Angeline yang sebelumnya dikabarkan hilang itu sempat mengundang respons dua menteri di Kabinet Kerja.

Geger nasional kematian Angeline itu mengingatkan kita akan geger serupa saat Arie Hanggara, 8 tahun, tewas akibat kekerasan rumah tangga yang dilakukan ayah kandungnya (Machtino) dan ibu tirinya (Santi). Kematian bocah kelas 1 SD pada November 1984 itu mula-mula menggemparkan Ibu Kota. Namun karena media cetak terus-menerus mengeksposnya, kematian Arie menjadi "perkabungan" nasional. Arie menjadi ikon dan menyumbang makna sosial bahwa "ibu tiri (pasti) kejam".

Tak tanggung-tanggung, Menteri P & K Nugroho Notosusanto bahkan sudah mengambil tindakan "kreatif" mendahului keputusan hakim. Nugroho bertindak cepat mengabadikan keharuan nasional ini dengan memesan patung Arie Hanggara.

Nugroho, yang lebih berduka atas kematian Arie Hanggara ketimbang penyembelihan massal WNI berideologi komunis dan pengagum Sukarno pada tahun 1965 itu, berdalih: "Ada seorang anak yang terbunuh oleh orang tuanya. Ini satu kasus dalam sejarah kita… ini peringatan bagi orang tua. Apa kita mau kasus seperti ini terulang lagi?"

Dengan alasan mengabadikan "keharuan nasional" dan demi "sejarah kita" itulah, Nugroho memesan patung ke perupa dengan jejak karya monumental yang legendaris: Edhi Soenarso. Edhi membuat patung Arie Hanggara itu di Studio Patung Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Patung itu patung gips seorang anak setinggi 125 sentimeter dengan hanya memakai celana pendek. Bocah itu berdiri membungkuk dengan ekspresi wajah yang kesakitan, sementara kaki dan tangannya terikat tali.

Patung Arie Hanggara karya Edhi Soenarso ini, yang rencananya ditaruh di gedung Departemen P & K, memang tak pernah "selesai" karena mengundang kontroversi. Niat mulia Nugroho mengabadikan "keharuan nasional" oleh publik yang marah sejak November 1984 dipandang berlebihan.

Kegagalan Menteri Nugroho tak menghentikan laju menjadikan Arie Hanggara sebagai ikon kekerasan terhadap anak. Film yang dibesut Frank Rorimpandey dengan skenario yang ditulis Arswendo Atmowiloto ini sukses mendatangkan ratusan ribu penonton ke bioskop; dari ibu kota hingga ke kabupaten; dan bahkan diputar di bioskop-bioskop kampung yang jauh dari Jakarta.

Setelah kehebohan itu, kekerasan terhadap anak di ruang domestik maupun ruang sosial-ekonomi tak pernah berhenti. Tapi boleh dibilang peristiwa-peristiwa itu hanya menjadi statistik dan tak satu pun menghadirkan "rasa haru nasional". Sampai kita bertemu dengan kematian Angeline di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Arie-Angeline--pinjam istilah Nugroho Notosusanto saat menamai patung Arie pesanannya--adalah monumen kasih sayang dalam keluarga. *

Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

29 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya