Kejinya Kebiri Paedofil

Penulis

Jumat, 23 Oktober 2015 00:06 WIB

Ide pemerintah mengebiri paedofil bukan hanya keji, tapi juga merampas hak asasi manusia. Dan agaknya hukuman itu tak akan efektif lantaran suntik androgen itu hanya bersifat sementara, yakni melumpuhkan saraf syahwat yang dianggap sumber pemicu para paedofil menyalurkan hasratnya kepada anak-anak.

Paedofilia adalah kejahatan luar biasa. Di Indonesia, korbannya cukup banyak. Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat, dari sekitar 600 laporan kekerasan terhadap anak, 52 persen merupakan kejahatan seksual. Ini sungguh memprihatinkan. Tapi mencegah paedofil dengan membuat hukuman yang di luar batas sama saja melegalkan kekejian dan kejahatan yang sama atas nama kebenaran.

Karena tak bersifat permanen itulah paedofil bisa kambuh dan timbul hasrat seksualnya kembali jika pemberian zat kimia dihentikan. Artinya, selain negara harus mengawasi, anggaran pemerintah mesti disediakan untuk terus-menerus menyediakan zat kimia dan menyuntikkannya kepada pelaku. Tentu saja ini akan menambah anggaran dibanding sekadar mengurungnya dalam waktu lama.

Cara terbaik menghukum paedofil dan pemerkosa adalah mengisolasinya dengan menjauhkan dari interaksi sosial. Karena itu, memenjarakannya dengan cukup lama adalah hukuman yang setimpal dengan kejahatannya. Seorang paedofil selayaknya dihukum dengan cara dirampas interaksinya dengan orang lain. Sebab, interaksi itulah yang ia salah-gunakan dengan mengumbar syahwatnya secara liar.

Bagaimanapun paedofil adalah kelainan jiwa. Maka, jiwanya pula yang seharusnya dibatasi. Dorongan seks terbesar adalah pikiran manusia. Jika otaknya masih menjangkau gairah seksual, syahwat itu akan muncul. Apa jadinya jika hasrat itu masih ada, sedangkan ia tak bisa menyalurkannya karena dikebiri? Libido itu akan muncul dalam bentuk kejahatan lain yang biasanya lebih ganas.

Advertising
Advertising

Maka, ketimbang membuat peraturan pengganti undang-undang soal kebiri, lebih baik pemerintah merevisi hukuman bagi para paedofil. Jika bandar narkoba saja bisa dihukum mati dengan mengubah pasalnya, hukuman bagi paedofil bisa direvisi dengan kurungan maksimal. Karena tergolong kejahatan luar biasa keji, hukumannya pun harus sepadan dengan cara merampas hubungan sosialnya. Misalnya, isolasi seumur hidup.

Para bandar narkoba tak juga jera kendati banyak yang dihukum mati. Sebabnya, hukuman itu justru menyelesaikan penderitaan sanksi. Mereka tak takut lagi tertangkap mengedarkan narkoba karena rasa kesakitan berada dalam kurungan berakhir begitu regu tembak melepaskan pelurunya. Tentu saja kita tak ingin paedofil merajalela karena menganggap hukumannya hanya sementara.

Mencerabut mereka dari interaksi sosial dengan mengurungnya sumur hidup malah mungkin justru membuat mereka jeri karena tak terbayangkan mendapat penyaluran hasratnya. Indonesia tak perlu meniru negara lain yang menerapkan hukuman ini karena efektivitasnya tak terjamin.

Berita terkait

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

6 menit lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

20 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

31 menit lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

38 menit lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

56 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

1 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

1 jam lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

1 jam lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya