Bersiap Menghadapi Hujan

Penulis

Selasa, 10 November 2015 21:19 WIB

Kesiapan Ibu Kota menghadapi musim hujan diuji pada Sabtu lalu. Hasilnya: belum lulus. Diguyur hujan selama satu jam, 17 ruas jalan terendam air setinggi mata kaki hingga setengah meter, termasuk di sejumlah jalan protokol. Hujan yang disertai angin itu juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang atau patah di ruas jalan yang biasanya padat oleh kendaraan.

Pemerintah DKI Jakarta, dan tentu saja penduduk Jakarta, harus bergegas menyiapkan diri menghadapi perubahan cuaca ini. Beruntung, hujan lebat terakhir turun di akhir pekan, sehingga tidak mengakibatkan kemacetan parah atau korban jiwa karena tertimpa pohon. Ceritanya bisa lain bila hujan jatuh ketika hari kerja. Penduduk Ibu Kota akan terjebak dalam "neraka" kemacetan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geo sika memperkirakan sebanyak 41 persen wilayah di Indonesia mulai memasuki musim hujan pada November, dan 30 persen lagi pada Desember. Jakarta termasuk yang mulai diguyur hujan pada bulan ini. Intensitasnya diperkirakan normal. Artinya, volume hujan yang jatuh akan seperti pada musim hujan biasanya. Namun pemerintah DKI harus bersiap untuk keadaan terburuk. Perubahan iklim global membuat perilaku cuaca belakangan ini kian sulit diprediksi.

Kita juga mafhum, di Jakarta, hujan biasa pun bisa menjadi bencana banjir. Karena itu, infrastruktur antibanjir Jakarta masih harus terus ditingkatkan. Saluran pengalir air belum semuanya pas de - ngan volume hujan yang jatuh. Bila pun saluran air sudah besar, sudah pula dibersihkan, sampah bisa tiba-tiba datang lagi dan membikin saluran itu kembali sempit, kembali macet.

Sebagian Jakarta juga berada di bawah permukaan laut, sehingga air hujan tidak bisa langsung mengalir ke laut. Terlebih bila laut sedang pasang. Karena itu, kesiapan pompa-pompa air berikut prosedur operasinya harus dijaga agar terus t. Jangan sampai pompa itu rusak ketika hujan lebat datang sehingga terjadi banjir.

Advertising
Advertising

Faktor lain yang tak kalah penting namun berada di luar kendali pemerintah Jakarta adalah air hujan kiriman dari Bogor dan sekitarnya. Hujan besar yang berlangsung cukup lama di wilayah hulu hampir selalu membuat sejumlah wilayah Jakarta terendam karena sungai-sungai meluap. Program normalisasi sungai seperti di Kampung Pulo, wilayah yang selalu menjadi langganan luapan Kali CIliwung, oleh karenanya patut dihargai.

Program normalisasi sungai seharusnya juga dibarengi dengan normalisasi ruang terbuka hijau. Saat ini luas ruang hijau di Jakarta baru sekitar 10-11 persen, sementara idealnya 30 persen. Ruangruang kosong ini, yang ditumbuhi pohon-pohon, berperan penting dalam menyerap air.

Jangan lupa memeriksa kesehatan pohon-pohon itu untuk mengantisipasi datangnya angin ribut. Biasanya, bencana yang memakan korban adalah angin kencang ketimbang banjir. Angin itu bisa menumbangkan pohon hingga papan reklame.

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib di BTN

7 menit lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib di BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

7 menit lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Profil Majed Mohammed Al Shamrani, Wasit untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23 2024

14 menit lalu

Profil Majed Mohammed Al Shamrani, Wasit untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak akan menjadi pertandingan kedua Skuad Garuda yang dipimpin wasit Majed Mohammed Al Shamrani.

Baca Selengkapnya

Hasil Lengkap Seleksi Pemain Asing V-League: Megawati Hangestri Dikontrak, Yolla Yuliana dan Aulia Suci Tidak

24 menit lalu

Hasil Lengkap Seleksi Pemain Asing V-League: Megawati Hangestri Dikontrak, Yolla Yuliana dan Aulia Suci Tidak

Try out alias seleksi pemain asing Asia di Liga Bola Voli Korea Selatan (V-League) sudah selesai. Megawati Hangestri masuk, Yolla dan Aulia tidak.

Baca Selengkapnya

Sutradara Film Parasyte: The Grey, Yeon Sang Ho Puji Serial Besutan Joko Anwar

24 menit lalu

Sutradara Film Parasyte: The Grey, Yeon Sang Ho Puji Serial Besutan Joko Anwar

Sutradara film Train to Busan itu juga mengatakan, besutan Joko Anwar itu memiliki format yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

25 menit lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

25 menit lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

28 menit lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

KKP Akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

32 menit lalu

KKP Akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

32 menit lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya