Waspada Teror ISIS

Penulis

Selasa, 1 Desember 2015 03:09 WIB

Pemerintah tak boleh lengah dalam menghadapi ancaman teror dari kelompok radikal Negara Islam Irak dan al-Sham (ISIS). Serangan di Paris yang menewaskan sedikitnya 130 orang pada pertengahan November lalu menunjukkan bahwa kelompok ini mampu menggalang kekuatan bersenjata di luar Irak dan Suriah. Eropa, Amerika Serikat, dan sejumlah negara Asia bersiaga, begitu pula semestinya Indonesia.

Peningkatan kewaspadaan itu diperlukan, mengingat sejumlah pelaku serangan di Paris masih belum tertangkap. Salah satu tersangka teror, Frederic C. Jean Salvi, bahkan pernah bergabung dengan kelompok pengajian As-Sunnah di Cibiru, Bandung. Kelompok Cibiru ini diketahui masuk daftar kelompok pendukung ISIS. Bukan mustahil ia kembali bersembunyi di Indonesia.

Warga Prancis tersebut pernah disangkutkan dengan kelompok yang ditangkap polisi lima tahun lalu itu. Ketika itu polisi menangkap lima tersangka yang dideteksi akan meledakkan Markas Besar Polri dan sejumlah gedung kedutaan besar di Jakarta. Polisi menyita Mitsubishi Galant tahun 1985 milik Salvi yang diduga akan digunakan sebagai pengangkut bom.

Menyusupnya warga asing yang berniat menyebarkan teror itu harus diantisipasi. Bukan sekali ini saja warga asing terlibat dalam kegiatan radikal yang berujung pada aksi penembakan atau pengeboman. Pada September tahun lalu, misalnya, polisi menangkap empat orang asing yang diduga sebagai bagian dari jaringan teroris pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Kelompok Santoso ini masih terlibat baku tembak dengan aparat keamanan pada pekan lalu.

Selain mengamati warga asing, polisi mesti memantau pergerakan warga Indonesia yang pulang dari Suriah. Ada sekitar 220 orang yang kembali dari negara itu. Polisi tentu tak boleh gegabah menuding mereka sebagai pelaku teror. Sebagian dari mereka justru para ibu dan anak-anak yang berangkat ke Suriah untuk mencari keluarga mereka.

Advertising
Advertising

Tapi tak dapat disangkal bahwa kelompok radikal Negara Islam ini telah memikat banyak pengikut. Jumlah warga Indonesia yang teridentifikasi bergabung dengan ISIS, misalnya, mencapai 384 orang. Sebanyak 54 orang di antaranya tewas di Suriah dan 59 orang lainnya masih bersama ISIS. Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Pengusahaan Batam, Dwi Djoko Wiwoho, adalah salah seorang yang menyatakan terang-terangan bergabung dengan ISIS.

Dengan dana besarpendapatan dari ladang minyak sebesar US$ 40 juta (hampir Rp 600 miliar) per bulanmereka melakukan propaganda lewat pelbagai situs dan media sosial. Kelompok ini juga mengirim dana ke Indonesia. Dengan kedok menikahi perempuan Indonesia, mereka meminta perempuan yang akan dijadikan istri membuka rekening. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan menemukan aliran dana Rp 7 miliar yang disinyalir untuk pembiayaan terorisme.

Dengan adanya sejumlah fakta itu, aparat keamanan dan masyarakat mesti lebih memperketat pengawasan terhadap pendukung kelompok teror itu. Mencegah, bagaimanapun, jauh lebih baik sebelum korban bergelimpangan.

Berita terkait

Jadwal Proliga 2024 Kamis 2 Mei: Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN Berduel, Berebut Puncak Klasemen

3 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Kamis 2 Mei: Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN Berduel, Berebut Puncak Klasemen

Tim bola voli putra Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta STIN BIN bertemu di pertandingan pekan kedua Proliga 2024 di GOR Jatidiri, Semarang, Kamis.

Baca Selengkapnya

6 Tips Alami Memutihkan Gigi

6 menit lalu

6 Tips Alami Memutihkan Gigi

Berikut enam tips alami memutihkan gigi menggunakan bahan-bahan yang mudah dijangkau.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

8 menit lalu

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

12 menit lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

14 menit lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Pendahuluan Sengketa Pileg, Ada 81 Perkara

17 menit lalu

MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Pendahuluan Sengketa Pileg, Ada 81 Perkara

Juru Bicara MK Fajar Laksono mengatakan terdapat total 297 perkara dalam sengketa pileg 2024. Disidangkan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

21 menit lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

22 menit lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

22 menit lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

27 menit lalu

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

Hardiknas 2024 mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Berikut 10 Twibbonize Hari Pendidikan Nasional dan cara mendownload.

Baca Selengkapnya