Benahi Transportasi Perlintasan Sebidang

Penulis

Minggu, 6 Desember 2015 22:46 WIB

Tragedi di perlintasan kereta Tubagus Angke, Jakarta Barat, pada Ahad kemarin menunjukkan semakin pentingnya pembenahan perlintasan sebidang. Perbaikan arus lalu lintas pada perlintasan tersebut menjadi kebutuhan mendesak, karena untuk kesekian kalinya terjadi kecelakaan pada perlintasan seperti itu.

Petaka terjadi setelah bus Metro Mini menerobos jalur kereta yang hendak dilalui KRL Commuter Line Jatinegara-Angke. Menyebabkan Metro Mini terseret 200 meter, tabrakan itu menewaskan 18 penumpang bus tersebut. Peristiwa ini cuma berselang satu pekan setelah tabrakan Commuter Line dan bus Transjakarta di Kedoya, Jakarta Barat. Kecelakaan pada perlintasan sebidang dari 2004 hingga 2012 tercatat telah menelan 322 korban jiwa.

Kecelakaan di Tubagus Angke seharusnya bisa dihindari bila pengemudi Metro Mini tidak ugal-ugalan. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Kereta Api jelas menyebutkan pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mesti segera membenahi Metro Mini. Sudah terlalu sering tindakan ugal-ugalan para sopir itu memakan korban.

Di tengah buruknya disiplin para pengemudi di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mesti mengambil langkah agar kecelakaan serupa tak terulang. Apalagi jumlah perlintasan sebidang di Jakarta tak sedikit. Data Dinas Perhubungan menunjukkan terdapat 55 perlintasan sebidang di Ibu Kota. Semuanya, yang tersebar pada tujuh lintasan kereta, masuk kategori rawan kecelakaan.

Sudah saatnya pemerintah DKI Jakarta membangun perlintasan tidak sebidang secara bertahap. Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian menyebutkan pembangunan perlintasan tak sebidang merupakan tanggung jawab pemerintah setempat. Apalagi frekuensi perjalanan KRL Commuter Line di Jabodetabek kini semakin meningkat, yakni 800-900 perjalanan per hari.

Advertising
Advertising

Salah satu cara yang bisa dilakukan pemerintah DKI Jakarta adalah mempercepat pembangunan jalan layang dan terowongan di perlintasan sebidang. Pemerintah DKI Jakarta juga tak perlu ragu menutup perlintasan sebidang yang sudah dilengkapi jalan layang atau terowongan. Penutupan itu penting untuk menjamin keselamatan pengguna jalan.

Gubernur Basuki sebenarnya sudah memprioritaskan pembangunan di sembilan titik perlintasan sebidang pada tahun depan. Tapi pemerintah DKI Jakarta tidak bisa bekerja sendirian dan perlu dukungan dari institusi lain. Kita berharap Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum mendukung pembenahan perlintasan ini, termasuk mempermudah izin pembangunan jalan layang dan terowongan.

Tragedi di Tubagus Angke tidak hanya merupakan cermin kegagalan pemerintah membenahi manajemen transportasi pada perlintasan sebidang, tapi juga kegagalan membenahi transportasi angkutan umum semacam Metro Mini.

Berita terkait

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

2 menit lalu

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.

Baca Selengkapnya

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

10 menit lalu

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

Kompetisi bola voli profesional nasional, Proliga 2024, sudah bergulir sejak Kamis, 25 April 2024. Ini daftar pelatihnya.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

18 menit lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

25 menit lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

31 menit lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

41 menit lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

58 menit lalu

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

1 jam lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

1 jam lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

1 jam lalu

RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

Album solo kedua RM BTS akan dirilis pada 24 Mei 2024

Baca Selengkapnya