Anas Urbaningrum

Penulis

Minggu, 30 Mei 2010 00:37 WIB

Putu Setia

Ketika Arjuna membentangkan panah membidik seekor burung, Krishna bertanya: Burung apa yang kaubidik? Arjuna menjawab tegas: Burung tekukur, Guru. Krishna tersenyum: Itu bukan tekukur. Itu burung gagak.

Arjuna tak melepaskan anak panahnya: Ya, benar, benar Guru, itu burung gagak. Lagi-lagi Krishna tersenyum: Bukan gagak, Arjuna, kau salah. Ternyata itu burung sempati. Arjuna lalu batal memanah dan meminta maaf. Betul, itu burung sempati, katanya.

Apakah satria Pandawa ini tak tahu jenis burung? Tak bisa membedakan tekukur yang bersuara indah dengan gagak yang menakutkan, apalagi burung sempati yang dikenal sebagai burung suci. Persoalan tidak di sana. Arjuna sangat takut kepada Krishna. Ia kehilangan integritas diri dan bahkan tak memiliki apa pun yang semestinya ia miliki, jika sedang berada di samping guru spiritualnya.

Apakah Anas Urbaningrum, tokoh muda yang santun, kehilangan integritas dan kecerdasannya ketika ia berhasil merebut jabatan Ketua Umum Partai Demokrat? Terlalu awal untuk menilai, meskipun saya cemas hal itu akan terjadi melihat sinyal yang keluar. Ia, misalnya, berani menantang siapa pun pesaingnya dengan cara-cara yang bermartabat. Tetapi, begitu menyangkut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga, Anas bagaikan Arjuna, tak bisa membedakan mana tekukur dan mana gagak.

Advertising
Advertising

SBY bagi Anas adalah belahan pikiran, lihat pernyataan Anas: Garis SBY adalah garis saya. Ketika ada aspirasi yang tak jelas sumbernya, yang menyebut kemungkinan Ani Yudhoyono dijadikan calon presiden oleh Partai Demokrat pada Pemilu 2014, Anas berkata: Saya tidak ingin menutup kemungkinan itu. Padahal SBY sendiri pernah bilang tak menyiapkan istrinya untuk menggantikannya.

Begitu pula niat Anas yang menggebu menjadikan Ibas sebagai Sekjen Partai. Kesannya, lebih mencari muka kepada SBY. Semua orang tahu, Ibas belum punya jam terbang cukup untuk menjadi sekjen.

Orang berharap Anas membangun kepemimpinan baru di negeri yang langka pemimpin berkualitas ini. Ketenangannya, wajahnya yang menyejukkan, kecerdasan yang dimiliki, dan pengalaman memimpin ormas mahasiswa terbesar di Tanah Air, membuat orang tidak cemas menatap Indonesia ke depan. Anas layak dijadikan ikon untuk alih generasi kepemimpinan. Karena itu, jika ia bisa bebas dari jebakan takut kepada bayang-bayang SBY, harapan bertumpu pada Anas--otomatis citra Partai Demokrat juga terangkat. SBY tentu masih layak dijadikan panutan, tempat meminta pendapat dan arahan, namun tak berarti Anas memposisikan diri sebagai boneka, seperti Arjuna yang jadi boneka Krishna, tekukur disebut gagak, mengangguk.

Arjuna pun sejatinya bukan orang bego--itulah kenapa kitab Mahabharata dijadikan hikayat suci. Arjuna sadar, guru spiritualnya adalah Awatara--penjelmaan Tuhan yang turun ke bumi pada situasi tertentu, sebuah keyakinan dalam Hindu. Krishna adalah Tuhan itu sendiri, Tuhan yang kekuasaannya maha, yang menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya. Dengar kata Arjuna kepada Krishna: Guru adalah Tuhan itu sendiri, yang memiliki kekuasaan tak terbatas. Jika Guru berkehendak tekukur menjadi gagak, jadilah dia gagak, tak ada kekuatan lain yang menghalangi.

Dan kita tahu, SBY bukanlah Awatara. Beliau manusia biasa, punya kelebihan dan pasti juga memiliki kelemahan. Anas harus memilahnya, kelebihan mana yang layak diteruskan dan kelemahan mana yang harus berani dilawan. Ini urusan bangsa yang besar, bukan sekadar urusan burung tekukur dan burung gagak.

Berita terkait

Nobar Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan di Lapangan Balai Kota Depok, Tersedia 2.500 Porsi Bakso

1 menit lalu

Nobar Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan di Lapangan Balai Kota Depok, Tersedia 2.500 Porsi Bakso

Wali Kota Depok menyediakan 2.500 porsi bakso dan doorprize saat nobar Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan di Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

9 menit lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

12 menit lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Pengguna Commuterline April 2024 23,5 Juta, H-9 Lebaran Tembus 1 Juta

13 menit lalu

Pengguna Commuterline April 2024 23,5 Juta, H-9 Lebaran Tembus 1 Juta

KAI Commuter mencatat pengguna commuterline sepanjang April 2024 mencapai 23.548.327 orang. Adapun volume pengguna tertinggi selama April tahun ini terjadi pada 1 April atau H-9 lebaran, sebanyak 1.041.750 orang.

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

34 menit lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Witan Sulaeman Punya Ritual Telpon Orang Tua Sebelum Bertanding

37 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Witan Sulaeman Punya Ritual Telpon Orang Tua Sebelum Bertanding

Saat ini Witan Sulaeman dan para pemain timnas U-23 Indonesia tengah berlaga di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Pelindo Layani 2,2 Juta Orang Saat Mudik Lebaran 2024

39 menit lalu

Pelindo Layani 2,2 Juta Orang Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 2.260.360 orang tercatat menggunakan layanan kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di 63 terminal penumpang selama periode libur panjang Lebaran, pada 26 Maret - 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

49 menit lalu

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

Sebanyak 2.089 peserta akan mengikuti UTBK SNBT 2024 di Institut Teknologi Sumatera atau Itera, besok.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

53 menit lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

55 menit lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya