Taktik Catur dalam Politik

Penulis

Selasa, 21 Juli 2015 04:14 WIB

Seno Gumira Ajidarma, wartawan panajournal.com

Di warung kopi, politik yang saya maksudkan adalah politik praktis, artinya politik dalam pengertian sempit, yang urusannya adalah seberapa banyak mendapatkan massa pemilih, kursi di parlemen, serta jago-jago partai yang menjadi menteri, syukur-syukur menjadi presiden plus wakil presiden. Namun kata "syukur-syukur" di sini cukup keliru. Yang lebih tepat adalah "sebisa mungkin", artinya tidak dipasrahkan kepada nasib, melainkan dicapai dengan strategi dan taktik! Ya, Realpolitik sebagai integrasi kuasa, moralitas, dan kepentingan pribadi ke dalam 'kebijakan dari yang mungkin' (Bullock & Trombley, 1999: 733), bukanlah politik dalam pengertian luas, seperti berjuang demi khalayak miskin, emansipasi perempuan, pemberantasan kebodohan, dan kepentingan lingkungan hidup.

Tentu perjuangan politik demi posisi dalam struktur kekuasaan wajib menyebut-nyebut "maksud dan tujuan" serta "visi dan misi" yang mulia, tapi juga klise, itu sebagai "asas kepatutan" dalam kampanye. Namun, di warung kopi pun, dengan logis telah ditandai bahwa semua itu pemulas bibir melalui lidah yang tidak bertulang, karena terbukti segala perjuangan yang ada hanyalah demi kemenangan partai, golongan, kelompok, bahkan pribadi tertentu saja. Dengan demikian, politik dalam pengertian sempit ini memang berlangsung juga di luar gelanggang pergulatan antarpartai.

Perhatikan drama politik yang bertajuk "Polri versus KPK". Presiden mencalonkan Budi Gunawan sebagai Kepala Polri, kemudian KPK seperti berhasil menggugurkan Budi ketika Presiden menggantikannya dengan Badrodin Haiti. Namun bukan saja KPK menjadi babak-belur oleh serangan balik Polri, tapi Budi Gunawan juga hadir kembali sebagai Wakil Kepala Polri. Ia tinggal selangkah lagi menuju posisi Kapolri, ketika Badrodin sudah mau pensiun. Bukankah naif untuk mengatakan hal itu kebetulan? Ini mengingatkan kita pada munculnya acara televisi Bukan Empat Mata sebagai akibat penutupan acara Empat Mata, yang cukup vulgar sebagai taktik, tapi melenggang tanpa kritik.

Dengan kata lain, fenomena politik merupakan taktik. Sudah sering strategi politik dikaji, dipadankan, dan dibandingkan dengan strategi perang dan tarung, dari Sun Tzu sampai Musashi, bahkan juga dengan strategi dan taktik dalam pertandingan sepak bola! Namun yang tidak kalah memungkinkan adalah mengamati (dan menjalankan!) langkah-langkah politik dengan referensi langkah-langkah permainan catur. Dalam buku-buku catur, akan terbaca berbagai topik kajian atau usul taktik permainan yang terdengar sama belaka dengan strategi perang ataupun politik.

Taktik yang sering disebut adalah taktik penjepitan (pinning), yang dijelaskan sebagai suatu serangan terhadap satu buah catur yang menutupi buah catur kedua dari serangan. Pihak yang diserang dengan cara ini disebutkan telah terjepit (Reinfeld, 1955: 12). Ini merupakan serangan dari dua arah, Ratu Putih (Q4) dan Menteri Putih (KN5) kepada Kuda Hitam (KB2), yang jika pergi akan membuat Raja Hitam (KN2) dan Ratu Hitam (Q1) terancam. Jika tidak pergi, ia akan terbunuh dan Raja Hitam serta Ratu Hitam tetap terancam. Seorang pelaku politik, dengan sedikit imajinasi, akan mudah menggantikan Raja Hitam dan Ratu Hitam sebagai buah catur dengan "tokoh-tokoh sasaran" dalam Realpolitik.

Taktik lainnya adalah Serangan Ganda (double attack). Jenis serangan ini, yakni serangan serempak oleh satu buah catur atas dua buah catur yang bermusuhan, disebut sebagai esensi permainan catur, yakni serangan yang ekonomis dan menguntungkan. Ini akan menarik bagi pemain catur (atau pelaku politik) yang tahu bagaimana mendapatkan efek maksimum dari buah caturnya (Ibid., h. 44). Digambarkan, ketika Menteri Hitam (K4) siap lari dari ancaman Kuda Putih (KN4), Pion Putih (KR3) maju mengancam Kuda Hitam. Jika Kuda Hitam lari, akan tewaslah Menteri Hitam, jika tidak lari, matilah Kuda Hitam. Dalam catur (ataupun politik), dengan taktik yang jitu, bahkan Pion pun dapat melakukan langkah-langkah menentukan!

Catur mengandalkan 99 persen taktik. Sebenarnyalah langkah-langkah catur itu terbandingkan dengan permainan kekuasaan dalam politik, sehingga mungkin diacu sebagai sumber gagasan oleh yang membutuhkannya. Ketika melakukan alih wahana dari papan catur ke Realpolitik, siapa pun dia akan menjadi pelaku politik.

Dalam lakon "Polri versus KPK", terlepas dari opini publik yang cenderung memberatkan, pihak Polri ternyata mampu mengambil langkah-langkah taktis dalam percaturan politik, yang tampaknya asing bagi polisi tapi dalam kenyataannya kini berada dalam posisi terbaik. Ketika gebrakan terhadap KPK berlangsung secara bertubi-tubi, bukan saja kekuasaan Presiden tiada berdaya menengahi, tapi juga simpatisan KPK, yang notabene "rakyat Indonesia", seperti kehabisan jurus. Mungkinkah diam-diam terdapat ahli strategi berkelas Grand Master di antara para polisi?

Berita terkait

IM57 soal Dugaan Presiden Intervensi KPK yang Diungkap Agus Rahardjo: Pelanggaran Serius

2 Desember 2023

IM57 soal Dugaan Presiden Intervensi KPK yang Diungkap Agus Rahardjo: Pelanggaran Serius

IM57+ Institute, Praswad Nugraha mendukung Agus Rahardjo membongkar praktek intervensi di dalam KPK

Baca Selengkapnya

Firli Bahuri soal Pernyataan Agus Rahardjo: Setiap Pimpinan KPK Akan Alami Tekanan, Tinggal Berani Lawan atau Tidak

1 Desember 2023

Firli Bahuri soal Pernyataan Agus Rahardjo: Setiap Pimpinan KPK Akan Alami Tekanan, Tinggal Berani Lawan atau Tidak

Firli Bahuri menanggapi pernyataan eks Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan intervensi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kasus E-KTP.

Baca Selengkapnya

Dua Perusahaan Besar Israel Berhenti Beriklan di TV Pro-Netanyahu

1 Agustus 2023

Dua Perusahaan Besar Israel Berhenti Beriklan di TV Pro-Netanyahu

Pembuat makanan Strauss Group dan importir mobil Delek Motors menghentikan iklan di Channel 14 pro-Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ungkap Kesalahan dan Dampak Negatif jika Jokowi Cawe-cawe Pilpres

7 Juni 2023

Pengamat Ungkap Kesalahan dan Dampak Negatif jika Jokowi Cawe-cawe Pilpres

Pengamat ikut mengomentari pernyataan Jokowi cawe-cawe di Pemilu 2024. Mereka ungkap dampak negatif dan tiga kesalahan dari jalan berpikir Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Klarifikasi Pernyataan Jokowi Cawe-cawe di Pilpres, untuk Kepentingan Nasional

7 Juni 2023

Ragam Klarifikasi Pernyataan Jokowi Cawe-cawe di Pilpres, untuk Kepentingan Nasional

Jokowi cawe-cawe pilpres 2024 menjadi perhatian banyak kalangan belakangan ini. Jokowi pun beri beberapa klarifikasi maksud cawe-cawe tersebut.

Baca Selengkapnya

Sentilan Jusuf Kalla ke Jokowi: dari Bandingkan dengan SBY dan Mega hingga soal Utang

24 Mei 2023

Sentilan Jusuf Kalla ke Jokowi: dari Bandingkan dengan SBY dan Mega hingga soal Utang

Jusuf Kalla sentil Jokowi soal cawe-cawe Pemilu 2024 dan besarnya utang pemerintah.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin dan Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Soal Cawe-cawe Politik, Apa Katanya?

24 Mei 2023

Din Syamsuddin dan Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Soal Cawe-cawe Politik, Apa Katanya?

Din Syamsuddin dan Jusuf Kalla sentil Jokowi yang cawe-cawe soal capres dan pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Erdogan dan Kilicdaroglu Saling Sebut Pihak Luar dalam Pemilu Turki, Benarkah Rusia dan AS Terlibat?

16 Mei 2023

Erdogan dan Kilicdaroglu Saling Sebut Pihak Luar dalam Pemilu Turki, Benarkah Rusia dan AS Terlibat?

Erdogan sebut oposisi antek barat, sedangkan Kilicdaroglu sebut Rusia intervensi pemilu Turki.

Baca Selengkapnya

Sebut Pemilihan Ketum PP Muhammadiyah Tak Ada Intervensi, Haedar: Bahkan dari Luar Angkasa Sekalipun

17 November 2022

Sebut Pemilihan Ketum PP Muhammadiyah Tak Ada Intervensi, Haedar: Bahkan dari Luar Angkasa Sekalipun

Haedar Nashir memastikan tidak ada intervensi apapun dari dalam maupun luar dalam pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah

Baca Selengkapnya

Rusia Dituduh Mengganggu Pemilu Inggris di Tahun 2019

17 Juli 2020

Rusia Dituduh Mengganggu Pemilu Inggris di Tahun 2019

Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengungkapkan bahwa Pemerintah Rusia sempat mencoba mengganggu jalannya Pemilu Inggris di tahun 2019.

Baca Selengkapnya