Menghapus Porter di Bandara

Penulis

Kamis, 7 Januari 2016 23:29 WIB

Kejahatan yang memalukan terbongkar di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Empat porter dan petugas keamanan maskapai penerbangan Lion Air terekam kamera pengamanan bandara saat membobol tas penumpang. Jangan berhenti pada penangkapan, polisi bandara perlu mengusut lebih jauh sindikat mereka.

Perusahaan penerbangan pun tak boleh lepas tangan. Sesuai dengan Pasal 144 Undang-Undang Penerbangan, maskapai merupakan pihak yang bertanggung jawab atas keamanan bagasi penumpang. Selain harus mengganti rugi kerusakan atau kehilangan barang, maskapai mesti mencari cara untuk mencegah tindak kriminal ini. Apalagi porter dan petugas keamanan yang ditangkap itu adalah karyawan maskapai. Seleksi ketat ketika merekrut dan pengawasan melekat saat mereka bertugas wajib diberlakukan.

Pemberian sanksi kepada seluruh petugas di bagian bagasi, yang akan diterapkan oleh Lion Air jika ada laporan kerusakan tas atau pencurian, adalah salah satu metode pencegahan. Dengan demikian, para porter dan petugas keamanan akan saling mengawasi. Yang terjadi selama ini, pelaku membobol tas penumpang pada rute penerbangan yang bukan tugasnya. Modus ini cukup menyulitkan pelacakan.

Meski keamanan bagasi penumpang merupakan tanggung jawab maskapai, PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara harus pula disorot. Angkasa Pura II perlu mengevaluasi keberadaan porter. Jika pembenahan sistem keamanan sulit dilakukan, perusahaan ini perlu mempertimbangkan langkah yang lebih maju, yakni menghilangkan layanan angkut barang.

Sudah saatnya perusahaan BUMN ini menghapus keberadaan layanan angkut barang di Bandara Soekarno-Hatta seperti di bandara-bandara internasional negara lain. Keberadaan porter dalam mengurus bagasi penumpang sudah harus digantikan oleh sistem penanganan bagasi otomatis (baggage handling system). Sistem yang telah diterapkan di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, ini meminimalkan interaksi antara porter dan barang. Semakin minim interaksi petugas angkut dengan barang penumpang, kian sempit pula kesempatan membobol.

Advertising
Advertising

Dalam sistem bagasi otomatis, semua hal serba memakai mesin. Mulai dari menyortir barang sesuai dengan jadwal dan rute penerbangan hingga mengangkutnya dari terminal ke pesawat, atau sebaliknya. Penumpang pun dapat melakukan check-in di counter mana saja tanpa khawatir barang bagasinya salah rute penerbangan atau tidak terangkut.

Tidak adanya layanan porter juga mengedukasi para pengguna jasa. Mereka harus mengurus sendiri dan lebih peduli akan keamanan barang bawaannya. Jika layanan porter tidak ada lagi, kewajiban pengelola bandara adalah meningkatkan pelayanan dengan menambah atau melengkapi sarana dan prasarana. Jumlah troli atau kereta angkut barang, misalnya, harus cukup tersedia dan mudah diakses para penumpang.

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

6 menit lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

7 menit lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

9 menit lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

9 menit lalu

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut berencana menambah jumlah kementerian di kabinetnya menjadi 40.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

9 menit lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

18 menit lalu

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

Berikut ini deretan orang terkaya di Korea Selatan versi Forbes. Petinggi Samsung termasuk ke dalam daftar. Berikut ini daftar lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

19 menit lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

21 menit lalu

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

UI meminta mahasiswa tidak khawatir dengan perubahan sistem UKT dan IPI terbaru.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

23 menit lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Pekan Ini, PT KAI Siapkan 739 Ribu Kursi

38 menit lalu

Long Weekend Pekan Ini, PT KAI Siapkan 739 Ribu Kursi

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menyiapkan sebanyak 739.782 kursi selama libur panjang periode 8 hingga 12 Mei 2024 .

Baca Selengkapnya