Tertib

Penulis

Senin, 24 Mei 2010 00:00 WIB

Saya tak tahu benarkah Tuhan hanya menghendaki dunia yang tertib.

Ada sebuah cerita detektif yang ganjil yang ditulis G.K. Chesterton, The Man Who Was Thursday. Buku ini lain dari cerita detektif biasa: ujungnya mirip sebuah renungan tentang Tuhanbermula dari ketegangan antara anarkisme dan ketertiban, dengan tokoh seorang agen Scotland Yard yang menyamar sebagai penyair.

Cerita dibuka dengan senja di Saffon Park, sebuah wilayah di tepi Kota London. Di lingkungan rumah-rumah berbatu bata warna terang itu hidup sebuah "dukuh artistik", artistic colony. Buku ini tak menyebutnya "dukuh seniman", sebab tempat itu tak pernah memproduksi karya seni apa pun. Keistimewaannya: enak dipandang.

Tapi kita diantar untuk tak menyukai suasana di sana. Terutama karena penghuninya. Ada orang bertampang penyair yang semenarik syair, tapi ia sendiri bukan penyair. Atau si Fulan yang berlagak filosof tapi sebenarnya sosok yang bisa membuat filosof merenung. Para wanitanya menyatakan diri bebas, tapi suka memuji para lelaki dengan berlebihan. Orang yang memasuki atmosfer sosial tempat itu akan merasa seperti "memasuki sebuah komedi yang telah ditulis".

Tokoh sentral di sini bernama Lucien Gregory. Ia seorang penyair berambut merah yang dibelah tengah, dengan keriting kecil bak rambut perawan dalam lukisan Eropa kuno. Chesterton menggambarkan parasnya "lebar dan brutal" dengan dagu yang menjorok ke depan dan dengan perilaku seperti "sebuah campuran malaikat dengan monyet".

Advertising
Advertising

Gregory seorang anarkis dengan suara keras. Ia gemar mengulang kecek lamanya tentang seni sebagai kehidupan yang tak mengakui hukum dan tentang seni (atau kiat) untuk tak mematuhi hukum, "the lawlessness of art and the art of lawlessness". Baginya, seorang seniman identik dengan seorang anarkis: ia melawan kekuasaan negara dan lembaga lain, ia bahkan bebas dari aturan seni sendiri.

Gregory selalu didengar; tak seorang pun di dukuh itu yang membantahnya.

Tapi senja di Saffon Park itu berubah ketika ke sana datang Gabriel Syme, seorang berambut sedikit kuning berkulit pucat langsat, dan digambarkan sebagai sosok yang menebarkan "bau kembang leli di sekitarnya".

Bertentangan dengan Gregory, Syme menyebut diri "seorang penyair hukum, seorang penyair ketertiban". Syahdan, kedua penyair yang berbeda sikap itu pun berdebat.

Bagi Gregory, dunia akan mandul dan membosankan bila tertata seperti jaringan kereta api di bawah tanah. Rel dan stasiun-stasiun itu tampak murung, tak ada yang asyik, tak ada kejutan: semuanya sudah diperhitungkan, persis + tepat.

Bagi Syme, justru ketepatan itu puisi. Lihat, katanya, betapa menakjubkan ("epical", katanya) seorang pemanah burung terbang yang mengenai sasarannya. "Khaos itu membosankan," kata Syme. "Tiap kali kereta api masuk, saya merasa ia telah menerabas deretan para pengepung, dan manusia telah memenangkan satu pertempuran melawan khaos."

Dari sini, kisah Syme kian aneh. Untuk menunjukkan bahwa dirinya seorang anarkis yang serius, Gregory membawa Syme ke sebuah tempat pertemuan rahasia para tokoh anarkisme. Sebaliknya, Syme mengaku, ia sebenarnya anggota dinas rahasia Scotland Yard. Ia dapat perintah khusus dari seorang bos yang super-rahasia, pemegang peran paling penting dalam cerita ini: seorang yang yakin bahwa dunia seni dan ilmu "diam-diam bergabung dalam perang suci melawan Keluarga dan Negara".

Bahkan bagi sang bos, ancaman juga datang dari para filosof. Baginya, "penjahat paling berbahaya sekarang adalah filosof modern yang sama sekali tak mengakui hukum". Dibandingkan dengan para filosof, para maling malah manusia bermoral. Sementara para filosof tak mengakui hak milik, para maling menghargainya; hanya milik itu harus diambil jadi kepunyaan mereka. Para pembunuh juga lebih baik, karena sebenarnya mereka secara tak langsung menghargai hidup. Sebaliknya para filosof benci hidup itu sendiri.

Dengan pandangan macam itu, para detektif spesial dikerahkan. Mereka harus datang ke pertemuan seni, "guna mendeteksi para pesimis". Mereka juga harus bisa melihat dari buku-buku sajak bahwa kejahatan akan dilakukan. "Kita mesti menelusuri asal-usul pikiran yang mengerikan itu, yang setidak-tidaknya mendorong orang ke arah fanatisme intelektual dan kejahatan intelektual."

Demikianlah Syme berangkat bertugas. Dan setelah ia dibawa Gregory ke tempat pertemuan rahasia para anarkis hari itu, ia dengan cepat menyusup. Ia diangkat jadi salah satu anggota Central Anarchist Council, organisasi rahasia yang akan menghancurkan peradaban. Untuk menjaga kerahasiaan, tiap anggota disebut dengan nama hari. Syme jadi "Thursday", Kamis. Pemimpin dewan itu disebut "Sunday", Ahad.

Kisah ini jadi tambah ajaib ketika akhirnya diketahui, tiap anggota dewan kaum anarkis itu ternyata detektif dari kantor yang samadan bahwa Ahad adalah sang bos yang memerintahkan mereka. Dan klimaks yang paling mengejutkan: Ahad itu sesungguhnya Tuhan.

The Man Who Was Thursday lebih rumit dan kaya ketimbang yang saya ringkaskan. Tapi tanpa lebih jauh kita sudah didorong menjawab: benarkah Tuhan berpihak kepada ketertiban? Benarkah dunia seni, ilmu, dan filsafatyang menerabas batassebuah ancaman, bagian dari khaos?

Di Saffon Park, Syme berbicara tentang pemanah yang berhasil membidik burung. Baginya keakuratan itu "epikal". Tapi tidakkah ia melihat: sejak saat anak panah lepas dari busur, khaos menyertainya? Senjata itu punya sasaran, tapi angin bisa menyebabkannya gawal. Khaos menegaskan manusia sebagai makhluk yang dengan dan dalam cemas membangun sejarah. Tak adanya garis lurus antara arah dan akhir adalah bagian dari kemerdekaannya. Itu nasib Adam di luar surga.

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

41 detik lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

4 menit lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

PSIS Semarang Resmi Lepas Alfeandra Dewangga ke Timnas U-23 Indonesia untuk Laga Lawan Guinea

10 menit lalu

PSIS Semarang Resmi Lepas Alfeandra Dewangga ke Timnas U-23 Indonesia untuk Laga Lawan Guinea

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi berharap Alfeandra Dewangga bisa menambah kekuatan Timnas U-23 Indonesia di playoff Olimipadei Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

10 menit lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

11 menit lalu

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

19 menit lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan

24 menit lalu

Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan

Sepanjang 2023 DPKP mengatasi 579 kebakaran dan 517 non-kebakaran 517.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

33 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya