Sederhana

Penulis

Minggu, 8 Agustus 2010 00:08 WIB

Putu Setia

Kalau kita punya pikiran yang bersih dan mau melihat kenyataan dengan benar, masalah penyederhanaan rupiah atau redenominasi adalah ide yang bagus, masuk akal, dan tak ada yang perlu ditakuti. Masalahnya adalah banyak orang berpikir kotor karena dikuasai oleh nafsu berkuasa, lalu saling menjatuhkan. Apa pun gagasan yang datang dari pemerintah pasti dianggap buruk, lalu dibawa-bawalah nama rakyat. Disebut bahwa ide redenominasi hanya membodohi rakyat.

Apa rakyat itu bodoh? Di pedesaan Bali, sudah umum orang membuang kata "ribu", dan tak ada yang salah paham bertransaksi. Pecel lele yang harganya Rp 12 ribu dalam percakapan tak pernah disebut "ribu"-nya, cukup "dua belas rupiah" atau "dua belas perak"--yang belakangan ini tergolong ucapan gaul. Tak ada orang yang membayar benar-benar Rp 12, lagi pula di mana mencari uang jenis itu kalau uang logam terkecil saja bernilai Rp 100.

Di Nganjuk, Sragen, Karanganyar kata "ribu" pun banyak yang lenyap. Naiklah ojek di Nganjuk, tanya ongkosnya, si tukang ojek bilang: "Jauh lo, Mas, sepuluh rupiah saja." Begitu juga kalau beli kambing di Karangpandan dekat lokasi wisata Tawangmangu. "Pak Haji, masak kambing kurus begini delapan ratus?" Tak ada yang bingung delapan ratus itu rupiah, ribu, juta, atau miliar.

Kalau kita melihat hasil pekerjaan rakyat yang lebih makmur, sebutlah para akuntan atau pengelola bank dalam membuat neraca, deretan nolnya tak banyak, masih bisa masuk di layar kalkulator. Namun di atas neraca ada tulisan: "dalam ribuan rupiah". Artinya, rakyat yang berdasi ini juga sudah mulai "melenyapkan kata ribu" secara terselubung.

Advertising
Advertising

Belum lagi soal dompet. Orang desa kalau membeli mesin cuci--lagi musim panen kopi saat ini banyak orang desa yang kaya--dompetnya paling tidak ada 20 lembar uang rupiah nilai tertinggi. Kalau membawa dolar, misalnya, hanya perlu tiga lembar, masih ada kembaliannya. Nah, kalau ide redenominasi dilaksanakan, dan katakan uang rupiah tertinggi di bilangan Rp 1.000, "gengsi" rupiah tak jauh amat dengan dolar. Saat ini nilai dolar terhadap rupiah 1 banding 9.000 (dibulatkan), jatuh benar gengsi rupiah, betul kayak sampah.

Seorang pengamat ekonomi--saya kira beliau itu politikus--menyebutkan penyederhanaan itu hanya pembodohan, karena sami mawon (sama saja). Ya, memang betul sami mawon. Kalau pikiran ini dilanjutkan, perubahan nilai dinaikkan juga sami mawon. Misalnya, Rp 1 dijadikan Rp 1.000. Sejuta menjadi semiliar. Pecel lele seharga Rp 12.000 menjadi Rp 12.000.000. Sami mawon juga, itu kan hanya "kesepakatan menyebut". Tapi apa itu penyederhanaan? Padahal sederhana itu adalah perbuatan mulia.

Sepanjang pemerintah bisa meyakinkan bahwa redenominasi bukan sanering--dan itu memang harus disosialisasi dengan baik--tak ada hantu yang mesti ditakuti. Sosialisasi sepuluh tahun juga terlalu panjang, separuhnya bisa dipangkas. Asalkan ada hal memikat yang membuat rakyat bergairah menyambut "perubahan" ini. Misalnya uang baru desainnya menarik. Orang senang memegang apa-apa yang baru, termasuk uang. Pecahannya beragam. Uang kertas terendah tentu saja Rp 1. Uang logam menjadi 50 sen. Enak benar mendengar kembali kata "sen". Ada barang yang bisa dibeli dengan 50 sen, yaitu permen. Meski tak banyak barang seharga sen-senan, uang logam penting untuk pelajaran menabung buat anak-cucu kita.

Redenominasi penting dan yang jauh lebih penting adalah cara berpikir sederhana, yang baik katakan baik, jangan dibalut prasangka, curiga, atau semua hal dipolitisasi.

Berita terkait

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

1 menit lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

5 menit lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

10 menit lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

13 menit lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

23 menit lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

26 menit lalu

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

Bea Cukai Batam mendapatkan informasi bahwa akan ada penyelundupan rokok yang diduga ilegal dengan kapal speed.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

26 menit lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

31 menit lalu

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

Nama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi masuk radar Partai Golkar untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

31 menit lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

36 menit lalu

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.

Baca Selengkapnya