KOLOM: Islam Nusantara

Penulis

Selasa, 28 Juli 2015 22:18 WIB

Agus M. Irkham, Pegiat Literasi

Bahasa bukan sekadar kode-kode yang disepakati dalam sebuah komunikasi, tapi lebih dari itu, menjadi representasi atas pemikiran, falsafah hidup, tendensi, serta kedirian tiap orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Maka muncul istilah kolonialisasi wacana, yaitu proses penjajahan pemikiran, persepsi, dan simpulan atas sesuatu obyek melalui sarana bahasa (informasi dan pengetahuan).

Salah satu contoh bentuk kolonialisasi wacana tersebut adalah persepsi yang dibangun oleh Barat, terutama Amerika Serikat, yang notabene bukan "negeri Islam"-paling tidak dalam kurun 15 tahun terakhir ini-terhadap Islam secara tidak adil dan penuh sak wasangka. Atas nama demokrasi, Islam dikonstruksi sebagai agama intoleran, mengajarkan kekerasan dan teror. Lantas lahir istilah-istilah Islam radikal sampai fundamentalisme Islam.

Golongan Islam, tutur Emha Ainun Nadjib, mendapat jatah menjadi pihak yang dipelonco dan dites terus-menerus oleh subyektivitas Barat. Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca kecurangan informasi jaringan media massa Barat atas kesunyatan Islam.

Kondisi tersebut tentu saja tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Harus segera dilakukan langkah-langkah koreksi yang signifikan. Dalam konteks mengoreksi kecurangan Barat atas konstruksi Islam itulah gagasan Islam Nusantara mewujud. Dan diperlukan endorser yang kuat untuk mengefektifkan gagasan itu. Nahdlatul Ulama secara kelembagaan mengambil inisiatif untuk menjadi penggerak utamanya.

Bahkan secara khusus, "Meneguhkan Islam Nusantara untuk peradaban Indonesia dan dunia", dijadikan tema utama dalam Muktamar NU ke-33 yang akan diselenggarakan di Jombang pada 1-5 Agustus nanti.

Dalam perspektif teknis syariat (mikro kosmis), secara artikulatif Ketua Umum PBNU KH Sa'id Aqil Siroj mengemukakan bahwa Islam Nusantara bukanlah agama baru, bukan juga aliran baru. Ini adalah pemikiran yang berlandaskan sejarah Islam yang masuk ke Indonesia tidak melalui peperangan, melainkan kompromi terhadap budaya. Islam Nusantara tidak membenarkan adanya sebuah tradisi yang bertentangan dengan syariat Islam.

Saya senang, NU secara kelembagaan berani tampil memberikan endorsment terhadap gagasan Islam Nusantara. Ini sekaligus menunjukkan adanya kontinuitas konsepsi dan gagasan yang sebelumnya telah lahir dari rahim NU sendiri, yaitu Islam etnisitas dan pribumisasi Islam. Menariknya, sekarang gagasan tersebut didukung pula oleh Muhammadiyah.

Islam Nusantara saya rasakan lebih genuine. Menjadi antitesis terhadap politik bahasa atas Islam yang diproduksi oleh Barat. Kontroversi terhadap gagasan tersebut terjadi karena dikacaukan oleh hal-hal yang bersifat mikro dan politis, sehingga tendensi yang bersifat makro tidak terlihat. Tendensi itu adalah menjadi antitesis terhadap konstruksi semena-mena Barat terhadap Islam.

Islam Nusantara adalah wujud kreativitas dan keberanian umat Islam Indonesia untuk mendefinisikan Islam itu sendiri. Sebab, definisi yang diberikan oleh Barat hanya sekadar alat melancarkan libodo kekuasaan politik dan ekonominya. Dan Islam-tidak hanya di Timur Tengah tapi di dunia-yang menjadi korbannya.*

Berita terkait

Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

8 Februari 2024

Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

Untuk memeriahkan Isra Miraj petang ini, berikut link twibbon untuk media sosial anda.

Baca Selengkapnya

Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

29 Mei 2023

Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

Nahdlatul Ulama Depok tengah fokus dalam pengembangan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan terutama madrasah.

Baca Selengkapnya

Mengkaji Islam dalam Ilmu dan Pengamalnya

31 Maret 2023

Mengkaji Islam dalam Ilmu dan Pengamalnya

Ilmu mengkaji Islam berkembang di timur tengah dan negara barat. Namun ihwal pengamalan patut belajar ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Diharapkan Jadi Referensi Keislaman Dunia

15 Maret 2023

Indonesia Diharapkan Jadi Referensi Keislaman Dunia

Indonesia tidak hanya negara muslim terbesar

Baca Selengkapnya

Hukum Puasa Ramadan Bagi Orang dalam Perjalanan Jauh

9 Maret 2023

Hukum Puasa Ramadan Bagi Orang dalam Perjalanan Jauh

Hukum puasa Ramadan bagi orang dalam perjalanan jauh adalah boleh dibatalkan atau diteruskan asalkan sesuai ketentuan. Simak hukum puasanya di sini:

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al Quran Pernah Terjadi di 4 Negara Ini

25 Januari 2023

Pembakaran Al Quran Pernah Terjadi di 4 Negara Ini

Dunia sedang digemparkan oleh peristiwa pembakaran Al Quran yang dilakukan Rasmus Poludan di Swedia. Berikut daftar negara alami kejadian serupa.

Baca Selengkapnya

Ada Makam Keramat dalam Kebun Binatang Ragunan, Pusara Siapa?

24 Januari 2023

Ada Makam Keramat dalam Kebun Binatang Ragunan, Pusara Siapa?

Tak banyak orang tahu, ada makam keramat dalam kebun binatang Ragunan. Makam tersebut ternyata milik almarhum Syekh Sona Wijaya Sakti, siapakah dia?

Baca Selengkapnya

4 Manfaat Menghindari Gibah Selain Mahir dalam Bergaul

3 Desember 2022

4 Manfaat Menghindari Gibah Selain Mahir dalam Bergaul

Orang yang menjaga lisan dan menghindari gibah akan lancar dalam pergaulan dan mahir menjaga pertemanan.

Baca Selengkapnya

10 Agama Terbesar di Dunia 2022 Berdasarkan Jumlah Pengikutnya, Islam ke Berapa?

23 November 2022

10 Agama Terbesar di Dunia 2022 Berdasarkan Jumlah Pengikutnya, Islam ke Berapa?

Berikut daftar 10 agama terbesar di dunia 2022 berdasarkan jumlah pengikutnya versi World Population Review

Baca Selengkapnya

4 Pandangan Masuknya Islam ke Nusantara

14 April 2022

4 Pandangan Masuknya Islam ke Nusantara

Ada berbagai pandangan yang menjelaskan masuknya agama Islam di Nusantara

Baca Selengkapnya