Baik

Penulis

Senin, 4 Oktober 2010 00:00 WIB

Sebelum Socrates dihukum mati dengan meminum racun, ia sudah dibayangkan hampir tewas. Dalam sebuah lakon yang dipentaskan di tahun 423 Sebelum Masehi, Aristophanes mengkhayalkan Socrates sebagai pendidik yang dibenci orang: sekolahnya, yang disebut "Toko Pikiran", dibakar ramai-ramai. Socrates melarikan diri.

Aristophanes punya alasan untuk menulis komedi itu: ia memusuhi guru filsafat yang dikagumi para pemuda itu. Aristophanes seorang konservatif. Ia tak percaya kepada sikap skeptis yang diajarkan pada filosof. Ia anggap diakuinya hak-hak politik individu akan memperlemah Negara. Ia curigai sosialisme sebagai penghasut para budak. Dan ia menganggap agama sangat penting bagi kehidupan bersama.

Dengan pandangan hidup yang seperti itu, baginya Socrates sebuah sumber kekacauan. Socrates telah menyesatkan anak-anak muda, hingga mereka doyan bertanya terus-menerus tentang apa saja, juga tentang dewa-dewa.

Dalam lakon yang ditulisnya itu, Mendung, Aristophanes membuat sebuah satire yang tajam.

Syahdan, Pak Strepsiades datang ke Socrates di sekolah "Toko Pikiran". Dilihatnya tuan guru sedang berada dalam sebuah keranjang yang tergantung-gantung dari loteng. Di bawahnya beberapa murid menungging dengan pantat mencuat ke langit dan hidung menyentuh tanah. Ada yang menduga, dalam adegan itu Aristophanes hendak menyindir Socrates, seorang homoseksual, yang gemar memburu anak-anak muda. Tapi sang dramawan tak cuma menyinggung hal itu.

Advertising
Advertising

Di pentas, tokoh Socrates digambarkan berkata dengan angkuh. Kutipan dialognya:

Socrates: "Kamu bersumpah demi dewa yang mana? Sebab di sini dewa-dewa tak laku. (Menunjuk ke Mendung): itu dia dewa-dewa yang nyata.

Strepsiades: "Tapi mosok nggak ada Zeus?"

Socrates: "Tak ada Zeus."

Strepsiades: "Lalu siapa yang bikin hujan, dong?"

Socrates: "Mendung itu. Kan kamu tak pernah melihat hujan tanpa mendung?"

Aristophanes menganggap Socrates tak punya Tuhan. Dan itu berbahaya.

Dalam bagian berikutnya, satire itu mengisahkan putra Strepsiades yang bernama Pheidippides bersua dengan sepasang makhluk yang bernama Argumen Adil dan Argumen Tak-adil. Si Adil menganjurkannya untuk meniru kebajikan orang-orang dari Marathon. Si Tak-adil sebaliknya mengajarkan moralitas baru: apa untungnya mencapai kebajikan? Tiap satu orang jujur yang sukses akan ditandingi dengan 10 orang tanpa kejujuran yang juga sukses. Coba lihat para dewa sendiri, kata si Tak-adil. Mereka bohong, mencuri, membunuhdan tetap disembah oleh seluruh orang Yunani.

Pheidippides jadi murid yang patuh. Pada suatu hari, ia pukul ayahnya sendiri. Alasan: ia cukup kuat dan merasa nikmat melakukan itu. Lagi pula, katanya kepada sang ayah, Strepsiades: "Bukankah engkau memukuliku ketika aku masih anak-anak?"

Strepsiades mengaduh dan minta belas kasih Zeus. Tapi anak muda yang memukulnya itu memberi tahu: Zeus tidak ada. Yang ada, seperti kata Socrates, hanya Pusaran. Pusaran itu yang menyebabkan air jadi hujan dan kembali jadi air.

Mendengar itu, Strepsiades berteriak marah. Ia berseru kepada seluruh warga kota yang baik agar menghancurkan filosofi baru itu. "Toko Pikiran" dibakar. Socrates nyaris tertangkap.

Pendirian Aristophanes: moralitas akan berantakan jika tak ada agama yang mengusung dewa-dewa. Socrates, yang mempertanyakan segalanya pada dasarnya meragukan segalanya. Pada akhirnya ia tak beriman kepada apa pun. "Tentang dewa-dewa, aku tak tahu apa-apa," kata guru itu. Pandangan agnostiknya adalah teladan yang mengandung tuba.

Memang, Socrates tak menggunakan dewa-dewa sebagai sumber apa yang baik. Sebagaimana dikutip dalam Euthyphro, yang baik itu baik bukan karena dewa-dewa membenarkannya, melainkan para dewa membenarkannya karena hal itu baik. Dengan kata lain: manusia otonom, sebenarnya. Ia bisa menentukan sendiri.

Dalam pengalaman manusia sepanjang sejarah, memang yang ada di "atas" sana tak bisa diketahui. Manusia membaca Tuhan (atau para dewa) sebagaimana ia menebak orakel: ia menafsirkan. Ia tak bisa lain. Ia hanya berpegang pada interpretasi. Dan interpretasi itu tentu dipengaruhi oleh wataknya, pengalamannya, acuannya. Jika si manusia itu bersifat penuh kasih sayang, maka dewa atau Tuhan yang dibacanya akan tampil sebagai Tuhan yang penuh kasih sayang. Jika si manusia itu jahat, cemburu, dan pendendam, maka dewa atau Tuhan yang sampai kepada imannya adalah Tuhan yang cemburu dan pendendam. Walhasil, bukan agama yang membentuk manusia, melainkan sebaliknya. Maka memang benar ketika orang mengatakan, bukan agamanya yang jahat, melainkan manusianya. Tersirat di sini pengakuan tentang terbatasnya pengaruh agama bagi perilaku manusia umumnya. Yang tak pernah kita dengar ialah ketika pernyataan itu dibalik: bukan agamanya yang mulia, tetapi manusianya.

Dan Socrates pun dihukum mati. Ia harus minum racun. Banyak cerita dan ada beberapa tafsir kenapa ia dianggap bersalah kepada negeri yang ia pernah bela. Tapi konon Socrates menyebut bahwa pelbagai dakwaan kepadanya semata-mata berdasarkan citra tentang dirinya yang disebarkan Aristophanes.

Yang patut dicatat ialah bahwa tak ada nada dendam dalam kata-kata akhirnya.

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

8 menit lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

21 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

28 menit lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

30 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

51 menit lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

58 menit lalu

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

Bek Bayern Munchen Raphael Guerreiro diragukan tampil pada pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid pada Rabu nanti.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Hammersonic 2024 Malam Ini: Profil Atreyu yang Mengusung Metalcore

1 jam lalu

Hammersonic 2024 Malam Ini: Profil Atreyu yang Mengusung Metalcore

Atreyu merupakan band metal legendaris asal California Selatan. Mereka akan tampil pada hari kedua Festival Hammersonic 2024 malam ini.

Baca Selengkapnya