Menteri Baru

Penulis

Minggu, 7 November 2010 00:15 WIB

Putu Setia

Hari-hari ini pasti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak sempat memikirkan mengganti para menterinya. Desakan supaya mengganti menteri yang kinerjanya buruk terus menggema. Bencana alam yang beruntun, dari barat ke timur, membuat perhatian SBY tercurahkan ke rakyat.

Saya terpanggil membantu SBY. Tapi bukan soal mengganti menteri, karena saya tak banyak hafal nama menteri, apalagi yang dikerjakannya. Saya justru mengusulkan menambah dua kementerian baru. Ini usul serius, jangan ditertawakan, tak boleh ada seorang pun anak bangsa (istilah ini mengingatkan saya pada Amien Rais, di mana ya beliau?) yang tertawa di tengah bencana.

Kementerian pertama adalah Kementerian Urusan Studi Banding. Yang kedua, Kementerian Urusan Bencana.

Tugas Menteri Studi Banding adalah membuat aturan apa yang dimaksudkan studi banding, apa tema yang akan dibandingkan, siapa orang yang berangkat, ke mana tujuannya, kapan boleh berangkat, dan banyak lagi.

Menjelang berakhirnya tahun anggaran ini, studi banding begitu meriah, baik yang ke luar negeri maupun di dalam negeri. Tapi temanya menghina kecerdasan maupun nalar anak bangsa, yang sudah mewariskan budaya luhur sejak Zaman Majapahit. Untuk urusan etika saja harus berangkat ke Yunani, memangnya Kerajaan Majapahit, Kediri, dan Mataram tak pernah menghasilkan susastra berkaitan dengan etika? Unjuk rasa era Mataram dilakukan rakyat dengan cara pepe--berjemur diam di alun-alun--dan raja terhina kalau tidak mendengar "pengaduan" rakyatnya. Ini satu contoh kecil etika adiluhur. Sekarang unjuk rasa sudah meniru Barat: merobohkan pagar, membakar ban bekas (ban baru mahal, kan?), lalu bentrok dengan petugas. Mestinya orang Barat yang belajar etika ke sini.

Begitu pula etika berangkatnya, negeri sedang berkabung dengan mayat-mayat tergeletak diserang tsunami dan awan panas, kok bisanya terbang ke luar negeri. Apa masih enak bersantap di atas langit dilayani pramugari cantik, berjalan di London, Athena, Berlin? Jika tak terganggu oleh musibah di dalam negeri, berarti sudah tak waras lagi--maaf, tadinya hampir saya gunakan kata "edan".

Di dalam negeri juga begitu. Pejabat di Bali studi banding ke Kalimantan Timur, mempelajari dampak pertambangan batu bara. Apa juntrungannya, wong di Bali tak ada batu bara? Bali pun dipenuhi pejabat dan wakil rakyat dari daerah lain yang studi banding, tapi yang dikunjungi Pura Besakih, Pura Tanah Lot, apa mau belajar Hindu? Terlalu dangkal penipuan ini, untuk pelesir saja menggunakan uang rakyat.

Menteri Bencana urusannya pun banyak. Kita hidup di alam yang akrab dengan bencana, tapi penanganan bencana kacau, tak ada koordinasi. Banyak lembaga yang mengumpulkan "dompet bencana"--khususnya media massa--tapi tak ada transparansi sudah berapa bantuan diserahkan kepada korban, bagaimana cara membantu dan prioritas yang dibantu, berapa sisa dana dan bunga banknya, siapa yang mengaudit, serta layakkah bantuan itu diberi label pengelola "dompet" padahal uangnya dari masyarakat.

Jika ada kementerian ini, semuanya harus melalui pintu itu, ada penanggung jawab tunggal, tapi yang bergerak bisa banyak institusi. Akan terhindar salah bantu, misalnya, ketika di satu tempat pengungsian dilaporkan makanan tak cukup, semua orang menyumbangkan nasi bungkus. Esoknya, ribuan nasi bungkus basi, sementara bayi kehabisan susu.

Itulah usul saya, Pak SBY, tambah dua kementerian. Kalau disetujui satu, cukup Kementerian Bencana saja, urusan studi banding dijadikan direktorat jenderal--namanya: Direktorat Jenderal Bencana Moral.

Berita terkait

Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

2 menit lalu

Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

4 menit lalu

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

Kehadiran BNPT merupakan tindak lanjut dari asesmen yang pernah dilakukan di Bandara Ngurah Rai

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

5 menit lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

6 menit lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

6 menit lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

7 menit lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

9 menit lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

14 menit lalu

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

Mendekati hari raya Idul Adha, tak ada salahnya mengecek data SIMPONI Ternak Kementan soal harga komoditas ternak sapi per kilogram berat hidup.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

14 menit lalu

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

Kelompok Palestina Hamas mengatakan telah menyetujui proposal Mesir-Qatar, namun Israel mengatakan proposal itu tidak memenuhi tuntutan mereka.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

18 menit lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya