NU, Muhammadiyah, dan NKRI

Penulis

Sabtu, 8 Agustus 2015 02:08 WIB

Sumiati Anastasia, penulis

Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dua organisasi Islam terbesar di negeri ini, telah menggelar muktamar pada awal Agustus ini, di Jombang dan Makassar. Dua muktamar itu sangat penting bagi bangsa dan negara.

Terlepas dari agenda dan dinamika internal muktamar, kita berharap kedua ormas Islam itu tetap menjadi pengusung utama Islam moderat di tengah menguatnya kecenderungan radikalisme akhir-akhir ini. Kecenderungan demikian kerap mengusik relasi Islam dengan yang lain, di negeri yang majemuk ini.

Apalagi hingga kini, masih terus terjadi pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB) di sejumlah wilayah di negeri ini. Menurut data The Wahid Institute pada 29 Desember 2014, total temuan pelanggaran KBB sepanjang 2014 adalah 158 kasus.

Akibat pelanggaran KBB itu, beberapa kelompok minoritas merasa terpinggirkan, sedangkan kelompok radikal kian menguat. Bahkan kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and al-Sham) punya pendukung dan simpatisan di negeri yang berdasar Pancasila ini.

Maka, semoga muktamar NU dan Muhammadiyah menggelorakan kembali semangat membangun dialog guna menjaga NKRI. Sebab, NKRI tak akan menjadi rumah yang aman, khususnya bagi minoritas, manakala kelompok radikal terus merecoki dengan paham yang anti-Pancasila dan NKRI.

Terkait dengan dialog, yang penting yang satu ini bukan untuk membicarakan atau mengubah akidah atau dogma suatu agama. Dialog juga bukan debat kusir yang menjelekkan pihak lain, sebagaimana di media sosial. Dialog di sini lebih merupakan upaya membangun saling pengertian dan menghargai perbedaan demi merawat NKRI.

Menurut mantan Ketua PBNU KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, NKRI itu ibarat sebuah rumah besar yang banyak kamarnya dan kita mempunyai kamar sendiri-sendiri. Saat di dalam kamar, setiap pemilik kamar bisa menggunakan dan merawat kamarnya sendiri-sendiri serta boleh berbuat apa pun di dalamnya. Tapi, ketika berada di ruang keluarga atau di ruang tamu, kepentingan masing-masing kamar dilebur untuk kepentingan rumah bersama.

Para penghuni rumah, tanpa mempersoalkan asal kamar masing-masing, harus bersatu merawat rumah itu dan mempertahankannya secara bersama-sama dari serangan yang datang dari luar. Kita mempunyai rumah besar NKRI yang sudah dibangun dengan fondasi kokoh Pancasila dan yang terdiri atas kamar-kamar primordial. Kita harus bersatu menjaga rumah NKRI ini tanpa kehilangan identitas primordial masing-masing.

Rumah NKRI semoga menjadi rumah yang nyaman bagi setiap warganya, sehingga setiap umat bisa memberikan kontribusi positif. Maka membangun dialog di tengah beragam perbedaan menjadi keniscayaan, mengingat kemajemukan negeri ini. Apalagi para pendiri bangsa sudah mewariskan moto "Bhinneka Tunggal Ika". Berbeda-beda tetapi tetap satu.

Dengan berpegang pada moto tersebut, kita sebenarnya tidak perlu alergi terhadap perbedaan, apalagi setiap agama sama-sama mengajarkan kebaikan, cinta, dan keadilan. Setiap pemeluk agama perlu terus mendorong terjadinya dialog, kerja sama, dan sinergi di dalam bingkai NKRI.

Pasca-muktamar, NU dan Muhammadiyah perlu terus menjadi benteng melawan radikalisme yang memecah-belah kemanusiaan. Bersama kedua ormas ini, mari kita merawat kebhinnekaan dan membangun kebersamaan demi NKRI yang aman, berjaya, dan maju. *

Berita terkait

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

25 menit lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

39 menit lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

1 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

1 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

1 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

1 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

1 jam lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

1 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

1 jam lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya