Independen Bukan Anti-Partai

Penulis

Senin, 14 Maret 2016 00:20 WIB

Keputusan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju dalam pilkada Jakarta 2017 lewat jalur independen memercikkan perdebatan politik panas. Ada yang antusias mendukung. Sebaliknya, ada yang mengecam langkah tersebut dari berbagai sudut pandang. Salah satunya menyatakan bahwa pilihan Ahok itu sama artinya dengan melakukan deparpolisasi kehidupan bernegara. Tudingan tersebut sesat, karena pilihan jalur independen dilindungi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada.

Ahok memilih jalur independen setelah tak kunjung mendapat kepastian dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Gubernur DKI Jakarta itu semula berkeinginan maju berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat (saat ini wakil gubernur), yang merupakan kader PDIP. Tapi, bahkan setelah menanyakan langsung kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dukungan itu tak juga terbit.

Tak ingin larut dalam ketidakpastian, Ahok pun memilih jalur independen. Untuk kepentingan ini, sekelompok relawan bernama Teman Ahok menjadi tulang punggung pencalonan. Ahok menggaet Heru Budi Hartono (saat ini Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI) sebagai calon wakil gubernur. Pilihan menggunakan jalur independen ini merupakan langkah berani karena menyimpan berbagai risiko.

Tudingan deparpolisasi itu mencuat dari kalangan elite PDIP. Mereka menuding jalur independen adalah upaya meniadakan peran partai politik dalam pemilihan kepala daerah. Menurut mereka, hal ini berbahaya bagi partai, dan harus dilawan. Betapa sesatnya cara berpikir seperti itu. Majunya calon independen tidak bisa diartikan meniadakan peran partai politik. Keduanya sama-sama berhak maju dalam pilkada dan dijamin undang-undang.

Ketimbang sibuk mengecam hak konstitusi orang lain, partai politik sebaiknya bertanya kepada diri sendiri mengapa ada calon dari jalur independen. Faktanya, calon independen juga bisa mendapat dukungan pemilih. Salah satu sebab mereka mendukung tentu lantaran kecewa terhadap partai politik.

Advertising
Advertising

Mereka tak percaya harapan dan aspirasinya tertampung oleh partai politik. Survei Populi Center pada Januari lalu menemukan hanya 12,5 persen responden yang percaya kepada partai politik. Ditambah fakta banyaknya wakil partai di pemerintahan ataupun DPR/DPRD yang terbukti melakukan korupsi, tak mengherankan jika khalayak merasa partai adalah pengkhianat aspirasi.

Majunya calon-calon lewat jalur independen semestinya membuat partai terpacu memperbaiki kinerja. Hal ini bisa dilakukan sejak perekrutan kader hingga ketika menyorongkan mereka ke parlemen dan posisi jabatan publik. Jika partai mampu memperbaiki kinerjanya, kepercayaan masyarakat akan tumbuh. Hanya dengan cara inilah mereka bisa menghadang popularitas calon independen.

Berita terkait

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

3 menit lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

7 menit lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

9 menit lalu

Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

PPP menilai terdapat perbedaan perhitungan suara versi PPP dengan KPU.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

10 menit lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Berharap PPP Lolos ke Senayan

16 menit lalu

Cak Imin Berharap PPP Lolos ke Senayan

PPP saat ini sedang mengajukan gugatannya sengketa pileg 2024 ke MK.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Nur Alim Puji Shin Tae-yong, Optimistis Timnas Indonesia Maju ke Final Piala Asia U-23

22 menit lalu

Legenda Sepak Bola Nur Alim Puji Shin Tae-yong, Optimistis Timnas Indonesia Maju ke Final Piala Asia U-23

Legenda Timnas Indonesia asal Bekasi, Nur Alim memuji Shin Tae-yong. Ia percaya pelatih asal Korea itu bisa membawa timnas ke final Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Babak Pertama Skor 0-0

23 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Babak Pertama Skor 0-0

Timnas U-23 Indonesia tak mampu mengembangkan permainan di babak pertama, saat menghadapi Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

25 menit lalu

PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

PPP Minta Dukungan PKB agar Lolos Ambang Batas Parlemen di Sengketa Pileg 2024

26 menit lalu

PPP Minta Dukungan PKB agar Lolos Ambang Batas Parlemen di Sengketa Pileg 2024

PPP dan PKB juga membahas hubungan kerja sama yang akan dijalin keduanya di gelaran Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

SEVENTEEN Comeback, Rilis Best Album, Tampil di Festival Musik Dunia Hingga Tur Baru

26 menit lalu

SEVENTEEN Comeback, Rilis Best Album, Tampil di Festival Musik Dunia Hingga Tur Baru

SEVENTEEN yang akan meryakaan ulang tahun debut ke-10 tahun ini, memiliki beragam aktivitas untuk bertemu penggemarnya

Baca Selengkapnya