Kematian Siyono Harus Diungkap

Penulis

Kamis, 17 Maret 2016 00:04 WIB

Tewasnya Siyono di tangan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri harus diungkap secara terbuka. Ada tudingan dari keluarganya dan sejumlah kelompok bahwa kematian pria asal Klaten itu akibat kekerasan oleh polisi setelah ia ditangkap dan kemudian menjalani pemeriksaan. Adapun polisi menyatakan ia tewas akibat melawan petugas negara yang sedang mengusut kejahatan terorisme.

Di tengah simpang-siur itu, penyebab kematian harus dibuka dengan terang-benderang. Semakin ditutup-tutupi, semakin kuat dugaan ada yang tak beres dalam kematiannya. Jangan sampai tewasnya Siyono ini merusak reputasi polisi, yang selama ini dinilai bagus dalam menangani kejahatan terorisme.

Harus kita akui, kesigapan polisi dalam menangani kasus terorisme mendapat banyak apresiasi, baik di dalam negeri maupun dari banyak kalangan di dunia internasional. Pengalaman menangani serangkaian serangan terorisme di Indonesia membuat polisi kian cekatan dan sigap.

Yang paling baru adalah apresiasi dunia internasional kepada polisi Indonesia ketika sekawanan teroris menyerang Jakarta pada pertengahan Januari lalu. Salah satunya dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memuji penanganan cepat dan berani oleh polisi Indonesia.

Dunia menyepakati, terorisme merupakan kejahatan luar biasa. Selain itu, terorisme dikategorikan sebagai kejahatan kemanusiaan. Itulah sebabnya, pemberantasannya tidak bisa dilakukan dengan cara biasa seperti halnya ketika menangani pencurian, penganiayaan, ataupun pembunuhan. Baik pelaku, perencana, penyandang dana, maupun sponsor kejahatan terorisme harus dibawa ke pengadilan.

Advertising
Advertising

Aparat negara memang harus cepat dan aktif dalam menangani terorisme. Kesigapan polisi mendeteksi Siyono sebagai orang yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme patut diapresiasi. Namun, disayangkan, polisi bertindak berlebihan dan sewenang-wenang dalam memeriksa dia. Bahkan, dalam sejumlah penanganan kejahatan terorisme sebelumnya, aparat negara kerap diduga melanggar hak asasi manusia.

Catatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia bisa dijadikan bahan evaluasi. Komnas HAM menyatakan 118 orang tewas di tangan aparat negara karena diduga terlibat jaringan teroris, tanpa melalui pemeriksaan dan pengadilan. Densus 88 kerap menangkap orang tanpa disertai surat perintah penangkapan.

Selain itu, Densus 88 suka menggeledah dan menyita dengan cara tidak sesuai dengan hukum acara. Tak jarang Densus menganiaya, menyiksa, dan meneror masyarakat, baik secara fisik maupun nonfisik. Komisi juga mencatat, beberapa kali Densus 88 melanggar hak untuk beribadah dan melakukan upaya paksa di depan anak-anak.

Kasus Siyono seharusnya menjadi yang terakhir. Polisi tak bisa sewenang-wenang ketika menangkap orang yang diduga sebagai bagian dari jaringan teroris. Terorisme memang musuh bersama, tapi penindakannya jangan melanggar hak asasi manusia.

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 menit lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

2 menit lalu

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

Tim Hukum PDIP menggugat KPU akibat menerima pencalonan Gibran. Perubahan PKPU dilakukan tanpa proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

6 menit lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

20 menit lalu

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dalam leg pertama semifinal Liga Champions. Luis Enrique masih optimistis bisa lolos.

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

22 menit lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

24 menit lalu

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

Komisi Yudisial masih memverifikasi laporan dugaan pelanggaran kode etik pimpinan Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

35 menit lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

35 menit lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Sidang Praperadilan Crazy Rich Surabaya Budi Said Melawan Kejaksaan Agung Digelar Hari Ini

35 menit lalu

Sidang Praperadilan Crazy Rich Surabaya Budi Said Melawan Kejaksaan Agung Digelar Hari Ini

Perkara jual beli emas antara Budi Said dengan PT Aneka Tambang (Antam) sudah bergulir sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

36 menit lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya