Politik Humor

Penulis

Minggu, 30 Januari 2011 00:14 WIB

  • Putu Setia

    Kita sudah lama kehilangan humor. Humor yang tidak menyakiti, yang membuat kita tersenyum, syukur bisa tertawa. Humor yang membuat kita tak dendam, baik dendam kepada sesama manusia maupun kepada keadaan.

    Srimulat dan Ketoprak Humor sudah lama hilang dari televisi. Memang masih ada tayangan humor, tapi humor gedebak-gedebuk, saling gebrak dan saling memukul--meski di layar ada teks: properti menggunakan bahan lunak yang tak membahayakan.

    Seperti diwakili oleh media televisi, di dunia politik pun humor sudah lenyap. Negeri ini dikelola oleh orang-orang yang tegang, yang cemberut tanpa senyum. Semua masalah ditangani dengan ketegangan yang serius atau keseriusan yang menegangkan.

    Bagaimana menghadirkan humor kalau bencana silih berganti? Ini kata teman saya. Ada benarnya, tsunami meluluhkan sebagian negeri, awan panas dan lahar muntah dari gunung menghancurkan pertanian, kereta api tak henti bertabrakan, kapal laut terbakar. Belum lagi hakim, jaksa, dan polisi begitu mudahnya disuap oleh seorang pegawai rendahan yang bernama Gayus Tambunan. Sulit tertawa di negeri ini karena yang ada lelucon yang tak lucu.

    Advertising
    Advertising

    Namun saya tetap percaya, humor adalah bagian terpenting dari keseimbangan jiwa, dan lewat humor kita bisa membangun negeri ini dari keterpurukan moral--iye he he... keren benar kalimat ini. Ini contoh soal.

    Presiden SBY di depan rapat pimpinan TNI dan Polri menyebutkan akan memperhatikan nasib prajurit dengan menaikkan gaji mereka. Niat luhur Presiden itu dinyatakan dengan sungguh, sampai Presiden memberi ilustrasi bahwa gaji beliau selama enam tahun dan memasuki tahun ketujuh tidak naik-naik. Ini adalah bukti, Presiden lebih memperhatikan rakyatnya ketimbang memperhatikan diri dan keluarganya.

    Hadirin sudah tertawa mendengar satu kalimat dari puluhan kalimat yang terucap, pertanda humor masih menjadi jiwa dari pernyataan itu. Sayangnya, tertawanya para hadirin tidak direspons Presiden. SBY tetap serius, tetap tegang, bahkan berkata: Betul. Seolah mempertegas keseriusannya.

    Apa yang terjadi? Niat baik di balik pernyataan itu seketika berubah makna. Presiden mengeluh soal gaji. Satu kalimat akhirnya berbuntut ribuan kalimat. Negeri gonjang-ganjing. Lawan politik Presiden dari anak baru gede sampai mantan petinggi mencela Presiden, lalu bersitegang dengan lingkaran dalam Presiden. Semuanya serba serius, saling menyindir dan mengobral kebusukan--yang sejatinya adalah kebusukan diri pengobralnya juga.

    Humor sudah tewas. Andaikan saya Gayus, eh, SBY, dalam situasi yang khilaf karena kebablasan menyebut gaji tak naik dengan muka tegang, saya akan banting setir kembali untuk menghidupkan humor. Caranya, saya akan menerima dana koin untuk Presiden dengan penuh kegembiraan, termasuk koin dari wakil rakyat di Senayan yang memang senang menyindir meski marah kena sindir. Setelah dana diterima, saya akan menyerahkannya kepada Tukul, Tarsan, Doyok, yang tengah menghimpun duit untuk mengembalikan para TKI dari Arab Saudi. Acara dibuat sehumor mungkin, apalagi bersama pelawak. Bukan balik menyerang. Saya yakin kesalahpahaman akan hilang, ketegangan lenyap karena humor dimunculkan.

    Saat ini yang ada lelucon yang tak lucu karena lahir dari saling memukul--persis di televisi. Contoh lainnya, tokoh agama membuat Rumah Kebohongan untuk menghimpun kebohongan pemerintah. Bahasa tokoh agama ini lucu yang memprihatinkan, lalu kebohongan mereka siapa yang memungut? Mari kita hidupkan humor dalam setiap langkah mengelola negeri ini. Wassalam.

  • Berita terkait

    Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

    53 menit lalu

    Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

    Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

    Baca Selengkapnya

    Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

    1 jam lalu

    Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

    Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

    Baca Selengkapnya

    Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

    1 jam lalu

    Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

    Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

    Baca Selengkapnya

    Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

    1 jam lalu

    Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

    Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

    Baca Selengkapnya

    Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

    1 jam lalu

    Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

    Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

    Baca Selengkapnya

    Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

    1 jam lalu

    Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

    Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

    Baca Selengkapnya

    Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

    1 jam lalu

    Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

    Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

    Baca Selengkapnya

    Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

    1 jam lalu

    Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

    Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

    Baca Selengkapnya

    Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

    1 jam lalu

    Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

    Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

    Baca Selengkapnya

    Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

    2 jam lalu

    Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

    Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

    Baca Selengkapnya