Kartono Mohamad, dokter
Di negeri orang psikopat, tentu tidak semua penduduknya psikopat. Disebut demikian mungkin karena para pemimpinnya menderita kelainan jiwa yang disebut sebagai psikopati, atau sebagian besar rakyatnya menderita psikopati. Psikopati tidak identik dengan kegilaan (insanity). Orang gila tidak sadar akan perbuatannya. Orang psikopat sangat sadar akan apa yang ia perbuat dan mengetahui bahwa perbuatannya melanggar aturan sosial. Karena itu, ia sering disebut berperilaku antisosial, berlawanan dengan tata pergaulan dengan sesama manusia.
Robert D. Hare, pakar psikologi dari Kanada, menulis dalam bukunya yang berjudul Without Conscience tentang ciri-ciri psikopat, antara lain "glib and superficial". Lancar berbicara tapi secara seenaknya dan dangkal. Mengaku mengetahui banyak hal, tapi sebenarnya hanya omong kosong. Menurut Hare, "He had a good two line opening on any subject, but nothing more". Mengaku menguasai banyak pengetahuan, tapi hanya sebaris saja. Di negeri psikopat, orang semacam itu bisa saja menjadi pemimpin, menteri, atau anggota parlemen, tapi tidak pernah mempunyai konsep yang jelas tentang apa yang akan ia lakukan karena pengetahuannya serba dangkal. Apalagi, di negeri para psikopat, biasanya tidak ada "merit system" yang jelas.
Ciri psikopati berikutnya adalah sifat yang egosentrik dan suka menganggap dirinya paling hebat (grandiose). Kalau hanya itu mungkin belum lengkap. Ciri yang lain adalah tidak mempunyai empati kepada orang lain, tidak pernah mau mengaku salah, tidak ada rasa penyesalan jika berbuat salah, dan manipulatif.
Para pemimpin di negeri psikopat gemar melakukan korupsi karena itu merupakan bentuk egosentrisme-mementingkan diri sendiri tanpa peduli apakah perbuatannya akan menyengsarakan orang lain, terutama rakyat yang dipimpinnya. Ia tidak mempunyai empati kepada rakyatnya yang menderita.
Ia menganggap korupsi dan memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan diri sebagai hal wajar, bahkan hak. Ia juga tidak merasa berbuat salah ketika melakukannya, tidak pula ada penyesalan. Melanggar peraturan dianggap hal biasa, dan kalau ditegur ia justru akan marah. Sebab, kesombongan merupakan ciri psikopat.
Pemimpin yang psikopat cenderung beranak buah psikopat juga karena ia tidak peduli apakah anak buahnya maling atau tidak, sepanjang tidak mengganggu kepentingan dirinya. Atau malah anak buahnya didorong untuk menjadi maling juga supaya tidak membongkar kebusukan dirinya. Maka, di negeri psikopat, korupsi dan pelanggaran peraturan akan menjadi budaya. Kata Ronggowarsito, yang tidak ikut gila tidak akan kebagian.
Negara yang dipimpin para psikopat akan dapat mempertahankan kemerdekaannya meski sampai seratus tahun karena tidak ada negara lain yang berminat menjajahnya secara fisik. Selain bukan zamannya lagi menjajah secara fisik, mereka akan terbebani secara moral untuk membuat rakyat negeri jajahannya menjadi lebih sejahtera.
Mereka lebih baik memanfaatkan sifat egosenris, pikiran dangkal, dan manipulatif para psikopat yang memimpin. Biarkan saja mereka tetap korup. Kekayaan negara tetap dapat dikeruk dengan memanfaatkan sikap rakus para pemimpinnya, tanpa para pemimpin itu merasa bersalah atau menyesal. *
Berita terkait
3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan
2 hari lalu
Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.
Baca SelengkapnyaCara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang
6 hari lalu
Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.
Baca SelengkapnyaGejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan
18 Februari 2024
Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.
Baca SelengkapnyaPsikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa
17 Februari 2024
Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.
Baca SelengkapnyaJangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi
16 Februari 2024
Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.
Baca SelengkapnyaCaleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya
14 Februari 2024
Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?
Baca SelengkapnyaPsikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid
13 Februari 2024
Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaRisiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024
8 Februari 2024
Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.
Baca SelengkapnyaRSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya
8 Februari 2024
Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa
6 Februari 2024
Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.
Baca Selengkapnya