Jaringan Suap Anggota DPR di Era Digital

Penulis

Rabu, 30 Maret 2016 00:12 WIB

Nyanyian perantara suap Damayanti Wisnu Putranti, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PDI Perjuangan, kembali menyingkap perburuan rente di lembaga legislatif yang masih merajalela. Politikus Senayan tak pernah kapok meski banyak kolega mereka masuk bui gara-gara bermain proyek.

Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Damayanti setelah dia menerima suap setara dengan Rp 3,28 miliar dari pengusaha Abdul Khoir. Uang itu merupakan "komisi" atas jasa Damayanti meloloskan proyek jalan di Maluku Tengah senilai Rp 41 miliar yang digarap perusahaan Abdul Khoir.

Sejatinya, ada belasan anggota DPR yang masuk radar KPK karena terlibat permainan proyek infrastruktur. Tapi KPK baru menetapkan lima tersangka. Selain Damayanti, ada anggota Fraksi Golkar, Budi Supriyanto. Komisi antikorupsi masih membidik anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Damayanti dan kawan-kawan terlibat berbagi jatah proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Anggota Komisi V Bidang Infrastruktur DPR itu rata-rata mendapat jatah mengawal proyek sekitar Rp 50 miliar. Sedangkan pemimpin Komisi mendapat kaveling proyek lebih besar, sekitar Rp 300 miliar. Yang keterlaluan, tanpa berkeringat, Damayanti dkk mematok komisi 8 persen dari nilai "proyek aspirasi" tersebut.

Latar belakang fraksi yang beragam menjadi indikasi bahwa korupsi tak mengenal perbedaan "ideologi". Persaingan ketatsampai kampanye hitam hanya cerita semasa pemilihan umum. Begitu duduk di DPR, politikus menanggalkan atribut "aliran" yang pernah mereka jual. Politikus yang semula mengklaim "nasionalis" atau "religius", ujungnya sama saja: bagi-bagi proyek lewat jaringan "kartel politik".

Advertising
Advertising

Setiap kali korupsi berjemaah terbongkar, sesama anggota kartel saling melindungi. Jarang sekali ada anggota Dewan yang membongkar korupsi kolega mereka. Yang sering terjadi, mereka justru saling menutupi. Tak mengherankan, ketika perbuatan lancung Damayanti dkk terbongkar, pemimpin partai pun adem-ayem saja. Jaringan korupsi seperti ini sudah muncul sejak dulu. Pada DPR periode yang lalu, sejumlah anggota Dewan, seperti M. Nazaruddin dan Angelina Sondakh, juga dijerat KPK karena permainan proyek.

Komisi antikorupsi harus membongkar tuntas jaringan suap Damayanti dkk. Politikus yang namanya disebut oleh perantara suap jangan sampai lolos. Bila terbukti bersalah, untuk membuat jera, politikus pemburu rente ilegal itu harus dihukum berat, dimiskinkan, sekaligus dipermalukan.

Pada saat yang sama, ruang perburuan rente harus dipersempit. Pemerintah Joko Widodo tak perlu ragu menolak proyek titipan Dewan. Kewajiban anggota DPR menangkap aspirasi konstituen tak boleh dimanipulasi menjadi keleluasaan berbagi jatah proyek. Kewajiban DPR justru mengawasi proyek pemerintah agar bermanfaat bagi konstituen mereka.

Berita terkait

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

1 menit lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

4 menit lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

8 menit lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

8 menit lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

22 menit lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

26 menit lalu

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

Hammersonic merupakan festival musik rock dan metal terbesar yang mengundang band rock papan atas seperti Lamb of God dan A Day to Remember.

Baca Selengkapnya

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

27 menit lalu

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

Berikut ini beberapa smartwatch yang ada NFC. Selain untuk memantau kesehatan, smartwatch ini juga bisa digunakan untuk transaksi.

Baca Selengkapnya

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

28 menit lalu

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

Pelatih Timnas Austria, Ralf Rangnick, resmi menolak tawaran Bayern Munchen untuk menggantikan Thomas Tuchel musim depan.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

43 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

Teater musikal dengan tajuk 'Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara' ini akan digelar selama hampir satu bulan.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

45 menit lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya