Salah Kaprah Perpustakaan Megah

Penulis

Rabu, 30 Maret 2016 22:45 WIB

IDE membangun perpustakaan megah di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat bukanlah langkah tepat untuk menumbuhkan budaya baca dan meningkatkan proses menjadi cendekia di kalangan anggota parlemen. Dengan minat baca yang minim, perpustakaan itu-yang digadang-gadang menjadi perpustakaan terbesar di Asia Tenggara-bisa jadi tetap sepi karena wakil rakyat tak banyak mengunjunginya.

Sudah menjadi pengetahuan publik bahwa anggota Dewan malas memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber pengetahuan dan tempat mencari informasi. Perpustakaan yang saat ini ada pun jarang mereka datangi. Untuk mendukung kerja sehari-sehari, anggota parlemen lebih banyak mengandalkan tenaga ahli. Kehadiran perpustakaan dengan bujet Rp 570 miliar tak serta-merta akan meningkatkan kegemaran membaca di kalangan anggota Dewan.

Kalaupun nantinya dibuka untuk publik, kehadiran perpustakaan megah itu akan jadi proyek sia-sia karena minat baca masyarakat juga masih rendah. Hasil penelitian United Nations Development Programme (UNDP) menyebutkan hanya satu dari seribu penduduk Indonesia memiliki minat membaca. Tak mengherankan bila studi yang dilakukan John Miller dari Central Connecticut State University, Amerika Serikat, menempatkan Indonesia pada peringkat kedua dari bawah untuk urusan membaca. Di antara 61 negara, posisi Indonesia hanya satu tingkat lebih baik dibanding Botswana.

Ketimbang repot-repot membangun perpustakaan megah seperti National Library di Singapura atau Library of Congress di Amerika Serikat, alangkah baiknya bila para wakil rakyat memaksimalkan perpustakaan yang sudah ada. Agar perpustakaan bisa diakses banyak orang, biro urusan rumah tangga DPR harus mulai mengkonversi buku kumuh yang dibiarkan teronggok di perpustakaan menjadi buku digital.

Di era kemajuan teknologi, keterbatasan koleksi buku di perpustakaan lama DPR-seperti yang dikeluhkan anggota Dewan-bisa disiasati dengan menyediakan perpustakaan digital yang bisa diakses kapan saja dan dari mana saja. Cara ini jauh lebih murah dan efektif ketimbang membangun perpustakaan megah.

Advertising
Advertising

Kehadiran perpustakaan digital di DKI Jakarta, misalnya, membantu pelajar dan warga Ibu Kota mengakses buku-buku pelajaran, sejarah, dan buku populer. Dengan nama iJakarta, aplikasi perpustakaan digital ini memiliki koleksi 10 ribu buku yang bisa diunduh gratis melalui AppStore dan GooglePlay. Koleksi buku iJakarta bisa dibaca kapan saja sesuai dengan batas waktu peminjaman.

Anggota Dewan semestinya merumuskan undang-undang yang mendorong penyebaran perpustakaan ke sejumlah daerah. Kehadiran perpustakaan di daerah dengan koleksi buku beragam jauh lebih bermanfaat bagi penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi. Apalagi perpustakaan itu dilengkapi dengan perbaikan fasilitas online, salah satunya menyediakan buku digital. Langkah ini lebih penting daripada sekadar membangun perpustakaan megah di Ibu Kota, apalagi di kompleks parlemen.

Berita terkait

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

3 menit lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 menit lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Kalah, Indonesia Tertinggal 1-2 dari Jepang

11 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Kalah, Indonesia Tertinggal 1-2 dari Jepang

Ester Nurumi Tri Wardoyo takluk lawan Aya Ohori setelah main tiga game dalam 1 jam 14 menit dalam laga Indonesia vs Jepang di Grup C Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pekerja Demo di Hari Buruh, Akses Menuju Istana Ditutup

13 menit lalu

Ribuan Pekerja Demo di Hari Buruh, Akses Menuju Istana Ditutup

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

14 menit lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

18 menit lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hakim di Sumatera Utara Diberhentikan karena Terbukti Selingkuh

21 menit lalu

Hakim di Sumatera Utara Diberhentikan karena Terbukti Selingkuh

Komisi Yudisial memberhentikan seorang hakim di Pengadilan Agama Kisaran, Asahan, Sumatera Utara karena terbukti selingkuh

Baca Selengkapnya

PergiKuliner Festival Zaman Now Hadir di Cibubur Junction, Ini Daftar Tenantnya

22 menit lalu

PergiKuliner Festival Zaman Now Hadir di Cibubur Junction, Ini Daftar Tenantnya

PergiKuliner Festival Zaman Now juga menawarkan berbagai aktivitas dan promo menarik.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

30 menit lalu

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

Acara semacam ini merefleksikan komitmen Aryaduta Bali dalam mempromosikan kesehatan dan kebahagiaan di dalam komunitas.

Baca Selengkapnya

Berburu Bintang Setelah Menikmati Sunset Spektakuler di Gurun Pinnacles Perth

32 menit lalu

Berburu Bintang Setelah Menikmati Sunset Spektakuler di Gurun Pinnacles Perth

Kali ini Tempo mengajak berburu bintang atau stargazing di gurun Pinnacles, Perth, Australia Barat

Baca Selengkapnya