Siaga

Penulis

Minggu, 24 April 2011 00:33 WIB

  • Putu Setia

    Hari ini umat kristiani merayakan Minggu Paskah. Di mana-mana gereja penuh, bahkan sejak Jumat (Agung) yang lalu. Di jalanan, orang juga sibuk berjaga-jaga. Paskah kali ini mendapat kado istimewa dari pemerintah: siaga I.

    Setiap ada perayaan dan ritual keagamaan, semestinya kita bisa dengan tenang menuju tempat ibadah. Bukankah dalam bahasa yang sederhana, orang-orang sering menyebut rumah ibadah sebagai rumah Tuhan? Tuhan yang Mahakuasa, yang menentukan segala "hidup-mati" di jagat raya ini. Tak ada sehelai pun daun yang gugur dari pohonnya tanpa sekehendak Tuhan, begitu ada bacaan dalam sebuah kitab.

    Kenapa sekarang kita gusar menuju dan berada di rumah Tuhan? Apakah Tuhan sudah kurang kita yakini sebagai pelindung isi bumi, sehingga seorang presiden lewat menteri terkait mengumumkan siaga I? Tentu kita tetap yakin bahwa Tuhan adalah pelindung utama tanpa dua. Namun, karena keterbatasan kita untuk menebak apa yang "ditentukan" Tuhan, kita hanya bisa "merencanakan" apa yang sebaiknya dilakukan.

    Bayangkan kalau bom di jalur pipa gas Serpong itu meledak sesuai dengan "rencana" pengebom, orang yang berada di sekitar gereja Katedral akan panik, mungkin juga menjadi korban. Komplotan teroris dengan akurat memperhitungkan kapan bom itu akan diledakkan, yakni pada saat orang sudah berkumpul untuk melakukan misa. Bahkan konon sudah disiapkan kamera film untuk mengabadikannya dan hasilnya nanti disebar untuk meyakinkan dunia betapa gawatnya keamanan di Tanah Air. Tapi Tuhan memiliki hak prerogatif untuk menentukan, apakah bom itu jadi meledak atau tidak. Polisi berhasil menangkap komplotan bom buku, lalu dari hasil tangkapan ini diketahui adanya bom pipa gas Serpong. Detasemen Khusus 88 bergerak cepat dan berhasil "membatalkan" bom itu meledak. Luar biasa, bisa jadi ini "campur tangan" Tuhan. Puji Tuhan, Tuhan Mahabesar.

    Lantas kenapa bom bisa meledak di Masjid Az-Zikra, Cirebon, rumah Tuhan yang berada di kompleks kepolisian? Mungkin ini "peringatan kecil" dari Tuhan untuk kita semua. Disebut "peringatan kecil" karena ledakan bom ini hanya membunuh pengebomnya, umat lainnya cuma cedera. Siapa tahu kepolisian dianggap lalai selama ini dan kurang tegas bertindak, sehingga dapat "jeweran" Tuhan. Bukankah Muhammad Syarif, pengebom itu, sudah berkali-kali melakukan aksi beringas dalam berbagai demo? Bukankah ia sudah pernah dinyatakan masuk DPO (daftar pencarian orang)? Kenapa tak sedari awal "diamankan" dan malah ia masuk dengan leluasa ke kompleks kepolisian dan menabur bom?

    Advertising
    Advertising

    Banyak "peringatan" yang disampaikan lewat Syarif. Selama ini kita selalu disuguhi berita, jika seorang teroris sudah ditangkap--atau jadi korban seperti Syarif--baru kita diberi tahu bahwa pelaku berperilaku aneh, pelaku menutup diri, tak pernah bergaul dengan tetangga, dan seterusnya. Cerita seperti ini berulang terjadi. Kenapa tak kita jadikan pelajaran bagaimana seharusnya menata pergaulan dalam lingkungan kecil? Kita memiliki rukun tetangga--dan berbagai nama lokal yang organisasinya mirip--yang semestinya bisa memantau kalau ada warga yang "aneh". Selama ini kita sibuk dengan urusan pribadi, dengan tetangga tak kenal, dengan anak tak terbuka. Ini menyuburkan kelompok-kelompok keras yang dengan mudah menyelusup di sembarangan tempat. Diaktifkannya kembali rukun tetangga, rukun warga, dan seterusnya bisa membatasi "persembunyian teroris", selain bermanfaat dalam menata sistem kependudukan.

    Barangkali kita tak memerlukan siaga I secara nasional kalau rukun tetangga kita sudah siaga setiap waktu.

  • Berita terkait

    Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

    2 menit lalu

    Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

    Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

    Baca Selengkapnya

    BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

    3 menit lalu

    BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

    BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

    Baca Selengkapnya

    Klasemen Liga Spanyol Pekan Ke-33 dan Skenario Perebutan Juara setelah Barcelona Kalahkan Valencia 4-2

    9 menit lalu

    Klasemen Liga Spanyol Pekan Ke-33 dan Skenario Perebutan Juara setelah Barcelona Kalahkan Valencia 4-2

    Trigol (hatrick) Robert Lewandowski membawa Barcelona menang 4-2 atas 10 pemain Valencia dalam pertandingan pekan ke-33 Liga Spanyol.

    Baca Selengkapnya

    Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

    13 menit lalu

    Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

    Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

    Baca Selengkapnya

    BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

    20 menit lalu

    BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

    Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

    Baca Selengkapnya

    Usai Nobar di Banyuwangi, Menteri AHY Ajak Terus Dukung dan Doakan Timnas U-23 Indonesia agar Lolos ke Olimpiade 2024

    21 menit lalu

    Usai Nobar di Banyuwangi, Menteri AHY Ajak Terus Dukung dan Doakan Timnas U-23 Indonesia agar Lolos ke Olimpiade 2024

    Usai nobar di Banyuwangi, AHY mengajak masyarakat untuk terus mendukung dan mendoakan Timnas U-23 Indonesia agar bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024.

    Baca Selengkapnya

    Terpopuler Bisnis: Waktu Tempuh Kereta Cepat Jakata-Surabaya, Bea Cukai Tukang Palak Berseragam

    26 menit lalu

    Terpopuler Bisnis: Waktu Tempuh Kereta Cepat Jakata-Surabaya, Bea Cukai Tukang Palak Berseragam

    Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Senin, 29 April 2024, dimulai dari waktu tempuh perjalanan kereta cepat Jakarta - Surabaya.

    Baca Selengkapnya

    Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

    26 menit lalu

    Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

    Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

    Baca Selengkapnya

    Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

    26 menit lalu

    Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

    Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

    Baca Selengkapnya

    Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

    26 menit lalu

    Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

    PKB masih merahasiakan calon gubernur yang akan mereka dukung di Pilkada Jawa Timur pada November 2024.

    Baca Selengkapnya