Baliho

Penulis

Sabtu, 21 Mei 2011 23:02 WIB

  • Toriq Hadad
    Wartawan Tempo

    SUKAR mencari bagian Jakarta yang bebas stiker, tempelan, spanduk, poster, atau baliho. Mulai iklan sedot WC, cari pembantu, badut ulang tahun, sampai propaganda partai politik setiap hari menempeli wajah Ibu Kota. Belakangan kantor-kantor pemerintah tak mau ketinggalan dalam "lomba tempel" itu.

    Ketika Indonesia mendapat giliran menjadi Ketua ASEAN, departemen dan lembaga pemerintah bersemangat memajang spanduk dan baliho. Aksi ini semakin trengginas dua pekan lalu. Sewaktu Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan penghargaan Global Champion for Disaster Risk Reduction kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, "pertandingan" pasang poster dan baliho antarinstansi pemerintah itu mencapai puncaknya. Isinya sama: ucapan selamat kepada Presiden Yudhoyono.

    Sebagai media penyampai pesan, bagi saya, baliho itu sama saja dengan orang bicara melalui loudspeaker. Semakin besar baliho, kian terasa "suara" yang digemakan semakin kuat. Saya tak percaya jarak antara para menteri dan Presiden sebegitu jauhnya sampai mereka perlu "memekik". Saya juga tak percaya Presiden tak punya waktu untuk menerima ucapan selamat dari menterinya, sampai-sampai mereka perlu memajang baliho untuk mencuri perhatian Presiden di jalan-jalan raya.

    Ucapan selamat bisa disampaikan langsung seusai sidang kabinet atau seusai sang menteri menghadap. Kalau dianggap kurang mantap atau terlalu lama menunggu panggilan, tak ada larangan bagi menteri sowan ke Cikeas, agar pemberian selamat kesannya khusus dan spesial. Jika niat para menteri semata-mata mengucapkan selamat, semestinya acara salaman di Istana atau Cikeas sudah bisa dianggap cukup.

    Lain lagi kalau maksud pemasangan baliho atau spanduk itu lebih dari ucapan selamat. Misalnya agar "atensi" yang diberikan lewat baliho membuat Presiden semakin yakin bahwa sang menteri memang loyal dan mendukungnya. Keyakinan begini bagi Presiden semakin penting mengingat sering kali partai yang mengaku sebagai pendukung pemerintah tiba-tiba bersuara berseberangan dengan suara Istana di parlemen.

    Advertising
    Advertising

    Bayangkan betapa kikuknya menteri kabinet yang berasal dari partai yang tiba-tiba bersuara lain itu. Dalam kekikukan itu, baliho merupakan sarana yang penting untuk menunjukkan "dukungan". Dalam keadaan ini, target utama pesan di baliho tentu saja bukanlah Presiden, melainkan orang ramai. Orang banyak perlu diyakinkan dengan "suara" sekeras-kerasnya bahwa hubungan Menteri X dengan bosnya aman-aman saja. Dampak tak langsung yang diharapkan, masyarakat percaya bahwa partai tempat sang menteri bernaung pun mesra-mesra saja dengan partai pendukung utama Presiden. Baliho bisa menjadi alat propaganda yang efektif.

    "Politik baliho"--ditambah pemasangan iklan di media massa dengan tema sama--memang menjadi mahal dan boros. Tapi kalkulasi politik (dan ekonomi) di balik baliho barangkali membuat biaya pembuatan bahan propaganda itu serta biaya pasang iklan di media massa bisa menjadi "sangat murah". Bagi sejumlah partai yang menempatkan menteri di kabinet, sudah lama terdengar bahwa kementerian merupakan andalan penting untuk menyokong partai.

    Gampang ditebak, yang paling diuntungkan dengan "politik baliho" agaknya bukanlah Presiden atau publik, melainkan penguasa kementerian itu sendiri. "Politik baliho" jelas bukan kabar baik bagi penyelenggaraan pemerintahan kita.

  • Berita terkait

    Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

    2 menit lalu

    Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

    Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

    Baca Selengkapnya

    Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

    4 menit lalu

    Mardiono Sebut Gugatan PPP ke MK karena KPU Salah Catat Jumlah Suara

    PPP menilai terdapat perbedaan perhitungan suara versi PPP dengan KPU.

    Baca Selengkapnya

    Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

    4 menit lalu

    Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

    Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

    Baca Selengkapnya

    Cak Imin Berharap PPP Lolos ke Senayan

    11 menit lalu

    Cak Imin Berharap PPP Lolos ke Senayan

    PPP saat ini sedang mengajukan gugatannya sengketa pileg 2024 ke MK.

    Baca Selengkapnya

    Legenda Sepak Bola Nur Alim Puji Shin Tae-yong, Optimistis Timnas Indonesia Maju ke Final Piala Asia U-23

    17 menit lalu

    Legenda Sepak Bola Nur Alim Puji Shin Tae-yong, Optimistis Timnas Indonesia Maju ke Final Piala Asia U-23

    Legenda Timnas Indonesia asal Bekasi, Nur Alim memuji Shin Tae-yong. Ia percaya pelatih asal Korea itu bisa membawa timnas ke final Piala Asia U-23.

    Baca Selengkapnya

    Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Babak Pertama Skor 0-0

    18 menit lalu

    Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Babak Pertama Skor 0-0

    Timnas U-23 Indonesia tak mampu mengembangkan permainan di babak pertama, saat menghadapi Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23 2024.

    Baca Selengkapnya

    PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

    20 menit lalu

    PKB dan PPP Siapkan Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

    PKB dan PPP siap untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur. Kedua partai siap menghadirkan figur untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

    Baca Selengkapnya

    PPP Minta Dukungan PKB agar Lolos Ambang Batas Parlemen di Sengketa Pileg 2024

    21 menit lalu

    PPP Minta Dukungan PKB agar Lolos Ambang Batas Parlemen di Sengketa Pileg 2024

    PPP dan PKB juga membahas hubungan kerja sama yang akan dijalin keduanya di gelaran Pilkada 2024.

    Baca Selengkapnya

    SEVENTEEN Comeback, Rilis Best Album, Tampil di Festival Musik Dunia Hingga Tur Baru

    21 menit lalu

    SEVENTEEN Comeback, Rilis Best Album, Tampil di Festival Musik Dunia Hingga Tur Baru

    SEVENTEEN yang akan meryakaan ulang tahun debut ke-10 tahun ini, memiliki beragam aktivitas untuk bertemu penggemarnya

    Baca Selengkapnya

    Bamsoet Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea

    24 menit lalu

    Bamsoet Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea

    Hubungan Indonesia dengan Korea sudah terjalin lama di berbagai bidang.

    Baca Selengkapnya