Perbaikan Mutu Ujian Nasional

Penulis

Kamis, 7 April 2016 22:11 WIB

Perbaikan sekaligus terobosan perlu terus dilakukan dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Meningkatnya jumlah peserta ujian jenis ini sangat menggembirakan. Kekacauan seperti yang selalu terjadi pada tahun-tahun sebelumnya pun sudah jauh berkurang. Meski demikian, ada beberapa hal yang sebaiknya segera dibenahi.

Dalam ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas atau sederajat, Senin lalu hingga kemarin, jumlah peserta ujian berbasis komputer naik 800 persen ketimbang pada tahun lalu. Dari 7,6 juta peserta ujian, ada 927 ribu siswa di 4.402 sekolah yang menggunakan ujian berbasis komputer.

Peningkatan itu tentu menggembirakan. Dengan ujian berbasis komputer, banyak keuntungan bisa didapat. Kertas ujian tak perlu lagi disediakan. Distribusi soal, salah satu lubang utama kebocoran soal, tak lagi diperlukan. Kecurangan juga bisa ditekan.

Tentu masih ada persoalan yang muncul. Salah satunya adalah problem koneksi Internet. Di Yogyakarta, ada sekolah yang harus menunda ujian selama delapan jam gara-gara siswa kesulitan memasukkan kode identifikasi pengguna komputer. Ada juga sekolah yang terpaksa menggelar ujian susulan karena kendala jaringan ini. Di beberapa sekolah terjadi listrik padam. Sedangkan di sekolah lain, karena keterbatasan komputer, siswa terpaksa mengikuti ujian secara bergiliran. Bahkan, ada siswa yang terpaksa membawa komputer sendiri atau meminjam dari guru.

Masalah-masalah seperti itu tak boleh dibiarkan. Meski kecil, ini sangat mengganggu konsentrasi peserta ujian. Para siswa pun tidak bisa optimal dalam mengerjakan soal. Padahal, meski tidak lagi menjadi penentu kelulusan, ujian nasional tetap penting karena hasilnya menjadi salah satu dasar penilaian untuk masuk perguruan tinggi negeri.

Advertising
Advertising

Itu sebabnya, perbaikan harus terus dilakukan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga perlu berusaha lebih keras lagi agar ujian berbasis komputer ini bisa menjangkau lebih banyak sekolah dan siswa. Upaya ini bisa dilakukan dengan cara membantu sekolah-sekolah dalam penyediaan komputer dan jaringan Internetnya.

Langkah itu sekaligus bisa bermanfaat untuk jangka panjang. Sebab, setelah ujian usai, komputer bisa dipakai untuk kepentingan belajar siswa. Di era teknologi informasi seperti saat ini, komputer dan Internet sudah merupakan bagian tak terpisahkan dari segala aspek kehidupan, apalagi pendidikan.

Tentu saja upaya memperluas penyebaran ujian berbasis komputer harus mempertimbangkan faktor kesiapan di daerah. Tak semua daerah sudah terjangkau Internet. Sekolah yang menyatakan siap ikut pun tak bisa langsung diiyakan. Proses verifikasi harus dilakukan. Jangan sampai, karena sistem yang tak siap, peserta didik menjadi korban.

Berita terkait

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

2 menit lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

6 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

8 menit lalu

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

16 menit lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

16 menit lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

16 menit lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

18 menit lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

21 menit lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

22 menit lalu

Alasan Basuki Hadimuljono Ogah Jadi Calon Gubernur DKI: Saya ini Birokrat

Basuki Hadimuljono ogah menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ia mengaku dirinya sebagai birokrat tulen.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran CPNS atau CASN 2024 Sudah di Depan Mata, Simak Syarat dan Tata Caranya

24 menit lalu

Pendaftaran CPNS atau CASN 2024 Sudah di Depan Mata, Simak Syarat dan Tata Caranya

Pun untuk tahapnya ada pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan PPPK, alias CASN yang direncanakan bulan Mei.

Baca Selengkapnya